Showing posts sorted by relevance for query pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi. Sort by date Show all posts

Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Festival Karya Seni Rupa

7:04 PM Add Comment

Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Pameran Karya Seni Rupa

Pengertian Pameran

Pameran merupakan acara yang dilakukan untuk memberikan inspirasi atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya. Melalui acara ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian festival ialah suatu acara penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sampai sanggup diapresiasi oleh masyarakat luas.”

Penyelenggaraan festival dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan festival di sekolah menyajikan bahan festival berupa hasil studi para siswa dari acara pembelajaran kurikuler, dan acara ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada selesai semester atau selesai tahun ajaran. Adapun konteks festival dalam arti luas, di masyarakat, bahan festival yang disajikan berupa aneka macam jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.

 Pameran merupakan acara yang dilakukan untuk memberikan inspirasi atau gagasan perupa kepa Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Pameran Karya Seni Rupa

Setelah membaca paparan singkat di atas, kalian sanggup mengumpulkan informasi dari aneka macam sumber perihal festival karya seni rupa, cobalah kemukakan dengan kata-kata kalian sendiri apa pengertian dari festival karya seni rupa.

Jenis-Jenis Pameran

Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, festival bisa dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
  1. Pameran periodik yakni festival yang diselenggarakan secara teratur dalam waktu tertentu, contohnya sebulan sekali atau setahun sekali.
  2. Pameran insidental yakni festival yang diselenggarakan kalau diharapkan sehingga waktunya tidak bisa ditentukan.
  3. Pameran permanen yaitu festival yang diadakan dengan kawasan yang tetap dan dibuka dengan waktu yang telah ditentukan. Contohnya, festival di museum.

Unsur-Unsur Perlengkapan Pameran Seni Rupa

Unsur-unsur perlengkapan dalam festival seni rupa sebagai berikut.
  • Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.
  • Panel atau sketsel, standart display atau box untuk memajang karya seni yang akan dipamerkan.
  • Dekorasi yakni perlengkapan untuk menyajikan karya seni semoga lebih indah.
  • Sound system yakni sarana audio yang diharapkan untuk membuat suasana nyaman bagi pengunjung pameran.
  • Label karya dipakai untuk menulis identitas (judul, pecipta, teknik dan tahun penciptaan) dan ditempel di akrab karya seni yang dipamerkan.
  • Katalog yakni lembaran petunjuk yang berisi penyelenggaraan pameran.
  • Buku tamu yang diisi oleh pengunjung pameran.
  • Buku pesan atau kesan, dipakai untuk mengetahui jawaban pengunjung terhadap karya yang dipamerkan.
Baca : Pengertian, Teknik, Aliran Seni Lukis

Fungsi Pameran Seni Rupa

Pameran mempunyai fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat adapun fungsi festival seni rupa berikut ini.
  • Saranna Edukasi yaitu festival mendidik siswa pentingnya pengalaman batin yang berkhasiat untuk menyeimbangkan acara nalar dan pikiran manusia.
  • Sarana Apresiasi yaitu Apresiasi dalam menilai karya seni sangat penting bagi pencipta karya tersebut, proses apresiasi sanggup dipakai menjadi 2 yaitu apresiasi aktif dan apresiasi pasif.
  • Sarana Prestasi yaitu festival bisa menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta seni, alasannya melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.
  • Sarana Rekreasi yaitu Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu menguras energi dan pikiran, untuk membuat pikiran rileks kita bisa mengunjungi festival seni.

Tujuan Pameran Seni Rupa

Pameran di sekolah mempunyai beberapa tujuan, menyerupai tujuan sosial, komersial dan kemanusian.
  1. Tujuan sosial ialah karya seni yang dipamerkan dipakai untuk kepentingan sosial.
  2. Tujuan komersial ialah festival bertujuan untuk menghasilkan laba bagi seniman atau penyelenggara seniman, diharapkan karya yang dipamerkan terjual.
  3. Tujuan kemanusiaan ialah demi kepnetingan pelestarian, pelatihan nilai-nilai serta pengembangan hasil karya seni budaya yang masyarakat miliki. Penjualan karya dengan tujuan ini akan disumbangkan ke panti asuhan, korban bencana, maupun masyarakat kurang mampu.
Pameran di sekolah mempunyai tujuan utama yakni untuk menerima apreasiasi dan jawaban dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan tujuan berkarya dan peningkatan wawasan seni rupa.
Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Pameran Karya Seni Rupa. Semoga dengan adanya ulasan tersebut sanggup menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Peta | Pengertian Peta, Fungsi Peta, Manfaat Dan Komponen Peta

9:14 PM Add Comment
Peta | Pengertian Peta, Fungsi Peta, Manfaat dan Komponen Peta. Dalam pelajaran IPS pastinya anda sudah tidak ajaib lagi dengan yang namanya Peta, apakah Pengertian Peta itu? kebanyakan dari anda seringkali mendengarnya tetapi tidak tahu jikalau ditanya apa gotong royong arti peta. nah untuk menambah wawasan anda mengenai peta kali ini materi sekolah akan menjelaskan secara rinci mengenai peta.

Dalam perjuangan mengenali karakteristik wilayah, peta menjadi panduan bagi manusia. Dengan peta kau sanggup bercerita wacana tempat tinggalmu, bentuk lahan di daerahmu, dan jarak antara tempat tinggalmu dengan kota lain maupun kenampakan-kenampakan unik yang ada di sekitar tempat tinggalmu.

Ok untuk menyingkat waktu pribadi saja yuk kita bahas satu persatu untuk materi Peta ini, materi ini sudah dijelaskan lebih lengkap dalam pelajaran IPS kelas 7, nah untuk itu bagi anda yang ingin lebih mengenal lebih lanjut silahkan sanggup dicermati dan dipahami postingan kali ini dari Materi Sekolah, ok yuk kita mencar ilmu bersama.

  1. Pengertian Peta
  2. Jenis Peta
  3. Fungsi Peta
  4. Manfaat Peta
  5. Komponen Peta

Pengetian Peta

Istilah Peta berasal dari 2 bahasa yaitu dari bahasa Inggris Yaitu Map dan Bahasa Yunani yaitu Mappa yang artinya taplak atau kain epilog meja , namun secara umum Pengertian Peta ialah citra seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan memakai skala tertentu. Ilmu yang mempelajari wacana peta disebut kartografi.

Menurut wikipedia juga diartikan bahwa :

Peta ialah citra permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta sanggup disajikan dalam banyak sekali cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain epilog meja. Namun secara umum pengertian peta ialah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan memakai skala tertentu. Sebuah peta ialah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang memilih seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.

Jenis Peta

Jenis Peta sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, berikut Macam-macam peta sesuai dengan karakteristiknya dan pembuatannya;

1. Berdasarkan Isi Peta

Berdasarkan isi yang disajikan, peta dibedakan menjadi peta umum (peta dasar) dan peta khusus (peta tematik). Bagaimana membedakan kedua jenis peta ini? Cobalah lihat peta Indonesia. Pada peta Indonesia tergambar kenampakan sungai, nama-nama kota, batas-batas wilayah, nama kepulauan, dan sebagainya. Perhatikan peta berikut ini!

 Dalam pelajaran IPS pastinya anda sudah tidak ajaib lagi dengan yang namanya  Peta | Pengertian Peta, Fungsi Peta, Manfaat dan Komponen Peta
Peta tambang di atas selain menggambarkan wilayah negara Indonesia juga memperlihatkan persebaran materi tambang di Indonesia. Berarti, ada gosip lain yang hendak ditonjolkan pada peta tersebut. Sekarang kita bandingkan peta kepadatan penduduk berikut ini dengan peta tambang. Keduanya sama-sama menggambarkan wilayah negara Indonesia, tetapi isi dari kedua peta sangat berbeda. Peta tambang berisi persebaran materi tambang, sementara itu peta kepadatan penduduk menyajikan kepadatan penduduk suatu wilayah.

Peta umum yang dipakai sebagai dasar untuk menciptakan peta tematik disebut sebagai peta dasar. Contohnya, peta Indonesia sanggup dipakai dasar untuk menciptakan peta musibah dan peta kepadatan penduduk. Dengan demikian, peta Indonesia yang kau gunakan tersebut selain sebagai peta umum, juga disebut peta dasar.

Peta umum merupakan peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi secara keseluruhan atau secara umum, baik dari buatan insan tau penampakan alam untuk lebih terperinci mengenai citra peta umum, silahkan anda sanggup melihat jenis peta umum dibawah ini;

a. Peta Topografi

Peta topografi ialah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi dengan memakai garis-garis kontur. Garis kontur ialah garis-garis pada peta yang memperlihatkan perbedaan ketinggian suatu tempat.

Peta topografi dikategorikan menurut skala dan jenis. Dan skala peta topografi dibagi ke dalam tiga kategori. Yaitu skala kecil, menengah dan besar.
  1. Kecil. Peta dengan skala 1:1.000.000 dan lebih kecil dipakai untuk perencanaan umum dan untuk studi strategis. Peta skala kecil standar mempunyai skala 1:1.000.000. Peta ini mencakup area yang sangat besar dengan mengorbankan detail.
  2. Menengah. Peta dengan skala lebih besar dari 1:1.000.000 tetapi lebih kecil dari 1:75.000 dipakai untuk perencanaan operasional. Peta ini mengandung detail dengan jumlah sedang. Peta skala menengah standar mempunyai skala 1:250.000. Ada juga peta dengan skala 1:100.000.
  3. Besar. Peta dengan skala 1:75.000 dan lebih besar dipakai untuk perencanaan taktis, administrasi, dan logistik. Peta jenis inilah yang sering ditemukan dan dipakai pihak militer. Peta skala besar standar 1:50.000, namun banyak kawasan telah dipetakan dengan skala 1:25.000.
Contoh peta topografi :
 Dalam pelajaran IPS pastinya anda sudah tidak ajaib lagi dengan yang namanya  Peta | Pengertian Peta, Fungsi Peta, Manfaat dan Komponen Peta

a. Peta Chorografi

Peta Chorografi merupakan jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagain permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil, yakni antara 1 : 250.000 hingga dengan 1 : 1.000.000 atau sanggup juga lebih. Peta Chorografi merupakan jenis peta yang menggambarkan kawasan yang luas, menyerupai propinsi, negara, benua atau dunia. Peta Chorografi juga menggambarkan banyak sekali kenampakan alam menyerupai pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan , garis pantai, rawa- rawa, hingga batas wilayah kota atau propinsi.

Contoh Peta Chorografi :
 Dalam pelajaran IPS pastinya anda sudah tidak ajaib lagi dengan yang namanya  Peta | Pengertian Peta, Fungsi Peta, Manfaat dan Komponen Peta

2 . Berdasarkan Objek Peta

Berdasarkan sifat objek yang disajikan, peta sanggup dibedakan menjadi peta dinamis dan peta stasioner (tetap). Perhatikan peta di bawah ini!
 Dalam pelajaran IPS pastinya anda sudah tidak ajaib lagi dengan yang namanya  Peta | Pengertian Peta, Fungsi Peta, Manfaat dan Komponen Peta


Peta kepadatan penduduk di atas menyajikan kepadatan penduduk tahun 2005. Informasi pada peta ini setiap tahun niscaya berubah alasannya ialah jumlah penduduk setiap tahun selalu berubah. Peta yang menggambarkan objek yang tidak tetap atau selalu berubah dikatakansebagai peta dinamis. Peta yang menggambarkan objek yang tetap dikatakan sebagai peta stasioner, menyerupai peta negara, provinsi, maupun peta administrasi.

c. Berdasarkan Bentuk Peta

Pada peta-peta di depan atau peta yang kau lihat pada atlasmu disajikan pada bidang datar atau kertas. Peta semacam ini disebut peta biasa atau peta datar. Jika kau melihat peta di samping, kau akan memperoleh kesan relief yang berbedabeda. Kesan ini sanggup ditangkap alasannya ialah gambar tersebut disajikan dalam kenampakan tiga dimensi. Peta semacam ini disebut peta relief atau peta timbul.

Hal ini berbeda dengan peta di samping, yang  tidak tampak kesan tiga dimensi. Peta tersebut merupakan suatu peta yang disajikan pada komputer yang disebut peta digital. Peta digital ini juga sanggup dicetak menjadi peta biasa yang disajikan pada bidang datar atau kertas. Atas dasar perbedaan bentuk inilah peta dibedakan menjadi peta datar atau peta biasa, peta relief atau peta timbul, dan peta digital.

d. Berdasarkan Skala Peta

Peta menurut skala dibedakan sebagai berikut.
  1. Peta kadaster, skala 1:100 – < 1:5.000.
  2. Peta skala besar, skala 1:5.000 – < 1:250.000.
  3. Peta skala sedang, skala 1:250.000 – < 1:500.000.
  4. Peta skala kecil, skala 1:500.000 – < 1:1.000.000.
  5. Peta skala geografi, skala > 1:1.000.000.

Fungsi Peta

Peta mempunyai beberapa fungsi di banyak sekali bidang, antara lain untuk:
  1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi. Dengan membaca peta kita sanggup mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita lihat.
  2. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua, atau gunung) sehingga dimensi sanggup terlihat dalam peta,
    • Bentuk-bentuk benua yang ada di dunia sanggup kita amati pada peta
    • Bentuk-bentuk permukaan bumi sanggup di amati dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda
  3. Menyajikan data wacana potensi suatu daerah, contohnya :
    • Peta potensi rawan banjir
    • Peta potensi kekeringan
    • Peta Potensi Air
    • Peta Potensi Ikan
  4. Memperlihatkan ukuran, alasannya ialah melalui peta sanggup diukur luas kawasan dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. Jarak gotong royong 2 lokasi sanggup dihitung dengan membandingkan skala petanya.

Manfaat Peta


Penggunaan peta tergantung pada jenis dan pembaca peta. Peta topografi yang skalanya kecil sanggup memperlihatkan citra secara luas wacana muka Bumi yang digambarkan dalam peta. Sementara itu, peta tematik atau khusus dipakai untuk menyajikan tema tertentu. Misalnya peta persebaran penduduk, peta iklim, dan peta persebaran flora. Secara umum, peta sanggup dimanfaatkan untuk banyak sekali hal menyerupai di bawah ini.
  1. Penunjuk Arah, Letak, Luas, Jarak, dan Bentuk Permukaan Bumi Informasi arah sanggup kau peroleh dengan memakai komponen penunjuk arah. Lihatlah komponen peta yang lain! Dengan memakai skala, kau sanggup mengetahui jarak antardua tempat dan menghitung luas suatu wilayah.
  2. Alat Informasi - Peta mengandung banyak informasi. Informasi itu ditampilkan dalam bentuk simbol-simbol. Berbagai macam gosip sanggup kau baca menurut simbol-simbol dan keterangannya pada peta.
  3. Alat Pembelajaran - Kamu sanggup mencar ilmu mengenai wilayah-wilayah yang ada di permukaan Bumi dengan memakai peta. Peta merupakan salah satu alat pembelajaran. Peta dipakai dalam beberapa mata pelajaran, menyerupai geografi dan sejarah.

Komponen Peta

a. Mata Angin
  • Ingatlah selalu arah-arah yang ditunjukkan oleh mata angin. Tanpa memahami arah mata angin, kau tidak sanggup mengetahui arah dengan kompas. Ingatlah dikala kau menghadap sinar matahari pada pagi hari berarti kau menghadap ke timur. Selain sanggup dinyatakan dengan arah, besarnya sudut dalam derajat sanggup dipakai untuk memperlihatkan arah. Arah utara dinyatakan dengan 0°, sesuai dengan arah putaran jam, besarnya arah yang lain dinyatakan mulai 0° hingga 360°.
b. Garis Lintang dan Garis Bujur
  • Letak suatu tempat pada peta dinyatakan dengan koordinat, salah satunya dengan koordinat garis lintang dan garis bujur.  Garis lintang yang membelah Bumi menjadi utara selatan sering disebut latitude. Garis bujur yang membagi Bumi menjadi barat dan timur dikenal dengan longitude.
c. Simbol
  • Kenampakan Bumi pada peta digambarkan dengan simbol. Berikut ini beberapa jenis simbol pada peta.
d. Administrasi atau Nama-Nama Geografi
  • Nama-nama tempat perlu dicantumkan sebagai petunjuk pada peta, walaupun sebetulnya nama sendiri tidak tampak di permukaan Bumi. Suatu peta menjadi sebuah peta buta dan tidak sanggup dimanfaatkan apabila tidak mencantumkan nama objek geografi yang digambarkan.
Kaidah penulisan abjad untuk nama geografi menyerupai berikut ini.
  • Nama tempat, biasanya berwarna hitam, tetapi sanggup pula berwarna kelabu.
  •  
  • Nama bentang alam menyerupai pegunungan, perbukitan dengan tipe abjad miring berwarna hitam.
  • Nama perairan atau perwujudan air dengan tipe miring berwarna biru.
Penulisan nama geografi secara terperinci sanggup dilihat pada tabel berikut.

e. Garis Kontur dan Simbol Warna
  • Pada peta kenampakan gunung sering kau kenali dengan lambang segitiga sama sisi. Bagaimana kenampakan lembah diketahui pada peta? Nah, kenampakan gunung dan lembah sanggup kau ketahui melalui pola garis kontur. Garis kontur ialah garis yang memperlihatkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Garis-garis kontur pada peta membentuk pola yang memperlihatkan besar, tinggi, dan kemiringan lereng dari gunung maupun lembah. Sebagai contoh, garis-garis kontur yang rapat memperlihatkan lereng terjal, garis yang renggang memperlihatkan lereng landai. Gunung mempunyai pola garis kontur membulat. Semakin ke tengah nilai konturnya semakin besar dan ketinggiannya bertambah.
f. Inset

Inset pada umumnya terletak di pojok belahan dalam peta dan digambarkan dengan peta kecil. Letak inset sanggup juga diadaptasi dengan letak peta utamanya. Inset diberi arsir atau warna lain yang memperlihatkan lokasi kawasan yang dipetakan. Inset peta terdiri atas dua jenis sebagai berikut.
1) Inset Lokasi
  • Inset lokasi pada umumnya dijumpai pada peta skala kecil dan merupakan peta pengecilan lokasi yang sanggup menggambarkan lokasi yang lebih luas. Inset ini berkhasiat untuk memperlihatkan citra global wilayah sekitar dari suatu kawasan yang dipetakan. Contoh peta Provinsi Lampung memerlukan inset peta Sumatra.
2) Inset Pembesaran
  • Inset pembesaran sanggup dijumpai pada peta dengan kenampakan wilayah kepulauan yang kecil. Inset ini berfungsi untukmenggambarkan belahan yang penting dari suatu lokasi yang kenampakannya tampak kecil sehingga perlu diperbesar. Contoh Provinsi Kepulauan Riau mempunyai banyak pulau kecil, yang kenampakannya kemudian diperbesar dengan inset pembesaran. Nah, kini coba buka atlasmu dan temukan inset di dalamnya. Bedakanlah antara inset lokasi dan inset pembesaran.
g. Sumber Peta dan Tahun Pembuatan
  • Sumber peta dicantumkan pada peta dengan tujuan supaya pembaca peta mengetahui sumber dan pembuatnya. Selain itu, tahun pembuatan peta perlu dicantumkan alasannya ialah data yang dipetakan sanggup berubah setiap tahun. Contohnya data jumlah penduduk yang yang berubah setiap tahun. Selain itu, sumber peta memberi kepastian kepada pembaca peta bahwa data dan gosip yang disajikan dalam peta akurat dan bukan hasil rekaan. Hal ini akan memilih sejauh mana pembaca peta sanggup mempercayai data tersebut.
Demikian gosip dari materi sekolah mengenai Pengertian Peta, Fungsi Peta, Manfaat dan Komponen Peta, semoga sanggup bermanfaat dan membantu anda semuanya dalam belajar, terimakasih

Materi Konsep Dasar Keperawatan

10:18 PM Add Comment
Kali ini akan kita bahas perihal materi pelaajaaran sekolah tingkat menengah kejurusan ( Sekolah Menengah kejuruan ) untuk jurusan kesehatan. Nach sehubung ada teman yang menginginkan Materi Konsep Dasar Keperawatan.

Disini Saya akan membagi ilmu perihal materi tersebut. dari banyak sekali media yang saya gunakan untuk mencari materi konsep dasar keperawatan, dibawah sini yang berdasarkan saya lengkap perihal materi tersebut.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

KONSEP DASAR KEPERAWATAN
By Ns. Antonio Domingos Moreira, S.Kep.

  1. I.                    PROSES KEPERAWATAN
Ilmu  keperawatan di dasarkan pada suatu teori yang sanga luas.
Proses Keperawatan 
è  Metode
è Dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik Keperawatan
è Bisa di sebut sebagai suatu pendekatan Problem – Solving yang memerlukan ilmu, teknik dan ketrampilan interpersonal dan di tujukan untuk memenuhi kebutuhan Klien dan Keluarga.
è Proses Keperawatan terdiri dari ; 5 tahap yang bekerjasama :
  1. Pengkajian
  2. Diagnosis
  3. Perencanaan
  4. Pelaksanaan
  5. Dan Evaluasi
è Tahap tersebut berintegrasi terhadap fungsi Intelektual Problem - Solving dalam mendefinisikan suatu tindakan Perawatan.
è Proses Keperawatan merupakan lima tahap proses konsisten sesuai dengan perkembangan profesi keperawatan ( pertama kali oleh Hall, 1955 ).
è Proses Keperawatan  telah dianggap sebagai suatu dasar aturan praktik Keperawatan ,  ( ANA, 1973 ).
è Dasar pengembangan standard praktik keperawatan
è Dan juga sebagai kriteria dalam progrsmsertifikasi
è Standar legal praktik keperawatan
è Masuk dalam aktivitas pendidikan Keperawatan  ( Kurikulum D-III Kep. & S1 Keperawatan ).
  1. II.                  Tujuan
  • Proses Keperawatan secara umum yakni untuk menciptakan suatu kerangka konsep berdasarkan kebutuhan individu dari klien, keluarga, dan masyarakat sanggup terpenuhi.
  • Tindakan yang di tujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan
  1. III.                Organisasi
Ke 5 tahap proses keperawatan tersebut sebagai suatu organisasi yang mengatur pelaksanaan asuhan Keperawatan berdasarkan suatu rangkaian pengelolaan yang sistematis dlm memeberikan asuhan keperawatan kepada klien.


  1. IV.               Karakterisitk
Proses Keperawatan mempunyai  6 karateristik :
  1. 1.      Tujuan
Proses Keperawatan mempunyai tujuan yang terang melalui suatu tahapan dalam meninmgkatkan kualitas asuhan Keperawatan kepada klien
  1. 2.      Sistematika
  • Menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.
  • Menghindari dilema yang bertentangan dengan tujuan intuisi pelayanan kesehatan/Keperawatan.
  • PK ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dengan klien.
  1. 3.      Dinamik
PK ditujukan dalam mengatasi dilema – dilema kesehatan klien yang di laksanakan secara berkesinambungan.
  1. 4.      Interaktif
Adanya hubungan timbale balik antar perawat, Klien, Keluarga dan tenaga   lainnya.
  1. 5.      Fleksibel
Proses yang di lihat dari 2 konteks :
  • Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang bekerjasama dengan individu, kelompok, atau masyarakat
  • Tahapannya bisa dipakai secara berurutan dan dengan persetujuan kedua belah pihak.
  1. 6.      Teoritis
Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu di dasarkan pada suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model Keperawatan yang berlandaskan pada Filosofi keperawatan bahwa asuhan keperawatan kepada klien harus menekankan pada 3 aspek :
  • Humanistik
Memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia
  • Holistik
Intervensi keperawatan Harus sanggup memenuhi kebutuhan dasar insan secara utuh ( bio – psiko – sosio – spiritual ).
  • Care
Asuhan Keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada standard praktik keperawatan dan moral keperawatan.


  1. V.                 IMPLIKASI KEPERAWATAN
Penerapan proses Keperawatan mempunyai implikasi atau dampak terhadap:
  1. 1.      Profesi Keperawatan
  • Secara profesional proses keperawatan menyajikan suatu lingkup praktik keperawatan.
  • Melalui 5 langkah proses keperawatan
  • Di Timor – Leste masih adopsi dari standard keperawatan Indonesia dan ANA ( American Nurses Association ), 1973.
  • Undang – undang Kesehatan 57
  1. 2.      Klien
  • Penggunaan proses Keperawatan sangat bermanfaat bagi klien dan Keluarga
  • Klien dan Keluarga berpartisipasi secara aktif dalam keperawatan dengan melibatkan ke dalam 5 langka proses keperawatan
  1. 3.      Perawat
  • Proses Keperawatan akan meninmgkatkan kepuasan dalam bekerja dan meningkatkan perkembangan profesionalisme.
  • Mningkatkan hubungan antara perawat denga klien sanggup di lakukan melalui penerapan proses keperawatan
  • PK meningkatkan suatu pengembangan dan kretifitas dalam klarifikasi dilema klien

  1. VI.               Teori – teori yang mendasari Proses Keperawatan :
    1. 1.      Teori system, terdiri dari :
  • Kerangka kerja yang bekerjasama dan keseluruhan social, manusia, struktur dan dilema –masalah organisasi.
  • Perubahan internal dan lingkungan sekitarnya
  • Sistem tersebut terdiri dari :
    • Tujuan
    • Proses
    • Isi
  1. Tujuan :
  • sesuatu yang harus dilaksanakan
  • Arah sistem
  1. Proses
  • Berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak di capai
  1. Isi
  • Terdiri dari potongan yang membentuk system
  • Feedback ( umpan balik )
  • Dapat dievaluasi
  • Memjelaskan hasil dari tindakan yg telah dilaksanakan
  • Antara teori system dan Proses keperawatan sanggup dijelaskan :
  • Input à merupakan suatu kumpulan data hasil pengkajian beserta permasalahan àSusun suatu planning dan tindakan keperawatan yang tepat.
  • Output à Untuk menjelaskan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan
  1. 2.      Teori Kebutuhan Dasar Manusia
  • Berintegrasi satu sama lain (motivasinya)
  • Memenuhi kebutuhan dasar :
    • Fisiologis
    • Keamanan
    • Kasih sayang
    • Harga diri
    • Aktualisasi diri
    • Kebutuhan dasar insan à terpenuhinya tingkat kepuasaan biar insan bisa mempertahankan hidupnya.
    • Peran pereawatn à memenuhi kebutuhan dasar manusia
    • Tanggungjawab :
      • Memberikan dukungan
      • Menfasilitasi
      • Berkomunikasi kepada klien sehat dan sakit
  1. 3.      Teori persepsi
  • Perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar insan sangat di pengaruhi oleh persepsi individu.
  • Interaksi
  1. VII.             Teori informasi dan Komunikasi
  • Tujuan asuhan keperawatan yakni untuk mengindentifikasi dilema Klien ( apakah keadaan sehat atau sakit ).
Proses Keperawatan sbg salah satu pendekatan utama dalam pemberian asuhan keperawatan.
  • Proses keperawatan merupakan suatu siklus, sebab memerlukan suatu modifikasi penhkajian ulang, perencanaan ulang, memperbaharui tindakan dan mengevaluasi ulang.
  • Langka dalam proses keperawatan diharapkan suatu informasi yang akurat apabila perawat bisa menjalin komunikasi dengan baik :




Umpan balik


Pengirim  ...................Pesan ............................Penerimaan



  1. VIII.           Prinsip – prinsip Etik Keperawatan yang menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sebagai berikut :
    1. 1.      Justice ( Asasa Keadilan )
  • Setiap prioritas tindakan yang diberikan harus berdasarkan kondisi klien.
  • Tidak ada diskriminasi
  1. 2.      Autonomy (Asas menghormati otomoni )
  • Setiap insan mempunyai hak untuk memilih tindakan terhadap dirinya sendiri.
  1. 3.      Benefience ( Asas manfaat )
  • Setiap tindakan yang di berikan kepada klien harus bermanfaat bagi klien dan menghindarkan dari kecacatan
  1. 4.      Veracity ( Asas Kejujuran )
  • Perawat dalam berkomunikasi harus menyampaikan yang benar dan jujur kepada klien.
  1. 5.      Fidelity ( Asas komitmen )
  • Apa yangh di laksanakan oleh perawat harus di dasarkan pada tanggung jawab moral dan profesi
  1. IX.                MASALAH – MASALAH ETIK KEPERAWATAN DI TIMOR – LESTE
    1. Wadah organisasi Profesi tidak memerjuangkan profesi Perawat, tetapi organisasi profesi di Politisasi, Kepentingan Kelompok, Tidak mempunyai standard competency.
    2. Landasan moral dan moral yang paling besar lengan berkuasa dan fundamental yakni Agama.
    3. Perkembangan ilmu, penelitian dan teknologi kedokteran serta Keperawatan berkembang secara global tetapi tidak adanya perhatian dari pemerintah terutama Ministerio da Saúde.
    4. Tersedianya tenaga perawat tetapi tidak di perdayakan gunakan untuk kepentingan Masyarakat.





  1. HUBUNGAN ANTARA TAHAP PROSES KEPERAWATAN ( Alfaro, 1998 ).
  2. Pengkajian
Pengkajian  yakni tahap awal dari proses Keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari banyak sekali sumber data untuk mengevaluasi dan mengindentifikasi status kesehatan klien ( Lyer etal, 1996 ).
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam menunjukkan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Oleh sebab itu pengkajian yang akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan, kebenaran data sangat penting dalam merumuskan suatu diagnose keperawatan dan menunjukkan pelayanan keperawatan sesuai dengan respon individu.
  1. 1.      Standar praktik Keperawatan dari ANA
PENGKAJIAN
  
                                                             
DIAGNOSIS
PERENCANAAN
PELAKSANAAN


EVALUASI
                                                      

  1. 2.       Data dasar dan Fokus

  1. Pengkajian Keperawatan
  • Ø data dasar yang komprehensif yakni kumpulan data yang berisikan mengenai status Kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan keperawatannya terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi media ( terapis ) atau profesi kesehatan lainnya.
  • Ø Data focus Keperawatan adalah data perihal perubahan – perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan dilema kesehatannya serta hal – hal yang meliputi tindakan yang di lalsanakan kepada klien.
  1. Fokus pengkajian Keperawatan
  • Ø Dalam menyusun pengkajian keperawatan tidak sama dengan pengkajian medis.
  • Ø Pengkajian focus à suatu pemilihan data spesifik yang ditentukan oleh perawat , klien dan keluarga berdasarkan keadaan klien.
  1. 3.       Pengumpulan data ( Pulta )
  2. Tipe data
Ada 2 tipe data pada pengkajian :
  1. Data subyektif
Data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi  tersebut tidak sanggup ditentukan oleh perawat secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi.
Data subyektif sering didapatkan, dari riwayat keperawatan termasuk persepsi klien, perasaan, dan ilham perihal status kesehatannya.
Ex : klarifikasi klien perihal nyeri, lemah, Frustasi, mual.
Informasi yang diberikan sumber lain, ex husi familia, konsoleiro, husi team saude seluk
  1. Data obyektif
Data yang sanggup diobservasi dan diukur .
Ex; data obyektif : frekuensi pernafasan, Tekanan darah, edema dan berat tubuh no seluk – seluk tan.
  1. 4.       Karakteristik data
  2. Lengkap
  3. Akurat dan nyata
  4. Relevan
  5. 5.       Sumber data
  6. Klien  à sumber utama data ( primer )
  7. Orang terdekat : orang tua, suami, istri, anak atau teman klien
  8. Catatan Klien : di tulis oleh anggota tim kesehatan sanggup dipakai sumber informasi di dalam riwayat keperawatan
  9. Riwayat penyakit :
  • Pemeriksaan fisik
  • Catatan perkembangan
  1. Konsultasi :
  •  anggota tim kesehatan spesialis
  • Menentukan diagnose medis dan keperawatan
  • Melakukan tindakan medis
  1. Hasil investigasi diagnostic
  • Hasil investigasi Laboratorium
  • Tes diagnostic
  • Hasil investigasi diagnostic
  1. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
  • Para Personil  yang bekerjasama dengan klien dan menunjukkan tindakan, mengevaluasi, dan mencatat hasil pada status klien
  • Catatan kesehatan terdahulu sebagai informasi
  1. Perawat lain
  • Jika klien di rujuk dari pelayanan kesehatan lain
  1. Kepustakaan
  • Membaca literature yang bekerjasama dengan dilema klien
  1. 6.       Metode pengumpulan data
Ada 3 metode yang dipakai dalam pemgumpulan data pada tahap pengkajian :
  1. Komunikasi yang efektif
  2. Observasi
  3. Pemeriksaan fisik
Teknik tersebut sangat bermanfaat bagi perawat dalam pendekatan kepada klien secara rasional, sistematik dalam mengumpulkan data, merumuskan diagnose keperawatan, merencanakannya.
                                              II.  DIAGNOSE KEPERAWATAN
  1. a.       Pengertian
  • Diagnose Keperawatan yakni suatu pernyataan yang menjelaskan respons    insan ( status kesehatan atau resiko perubahan contoh ) dari individu kelompok diamana perawat secara akontabilitas sanggup mengindentifikasi dan menunjukkan intervensi secara niscaya untuk untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah ( Carpenito 2000 ).
  • Gordon, 1976 : DK à dilema kesehatan actual dan potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya.
  • NANDA à Kepeutusan klinik perihal respon individu, keluarga dan masyarakat perihal dilema kesehatan actual dan potensial
  1. b.      Tujuan diagnose Keperawatan
  • Untuk mengindentifikasi dilema adanya respon kliennterhadap status kesehatan atau penyakit
  • Faktor – factor yang menunjang atau mengakibatkan suatu dilema ( etilologies )
  • Mengindentifikasi kemampuan klien untuk mencegah atau menuntaskan masalah
  1. c.       Langkah – langkah memilih DK :
  • Klasifikasi dan analisa data
  • Interpretasi data
  • Validasi data
  • Perumusan diagnose Keperawatan
  1. d.      Merumuskan DK ( Carpeneto, 2000 ) sanggup dibedakan :
  • Aktual : Menjelaskan dilema aktual ketika ini sesuai dengan data klinik yang di temukan :
Syarat : Menegakkan diagnose keperawatan actual harus ada unsure PES.
Misal : data , muntah, diare, dan turgor buruk selama 3 hari
DK : Kekurangan volume cairan tubuh b/kehilangan cairan secara abnormal
  • Resiko : Menjelaskan dilema kesehatan yang aktual akan terjadi bila tidak di lakukan intervensi.
Syarat : Menegakkan resiko DK adanya unsure PE ( Problem & Etiologi )
Penggunaan istilah “ resiko dan resiko tinggi tergantung dari tinbgkat keparahan/kerentanan terhadap masalah.
Misal : Resiko gangguan integritas kulit bekerjasama dengan diare yang terus menerus.
  • Kemungkinan ( potensial ): Menjelaskan bahwa perlu adanya data aksesori untuk memastikan dilema keperawatan kemungkinan.
Syarat : Menegakkan kemungkinan diagnose kep. Adanya unsur respon dan factor yang mungkin sanggup mengakibatkan dilema tetapi belum ada.
DK : Kemungkinan g3 konsep diri : rendah diri/teroisolasi b/d diare.


III. PERENCANAAN
  1. A.      PENGANTAR
Perencanaan meliputi pengembangan taktik desain untuk mencegah, mengurangi atau mengoreksi dilema – dilema yang diidentifikasi pada diagnose keperawatan . Secara tradsional, planning keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen goresan pena tangan dalam menuntaskan masalah, tujuan dan intervensi.
Makara Rencana Keperawatan merupakan metode komunikasi perihal asuhan keperawatan kepada klien. Setiap klien yang memerlukan asuhan keperawatan perlu suatu perencanaan yang baik. Sehingga semua tindakan keperawatan harus di standarisasi, dan standard tindakan tersebut sanggup di baca.
  1. B.      TUJUAN PERENCANAAN
Tujuan planning tindakan keperawatan sanggup di bagi menjadi :
  1. Tujuan Administratif
    1. Untuk mengidentifikasi focus keperawatan kepada klien atau kelompok
    2. Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya
    3. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan penilaian keperawatan
    4. Untuk menyediakan kriteria pembagian terstruktur mengenai klien
    5. Tujuan Klinik
      1. Menyediakan suatu aliran dalam penulisan
      2. Mengkomunikasikan dengan staf perawat apa yang diajarkan, apa yang diobservasi, dan apa yang dilaksanakan
      3. Menyediakan kriteria hasil ( outcomes ) sebagai pengulangan dan penilaian keperawatan
      4. Rencana tindakan yang spesifik secara pribadi bagi individu, Keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan.
      5. C.      LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN
Untuk mengevaluasi planning tindakan keperawatan, maka ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan :
  1. Menentukan prioritas masalah
Melalui pengkajian, perawat akan bisa mengidentifikasi respon klien yang actual atau potensial yang memerlukan suatu tindakan. Dalam memilih perencanaan perlu menyusun suatu system untuk memilih diagnose yangn akan diambil tindakan pertama kali. Salah satu system yang bisa dipakai yakni hirarki Kebutuhan manusia.
  1. Menentukan kriteria hasil ( outcomes )
Tujuan klien dan tujuan keperawatan yakni standar atau ukuran yang dipakai untuk mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan perawat.
Tujuan klien :
merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu sikap klien, keluarga, atau kelompok yang sanggup diukur sesudah intervensi keperawatan di berikan.
Tujuan Keperawatan :
Adalah pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan yang sanggup diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan perawat.


Pedoman penulisan kriteria hasil berdasarkan SMART :
S           = Spesifik ( tujuan harus spesifik dan tidak mengakibatkan arti ganda )
M         = Measurable ( tujuan keperawatan harus sanggup diukur, khususnya tentang
                 Perilaku klien; sanggup di lihat, didengar, diraba, dirasakan dan dibau )
A           = Achievable ( tujuan harus di capai )
R           = Reasonable ( Tujuan harus sanggup dipertanggungjawabkan secara ilmiah )
T           = Time ( Tujuan keperawatan )

  1. Menentukan planning tindakan
Rencana tindakan yakni desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab dari diagnose keperawatan.
Intervensi keperawatan yakni suatu tindakan pribadi kepada klien yang dilaksanakan oleh perawat,
  1. Dokumentasi
    1. Definisi
Rencana tindakan keperawatan yakni suatu proses informasi, penerimaan, pengiriman, dan penilaian sentra planning yang dilaksanakan oleh seorang perawat profesional.
  1. Tujuan
Rencana tindakan keperawatan di tulis dalam suatu bentuk yang bervariasi guna mempromosikan perawatan yang meliputi :
  1. Perawatan individu
  2. Perawatan yang kontinyu
  3. Komunikasi
  4. Evaluasii
  5. Karakterisik
    1. Di tulis oleh perawat
    2. Dilaksanakan sesudah kontak pertama kali dengan klien
    3. Diletakkan ditempat yang strategis ( gampang didapatkan )
    4. Informasi yang baru.

IV. PELAKSANAAN
  1. Pelaksanaan
Adalah inisiatif  dari planning tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik ( Lyer,1996 ). Tahap pelaksanaan dimulai sesudah planning tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh sebab itu planning tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi factor – factor yang mensugesti dilema kesehatan klien.
  1. Tujuan
Tujjuan dari pelaksanaan  yakni membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. Perencanaan tindakan keperawatan akan sanggup dilaksanakan dengan baik.
  1. Tahap tindakan Perawatan
Ada 3 tahap dalam keperawatan :
  1. Persiapan
Persiapan tersebut meliputi kegaiatan – kegiatan :
  1. Review tindakan keperawatan yang didentifikasi pada tahap perencanaan
  2. Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan yang diperlukan
  3. Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul
  4. Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan
  5. Mempersiapkan lingkungan yang aman sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan
  6. Mengindentifikasi aspek hokum dan etik terhadap resiko dari potensial tindakan
  7. Intervensi
Pelaksanaan tindakan perawatan yakni kegiatan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk kebutuhan fisik dan emosional.
Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan ;
  • Ø Independen
    • Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lain.
    • Dilakasanakan perawat secara independen berdasarkan Diagnose Keperawatan
    • Merupakan suatu respon dimana perawat mempunyai kewenangan untuk melaksanakan tindakan keperawatan secara niscaya berdasarkan pendidikan dan penagalamannya.
    • Kaji klien dan keluarga melalui riwayat keperawatan dan investigasi fisik untuk  status kesehatan klien.
    • Merumuskan diagnose keperawatan
    • Merujuk klien ke tenaga kesehatan lain terhadap tindakan keperawatan dan Medis
    • Evaluasi respon klien
    • Ø Dependen
Tindakan dependen berehubungan dengan pelaksanaan planning tindakan medis

  • Ø Interdependen
Tindakan keperawatan menjelaskan suatu kegaiatan yang memerlukan suatu kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.
  1. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu insiden dalam proses keperawatan.
V.  EVALUASI
 a. Pendahuluan
  •   Adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan  yang pertanda seberapa  Jauh diagnose keperawatan,  planning  tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
  •   Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan , dan perbandingan yang sistermatik pada status    kesehatan klien, ( Griffith, 1986 ).
  • Tahap Evaluasi di letakkan pada simpulan proses keperawatan, Evaluasi merupakan potongan integral pada setiap tahap proses keperawatan.
b.Tujuan Evaluasi
¨      Untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan
¨      Mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat sanggup mengambil keputusan :
  • Ø Mengakhiri planning tindakan keperawatan ( klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan
  • Ø Memodifikasi planning tindakan keperawatan ( klien mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan ).
  • Ø Meneruskan planning tindakan keperawatan ( klien memerlukan waktu yang lebih usang untuk mencapai tujuan )
c. Proses Evaluasi terdiri dari :
* Mengukur pencapaian tujuan klien
* Membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan

  1. Hak dan Kewajiban klien
    1. Klien berhak untuk :
      1. Mendapat informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
      2. Mendapatkan pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan bijaksana
      3. Memperoleh asuhan keperawatan yang bermutu berdasarkan standard profesi keperawatan
      4. Memilih perawat atau dokter yang di kehendaki sesuai peraturan operasional di Rumah sakit
      5. Meminta konsultasi kepada dokter atau perawat lain yang terdaftar di Rumah Sakit
      6. Mendapatkan privacy dan kesehatan dari tindakan keperawatan yang diberikan
      7. Memperolehy informasi perihal penyakit yang diderita, tindakan yang akan dilakukan,kemungkinan penyakit dan tindakan untuk mengatasinya ; alternatif terapi lainnya, prognose, dan estimasi biaya perawatan
      8. Menyetujui dan atau menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya
      9. Mendapatkan kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan selama tidak menggangu klien lain.
      10. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.
      11. Kewajiban Klien
        1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di Rumah Sakit
        2. Mematuhi segala instruksi dokter atau perawat dalam pengobatannya
        3. Memberikan informasi dengan jujur dan lengkap perihal penyakit yang diderita kepada dokter atau perawat yang merawatnya
        4. Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan Rumah Sakit atau Dokter
        5. Memenuhi hal – hal yang telah disepakti atau perjanjian yang telah dibuatnya.
        6. Hak dan Kewajiban Perawat dan Dokter
          1. Hak Perawat atau Dokter
            1. Mendapatkan proteksi Hukum dalam melaksanakan kiprah sesuai dengan profesinya.
            2. Mengembangkan diri melalui kemampunnya spesialisasi sesuai latar belakang pendidikannya
            3. Menolak cita-cita pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang – undang serta standard profesi dank ode Etik profesi
            4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien Yang tidak puas terhadap pelayanannya
            5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan secara terus menerus
            6. Diperlakukan adil dan jujur oleh Rumah Sakit maupun klien dan atau keluarganya
            7. Mendapatkan jaminan proteksi terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya
            8. Diikutsertakan dalam penyusunan atau penetapan kebijaksanan pelayanan kesehatan di Rumag Sakit
            9. Diperhatikan privacynya dan berhak menuntut apabila nama baiknya telah dicemarkan oleh klien atau keluarganya
            10. Menolak pihak lain untuk melaksanakan tindakan yang bertentangan dengan perundang – undangan, standard profesi dan moral profesi
            11. Mendapatkan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku.
            12. Perawat dan Dokter berhak memperoleh penghargaan atas jasa dan dedikasi berdasarkan Ilmu dan Skill ( Reward system )
            13. Memperoleh kesempatan menyebarkan karir sesuai bidang profesinya
            14. Kerawjiban Perawat dan Dokter
              1. Mematuhi semua peraturan Rumah Sakit dengan hubungan hokum antara perawat dengan pihak Rumah Sakit
              2. Mengadakan perjanjian tertulis denga pihak Rumah Sakit
              3. Memenuhi hal – hal yang telah disepakati dan dibuatnya
              4. Memberikan asuhan Keperawatan sesuai standar profesi dan otonominya
              5. Menghormati hak – hak pasien
              6. Merujuk klien kepada perawat lain/tenaga kesehatan lainnya yang mempunyai keahlian yang sesuai dengan dilema klien
              7. Memberikan kesempatan kepada klien biar senantiasa sanggup bekerjasama dengan keluarganya dan sanggup menjalankan ibadah sesuai dengan agama/kepercayaan sepanjang tidak bertentangan dengan Rumah Sakit
              8. Memberikan informasi yang adekuat perihal tindakan keperawatan kepada klien/keluarga sesuai batas kewenangannya
              9. Membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan berkesinambungan
              10. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan dan kepuasaan kerja
              11. Mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan secara terus menerus
              12. Melakukan pertolongan darurat sebagai kiprah perikemanusiaan sesuai batas kewenangannya
              13. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui perihal klien, kecuali diminta keterangan oleh pihak yang berwenang.
Nach itulah Materi Konsep Dasar Keperawatan, Semoga sanggup membantu anda sekalian dalam mendalami ilmu keperawatan.

Pengertian, Teknik, Pedoman Seni Lukis

8:20 PM Add Comment

Pengertian Seni Lukis

Seni Lukis sanggup diartikan yakni: salah satu cabang dari seni rupa. Dasar pengertian tersebut mempunyai arti yang sama dan seni lukis sendiri yaitu sebuah pengembangan yang lebih utuh dari gambar. Melukis merupakan kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi biar mendapat kesan tertentu. Medium lukisan sanggup berbentuk apa saja, sanggup kanvas kertas papan dan bahkan fotografi sanggup dianggap sebagai seni lukis. Alat yang digunakan sanggup bermacam-macam juga. Namun dengan syarat sanggup menawarkan tertentu media yang dipakai.

Lukisan berdasarkan para andal sanggup juga diartikan yakni sebuah karya yang dibuat dengan cara memulaskan cat menggunakan alat mirip kuas lukis, pisau palet atau perataan yang lainnya. Pemulasan cat dengan bermacam-macam warna dan nuansa gradasi warna dengan kedalaman yang tertentu dan sanggup dikomposisi warna yang tertentu pula, dari materi warna pigmen warna dalam pelarut dan gen pengikat untuk pengencer air.

Gen pengikat tersebut sanggup berupa minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin pada permukaan datar mirip kertas, kanvas atau juga dinding. Hal ini dilakukan oleh seorang seniman pelukis dengan kedalaman warnanya dibarengi dengan oleh cita rasa seorang pelukis (seni lukis). Devinisi ini sanggup digunakan terutama kalau ia merupakan pencipta dari suatu karya seni lukis.

 Dasar pengertian tersebut mempunyai arti yang sama dan seni lukis sendiri yaitu sebuah pe Pengertian, Teknik, Aliran Seni Lukis

Teknik Seni Lukis

  • Lukisan cat minyak (oil painting) merupakan lukisan cat yang sanggup berupa terpung atau juga pasta yang dicampur oleh minyak atau lin oil. Alat yang digunakan yaitu kuas atau pisau palet.
  • Lukisan cat air (water color) merupakan lukisan yang menggunakan media cat air yang mempunyai sifat yang sangat transparan (tembus pandang).
  • Lukisan Pastel (oil pastel) merupakan lukisan yang menggunakan butiran pigmen warna yang sudah dipadatkan mirip batang kapur.
  • Lukisan Arang (conte) sanggup menghasilkan lukisan yang berkesan gelao terang. Pengaturan nuansa bentuk dan cahaya sangat menonjol dari lukisan ini.
  • Lukisan Al-fresco, Termasuk jenis lukisan dinding (mural). Al fresco yang artinya fesh atau segar.
  • Lukisan al secco, media yang digunakan untuk lukisan al secco sama dengan lukisan al fresco. Akan tetapi, lukisan al secco dilukis setelah temboknya telah mengering.
  • Lukisan Tempera, lukisan yang dibuat di tembok (mural). Sesudah tembok kering, catnya diaduk dengan perekat, bahkan adakalanya cat air tersebut dicampur dengan putih telur sehingga karenanya nampak cat minyak.
  • Lukisan azalejo,lukisan yang dikerjakan dengan cara melekat penggalan dari sebuah bentuk tertentu dengan rujukan gambar yang sesuai.

Seni Lukis dengan Aliran Surrealisme

Lukisan dengan ajaran ini kebanyakan seni lukis yang ibarat bentuk-bentuk yang sering ditemui di alam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keselurahannya. Namun, kemudian para seniman seni lukis mengolah bab tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang sanggup dilakukan insan tanpa harus mengerti bentuk yang asli.

Seni Lukis dengan Aliran Kubisme

Seni lukis-aliran yang cenderung melaksanakan perjuangan abstraksi terhadap sebuah objek ke dalam bentuk-bentuk geometri. Guna mendapat sensasi tertentu, salah satu tokoh atau aktivis dengan ajaran kubisme yaitu Pablo Picasso.

Seni Lukis dengan Aliran Romantisme

Seni lukis-yang merupkan ajaran yang paling bau tanah di dalam sejarah seni lukis modern di Indonesia. Lukisan dengan ajaran mirip ini tujuannya berusaha untuk membangkitkan kenangan romantis dan keindahan pada setiap objeknya. Pemandangan alam merupakan objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan ini.

Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada kala penjajahan Belanda dulu dan ditularkan kepada pelukis pribumu biar tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh atau aktivis dengan ajaran seni lukis mirip ini yaitu Raden Saleh.

Seni Lukis dengan Aliran Plural Painting

Seni lukis-sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau penggambaran intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan suatu gerak hidup dari naluri ke dalam bahasa yang visual. Bahasa visual yang digunakan dalam berpijak pada konsep Plural Painting.

Maksud dari yang di atas yaitu untuk menampilkan idiom-idiom biar relatif sanggup mencapai ketetapan dengan apa yang sudah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: Multi etnis, Multi teknik dan Multi stayle.

Seni Lukis dengan Aliran Daun

Seni lukis-atau seni lukis kontemporer, dimana lukisan ini menggunakan daun tumbuh-tumbuhan, yang diberi warna atau tanpa pewarna sama sekali. Seni lukis tersebut memanfaatkan sampah dan tumbuh-tumbuha, dimana daun tersebut mempunyai warna khas serta tidak anyir kalau diatangani dengan benar-benar (tidak sembarangan). Lebih detailnya “Pengertian Aliran Seni Lukis dan Macam-macam Alirannya”
Demikian sedikit materi yang saya sampaikan mengenai Pengertian, Teknik, Aliran Seni Lukis ,semoga sanggup memberi sedikit pengetahuan wacana seni lukis dan bermanfaat bagi anda semua.

Mohon maaf bila ada kesalahan kesalahann mengenai materi yang saya sampaikan ,silakan tinggalkan komentar supaya sanggup menyebarkan Blog Materi Sekolah  ini. Terimakasih.





Rangkuman Bahan Pkn Smp

4:20 PM Add Comment
Rangkuman Bahan Pkn Smp

Rangkuman Materi PKn SMP


BAB I
PEMBELAAN TERHADAP NEGARA


A. HAKIKAT NEGARA
Menurut Max Weber, Negara ialah Suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam memakai kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. Sedangkan Karl Marx menyampaikan Negara ialah suatu kekuasaan bagi insan (penguasa) untuk menindas insan lain.
Prof. Mr. Soenarko, Negara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan, sedangkan Prof. Miriam Budiardjo memperlihatkan pengertian Negara ialah organisasi dalam suatu wilayah sanggup memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongankekuasaan lainnya dan yang sanggup memutuskan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu.
Makara Negara ialah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai kedaulatan (keluar dan ke dalam).

Sifat-Sifat Negara
Memaksa yaitu negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa biar peraturan di taati
Monopoli yaitu negara memutuskan tujuan bersama dari masyarakat
Menyeluruh/mencakup semua (all embresing) yaitu peraturan perundang-undangan yang dibentuk negara berlaku untuk semua warga negara tanpa kecuali.
Unsur-Unsur negara
Wilayah, terdiri dari ; darat maritim dan udara
Rakyat yaitu sekelompok insan yang menjadi penghuni negara dan taat pada peraturan yang berlaku di negara tersebut.
Pemerintah yang berdaulat. Kedaulatan kedalam yaitu kekuasaan untuk mengatur rumah tangganegaranya tanpa campur tangan dari negara lain. Kedaulatan ke luar yaitu kekuasaan untuk mengadakan kekerabatan atau kerjasama dengan negara lain
Pengakuan dari negara lain (Unsur deklaratif). Baik secara de facto (kenyataan) maupun secara de jure (secara hukum)

B. ASAL MULA TERJADINYA NEGARA

Berdasarkan kenyataan, negara terjadi lantaran sebab-sebab :
Pendudukan yaitu suatu wilayah yang didudukioleh sekelompok manusia
Pelepasan, yaitu suatu daerah yang semual menjadi wilayah daerah tertentu kemudaia melepaskan diri
Peleburan, yaitu bebrapa negara meleburkan diri menjadi satu
Pemecahan, yaitu lenyapnya suatu negara dan munculnya negara baru
2. Berdasarkan teori, negara terjadi lantaran :
Teori Ketuhanan, yaitu negara ada lantaran adanya kehendak Tuhan
Teori Perjanjian masyarakat, yaitu negara ada lantaran adanya perjanjian individu-individu (contrac social)
Teori Kekuasaan, yaitu negara terbentuk lantaran adanya kekuasaan / kekuatan
Teori Hukum Alam, yaitu negara ada lantaran adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan insan yang bermacam-macam.
C. TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA

Pada umumnya tujuan negara ialah untuk membuat kesejahteraan dan kebahagiaan bagi rakyatnya. Menurut Charles E. Merriam, tujuan negara dalah :
Menciptakan keamanan ekstern
Memelihara ketertiban intern
Mewujudkan keadilan
Mewujudkan kesejahteraan yang meliputi ; keamanan, ketertiban, keadilan dan kebebasan
Memberikan kebebasan kepada individu
Fungsi negara yaitu :
Melaksanakan penertiban
Mengusahakan kesejahrteraan dan kemakmuran rakyatnya
Pertahanan
Menegakkan keadilan

D. BENTUK NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN
Bentuk negara
Negara Kesatuan
Negara Serikat
Perserikatan Negara (Konfederasi)
Uni, dibagi menjadi 2 yaitu Uni Riil dan Uni Personil
Dominion
Koloni
Protektorat
Mandat
Trust
Bentuk Pemerintahan
2. Berdasarkan jumlah orang yang memegang kekuasaan
Monarkhi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang satu orang
Oligarkhi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang banyak orang
Demokrasi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang semua orang
3. Berdasarkan cara penunjukan kepala negara
Kerajaan yaitu kepala negara (Raja) memperoleh kedudukannya berdasarkan hak waris turun temurun
Republik yaitu kepala negara memperoleh kedudukannya melalui pemilu

E. HAKIKAT WARGA NEGARA
Penduduk dan Warga Negara
Penduduk yaitu mereka yang tinggal di wilayah suatu negara. Warga negara yaitu mereka yang tinggal dalam wilayah suatu negara dan diakui secara hukum.
Jika orang absurd ingin menjadi warga suatu negara maka harus melalui proses Naturalisasi, yaitu pewarganegaraan yang diperoleh warga negara absurd sehabis memenuhi sayarat dalam undang-undang.
Asas Kewarganegaraan, yaitu penentuan kewarganegaraan seseorang yaitu melalui :
- Asas ius Sanguinis (keturunan)
- Asas ius Soli (tempat kelahiran)
Stetsel Kewarganegaraan yaitu :
Stelsel aktif, yaitu secara aktif melaksanakan tindakan-tindakan aturan untuk memperoleh kewarganegaraan
Stelsel Pasif, yaitu seseorang eksklusif menjadi warga negara suatu negara tanpa melaksanakan tindakan aturan tertentu.
Sehubungan dengan stelsel ini muncul hak yaitu Hak Opsi yaitu, hak untuk menentukan kewarganegaraan (stelsel aktif), dan Hak Repodiasi yaitu, hak untuk menolak kewarganegaraan (stelsel pasif)
Warga Negara Indonesia, diatur dalam pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, UU No. 12 Tahun 2006, yang menjadi warga negara indonesia yaitu :
Orang bangsa indonesia asli
Orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang

F. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA
Hak dan Kewajiban dalam bidang Politik
Diatur dalam pasal 27 ayat (1) dan pasal 28 yaitu wacana Hak yang sama dalam Hukum dan Hak yang sama Dalm Pemerintahan
2. Hak dan Kewajiban dalam bidang Ekonomi
Diatur dalam pasal 33 ayat (1, 2, 3 dan 4)
3. Hak dan Kewajiban dalam bidang Sosial Budaya
Diatur dalam pasal 31 dan pasal 32 ayat (1 dan 2) dan juga diatur dalam UU No.20 tahun2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional
4. Hak dan Kewajiban dalam bidang Pertahanan Keamanan
Diatur dalam pasal 27 ayat (2) dan pasal 30 ayat (1 dan 2)
5. Hak dan Kewajiban dalam Upaya Bela Negara
Diatur dalam pasal 27 ayat (3) dan UU No. 3 Tahun 2002 wacana "Pertahanan Negara", sistem pertahanan negara indonesia ialah SISHANKAMRATA, dimana Tentara Nasional Indonesia dan POLRi sebagai komponen utama dan rakyat sebagai komponen pendukung.
Setelah dilakukannya amandemen (perubahan terhadap UUD) sebanyak 4 kali (1999-2002) maka aturan wacana Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia dituangkan di dalam pasal 28A samapai dengan 28J

G. INSTRUMEN HUKUM PEMBELAAN NEGARA
Undang-Undang Dasar 1945, pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1 dan 2)
UU RI No. 3 tahun 2002 wacana Pertahan Negara
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui empat hal yaitu:
Pendidikan kewarganegaraan
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela dan secara wajib
Pengabdian sesuai dengan profesi

BAB 2
OTONOMI DAERAH


A. HAKIKAT OTONOMI DAERAH
Menurut UU No. 32 tahun 2004 (sebagai pengganti UU No. 22 tahun 1999) wacana Pemerintah Daerah, menyebutkan "Otonomi Daerah" ialah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pada hakikatnya otonomi daerah memperlihatkan ruang gerak secukupnya bagi pemerintah daerah untuk mengelola daerahnya sendiri biar lebih berdaya bisa bersaing dalam kerjasama, dan profesional terutama dalam menjalankan pemerintah daerah dan mengelola sumber daya serta potensi yang dimiliki daerah tersebut.
Tujuan Otonomi Daerah
Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di daerah biar semakin baik
Memberi kesempatan daerah untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri
Meringankan beban pemerintah pusat
Memberdayakan dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan masyarakt daerah
Mengembangkan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan di daerah
Memelihara kekerabatan yang harmonis antara pemerintah pusat dan daerah maupun antardaerah untuk menjaga keutuhan NKRI
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan.
2. Dasar Hukum Otonomi Daerah
Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 18, 18A, dan 18B
Tap MPR No. XV/MPR/1998 wacana Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangaka NKRI
Tap MPR No. IV/MPR/2000 wacana Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah
UU No. 32 tahun 2004 wacana Pemerintah Daerah
UU No. 33 tahun 2004 wacana Perimbangan Keuangan Pusat dan Pemerintah Daerah

3. Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004
Hak Dan Kewajiban Daerah dalam Otonomi Daerah
Berdasarkan pasal 21 dalam otonomi daerah, setiap daerah mempunyai hak :
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
menentukan pemimpin daerah
mengeloloa aparatur daerah
mengelola kekayaan daerah
memungut pajak daerah dan retribusi daerah
mendapatkan bagi hasil pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah
mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah
mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
Dalam pasal 22, kewajiban daerah yaitu :
melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan NKRI
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
mengembangkan kehidupan demokrasi
mewujudakan keadilan dan pemerataan
meningkatkanfasilitas dasar pendidikan
meningkatkan pelayanan kesehatan
menyediakan kemudahan sosial dan kemudahan umum yang layak
mengembangkan sistem jaminan sosial
menyususn perencanaan dan tata ruang daerah
mengembangkan sumber daya produktif di daerah
melestarikan lingkungan hidup
mengelola manajemen kependudukan
melestarikan nilai sosial budaya
membentuk dan menerapakan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kewenangannya
kewajiban lain yang diatur di dalam perturan perundang-undangan

Asas-Asas Otonomi Daerah
Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI
Dekosentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dan/ atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu
Tugas pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provensi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten / kota kepada desa untuk melaksanakan kiprah tertentu.

Prinsip-Prinsip Otonomi Daerah
Otonomi seluas-luasnya artinya daerah diberikan kewenangan untuk mengurus dan mengatur semua urusan di luar yang menjadi urusan pemerintah pusat yang ditetapkan dalam undang-undang tersebut.
Otonomi yang nyata, artinya bahwa untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan kekhasan daerah
Otonomi yang bertanggung jawab, artinya otonomi yang dalam penyelenggaraaanya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang intinya untuk memberdayakan daerahtermasuk untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan penggalan utama dari tujuan nasional.
Pembagian urusan Pemerintahan dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah
Yang menjadi urusan pemerintah Pusat
Politik luar negeri
Pertahanan
Keamanan
Yustisi (peradilan)
Moneter dan fiskal nasional
agama
2. Urusan yang menjadi kewenangan pemwerintah Provinsi
Perencanaan dan pengendalian pembangunan
Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
Penyediaan sarana dan prasarana umum
Penanganan bidang kesehatan
Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya insan potensial
g. Penanggulangan problem sosial lintas kabupaten/kota
Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota
Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota
Pengendalian lingkungan hidup
Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabupaten/kota
Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
Pelayanan manajemen umum pemerintahan
n. Pelayanan manajemen penanaman modal termasuk lints kabupaten/kota
o. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum sanggup dilaksanakan oleh kabupaten/kota
p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
3) Urusan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum
e. Penanganan bidang kesehaan
f. Penyelenggaraan pendidikan
g. Penanggulangan problem sosial
h. Pelayanan bidang keteagakerjaan
i. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah
j. Pengendalian lingkungan hidup
k. Pelayanan pertanahan
l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
m. Pelayanan manajemen umum pemerintahan
n. Pelayanan manajemen penanaman modal
o. Penyelenggaraan dasar lainnya
p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan

e. Penyelenggaraan Pemerintahan dalam Otonomi Daerah
1) Penyelenggara pemerintahan pusat yaitu presiden dibantu oleh seorang wakil presiden dan para menteri
2) Penyelenggara pemerintahan daerah yaitu pemerintah daerah dan DPRD

f. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)
1) Kedudukan DPRD. DPRD merupakan forum perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah




2) Fungsi DPRD, yaitu
a. Fungsi Legislasi, yaitu membentuk peraturan daerah bersama pemerintah daerah
b. Fungsi Anggaran, yaitu menyusun dan memutuskan APBD bersama pemerintah daerah
c. Fungsi Pengawasan, yaitu melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah daerah
3) Tugas dan Wewenang DPRD, yaitu
a. Membentuk Peraturan Daerah yang dibahas dengan kepala pemerintah daerah/pemerintah daerah untuk menerima persetuajuan bersama
b. Membahas dan menyetujui rancangan Peraturan Daerah wacana APBD bersama pemerintah daerah
c. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan perdadan peraturan perundang-undangan lainnya
d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala daerah kepada presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD provinsi, dan kepada Menteri Dalam Negeri memalui guernur bagi DPRD kabupaten/kota
e. Memilih wakil kepala daerah kalau terjadi kekosongan jabatan kepala daerah
f. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemda terhadap perjanjian internasional di daerah
g. Memberikan persetujuan terhadap planning kerjasama internasionala yang dilakukan oleh pemda
h. Meminta laporan keterangan pertanggung balasan kepala daerah dalam penyelenggaraan pemda
i. Membentuk panitia pemilihan kepada daerah
j. Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah
k. Memberikan persetujuan terhadap planning kerjasama antar daerah dan dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah
l. Melaksanakan kiprah dan wewenang lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
4) Hak DPRD, yaitu
a) Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai suatu kebijakan yang dikeluarkan
b) Hak Angket, yaitu hak untuk melaksanakan penyelidikan terhadap kebijakan tertentu yang dikeluarkan kepala daerah
c) Hak Menyatakan Pendapat, yaitu hak untuk meyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah atau mengenai insiden luar biasa yang terjadi di daearah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya, atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket.
5) Alat Kelengkapan DPRD
a) pimpinan
b) komisi
c) panitian musayawarah
d) panitia anggaran
e) tubuh kehormatan
f) alat kelengkapan l;ain yang diharapkan (misalnya panitia legislasi)

g. Sumber Pendapatan Daerah
Menurut UU No. 33 Tahun 2004 wacana Perimbangan Keungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, menyebutkan pendapatan daerah berasal dari ;
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a. hasil pajak daerah
b. hasil retribusi daerah
c. hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
d. lain-lain PAD yang sah (antara lain jasa giro, pendapatan bunga, laba selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, komisi, potongan harga, dsb)
2) Dana Perimbangan
a. Dana bagi Hasil
(1) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
(2) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
(3) Pajak Penghasilan (PPh)
(4) Dari sumber daya alam ; kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi dan, pertambangan panas bumi.
b. Dana Alokasi Umum, yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuanagan antar daerah untuk mendanani kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
c. Dana Alokasi Khusus, yaitu dana yang berasal dari APBN yang dipergunakan untuk membantu mendanai kegiatan khusus pada daerah tertentu sesuai dengan prioritas nasional
3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah
a. Hibah ialah proteksi berupa uang, barang atau jasa berasal dari pemerintah pusat, masyarakat, dan tubuh usaha dalam negeri atau luar negeri
b. Pendapatan dana darurat yaitu proteksi pemerintah pusat dari APBN kepada pemerintah daerah untuk mendanai keperluan mendesak yang diakibatkan oleh musibah atau insiden tertentu yang luar biasa yang tidak sanggup ditanggulangi oleh pemerintah daerah melalui dana APBD

h. Desa
Desa merupakan wilayah terkecil yang mempunyai kewenangan mengatur urusan rumah tangganya sendiri. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, Desa ialah kesatuan masyarakat aturan yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan budbahasa istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.
Pemerintahan desa terdiri dari :
a) Pemerintah Desa
b) Badan Permusyawaratan Desa atau Badan Perwakilan Desa (BPD)

BPD, berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, merupakan forum perwakilan rakyat desa yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta bersama kepala desa memutuskan peraturan desa.





KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan Publik ialah kebijakan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota masyarakat dalam hal penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tujuan Kebijakan Publik
Mewujudkan ketertiban dalam masyarakat
Melindungi hak-hak masyarakat
Mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Contoh Kebijakan Publik ;
Kebijakan publik sanggup berbentuk peraturan, undang-undang, tindakan-tindakan pemerintah dan jadwal pemerintah. Beberapa pola kebijakan publik :
Penetapan pajak daerah, meliputi pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, parkir dll
Penetapan retribusi ; retribusi jalan umum, jasa usaha, dan perizinan tertentu
Penetapan larangan pedagang kaki lima berdagang di trotoar
Penetapan jalur bus dalam kota atau antar kota

Tahap-tahap penyusunan dan perumusan kebijakan publik ;
Pengidentifikasian problem dan penyusunan agenda
Penyusunan skala prioritas
Perumusan (Formulasi) Rancangan Kebijakan
Penetapan dan Pengesahan Kebijakan
Pelaksanaan Kebijakan
Evaluasi Kebijakan Publik

Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik ;
Penyampaian kebutuhan dan problem melalui media massa atau pada pejabat pemerintah
Memberikan opini, masukan, maupun kritik terhadap rancangan kebijakan
Mendukung dan melaksanakan kebijakan dengan konsekuen dan sepenuh hati


BAB 3
GLOBALISASI

A. PENGERTIAN GLOBALISASI
Menurut A.G. MacGrew, Globalisasi ialah proses dimana aneka macam peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu sanggup membawa konsekuensi penting bagi aneka macam individu dan masyarakat belahan dunia yang lain.
Menurut Internasional Monetary Fund (IMF), Globalisasi ialah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara-negara di duia yang ditandai oleh meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.
Menurut Bank Dunia, Globalisasi berarti kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara lain.
Makara Globalisasi ialah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar negara saling berintraksi, bergantung, terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Globalisasi di tujukkkan dengan beberapa gejala yaitu :
Meningkatnya perdagangan global
Meningkatnya aliran modal internasional (investasi eksklusif dari luar negeri)
Meningkatnya lairan data lintas atas (; penggunaan internet, satelit komunikasi dan telepon)
Adanya desakan aneka macam pihak untuk mengaddili penjahat perang di Mahkamah Kejahatan Internasional (internastional Criminal Court)dan adanya gerakan untuk menyerukan keadilan internasional
Meningkatnya pertukaran budaya (cultural exchange) internasional
Menyebar luasnya paham multikulturalisme dan semakin besarnya kanal individu terhadap aneka macam macam budaya
Meningkatnya perjalanan dan turisme tingkat negara
Meningkatnya imigrasi, termasuk imigrasi ilegal
Berkembngnya infrastuktur telekomunikasi global
Berkembangnya sistem keuangan global
Meningkatnya acara perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multinasional
Meningkatnya kiprah organisasi-organisasi internasional (WTO,IMF) yang bekerjasama dengan transaksi-transaksi internasional.

Ada tiga (3) faktor penyebab meningkatnya globalisasi yaitu ; adanya perubahan politik dunia, aliran informasi yang cepat dan luas, dan berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan internasional / traansnasional
Adanya Perubahan Politik Dunia
Menurut Anthony Giddens dampak politik yang mempengaruhi meningkatnya globalisasi yaitu :
Bubarnya Uni Soviet Tahun 1991dan jatuhnya Komunisme Model uni Soviet
Munculnya Mekanisme Pemerintahan Internasioal dan Regional
Munculnya Organisasi Antarpemerintah (Intergovermental Organizations/IGOs) dan Organisasi Non-pemerintahInternasional (International Non-govermental Organizations/INGOs
Adanya Aliran Informasi yang cepat dan luas, hal ini dipengaruhi oleh semakin pesatnya kemajuan dibidang teknologi
Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan internasional / transnasioal (Transnasional Corporation – TNCs) yaitu perusahaan yang memproduksi barang atau jasa di lebih dari satu negara
Faktor Pendukung Globalisasi yaitu :
Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
Adanya integrasi ekonomi dunia
B. ARTI PENTING GLOBALISASI BAGI INDONESIA
Globalisasi ialah sebuah realita, artinya globalisasi tidak bisa dihindari, dan setiap bangsa atau negara mau tidak mau akan masuk ke dunia yang global yang disebut globalisasi. Salah satu cara negara mempersiapkan diri untuk menghadapi globalisasi ialah dengan membangun sistem pendidikan yang baik yang bertujuan untuk membuat SDM-SDM yang berprestasi, tekun, jujur, ulet dan mau mencar ilmu terus-menerus demi kemajuan diri, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negaranya.
Hukum globalisasi bagi bangsa indonesia yaitu (1) apappun yang terjadi di indonesia bisa menjadikan reaksi di dunia internasional, (2) apapun yang terjadi di dunia internasional bisa memmengaruhi indonesia.

C. POLITIK LUAR NEGERI DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ERA GLOBALISASI
Sejak bangsa indonesia menyatakan kemerdekaannya, bangsa indonesia mulai menjalin kekerabatan kerjasama dengan bangsa/negara lain. Dalam menjalin kekerabatan kerjasama terseut bangsa indonesia memakai polotik luar negeri "BEBAS AKTIF".
Tujuan-tujuan politik luar negeri indonesia yaitu :
1. Membentuk negara indonesia yang demokratis, bersatu dan berdaulat dari Sabang hingga Merauke
2. Membentuk masyarakat indonesia yang sejahtera, adil dan makmur lahir dan batin dalam wadah NKRI
3. Membentuk persahabatan dan kerjasama dengan negara-negara di dunia terutama dengan negara-negara Asia dan Afrika dalam membentuk tatanan dunia gres yang bebas dari imprialisme dan kolonialisme
Prinsip-prinsip pokok yang menjadi dasar politik luar negeri indonesia yaitu :
a. Negara indonesia menjalankan politik damai
b. Negara indonesia dekat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dan tidak saling mencampuri urusan negeri masing-masing negara.
c. Negara indonesia memperkuat sendi-sendi aturan internasional dan organisasi internasional untuk menjamin perdamaian dunia yang abadi
d. Negara indonesia berusaha mempermudah jalannyapertukran pembayaran internasional
e. Negara indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada pigam PBB
f. Negara indonesia dalam lingkunga PBB berusaha menyokong usaha kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih terjajah. Sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian internasional tidak akan terwujud
Politik Bebas Aktif bangsa indonesia bertujuan mewujudkan perdamaian dunia yang abadi. Politik Bebas Aktif artinya ;
Ø Bebas artinya indonesia bebas menentukan sikap dan pandngannya terhadap masalah-masalah internasional. Selain itu, bebas juga berarti bangsa indonesia tidak memihak kepada salah satu kekuatan dunia (blok Barat (liberalis) atau blok Timur (komunis))
Ø Aktif artinya indonesia aktif memperjuangankan perdamaian dan ketertiban dunia. Selain itu, indonesia juga aktif memperjuangkan terwujudnya keadilan, kebebasan dan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Contoh peranan indonesia dalam dunia internasional dengan politik bebas aktifnya :
Indonesia menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika (KAA), tanggal 24 April 1955 di Bandung dan tanggal 22-23 April 2005 di Jakarta
Indonesia memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (GNB)tahun 1961. gerakan ini bertujuan untuk meredakan ketegangan perang cuek antar Blok Barat dengan Blok Timur guna mewujudkan perdamaian dunia.
Indonesia memprakarsai berdirinya perhimpunan negara-negara di daerah Asia Tenggara (ASEAN)
Indonesai aktif membantu menuntaskan konflik di Bosnia, Filipina, Kampuchea dan negara-negara lain yang mengalami konflik dan perang saudara

Hubungan Internasional di Era Globalisasi
Menurut Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstra), Hubungan Internsional ialah kekerabatan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. Konsep kekerabatan internasional berkaitan erat dengan subjek-subjek menyerupai ; organisasi internasional, diplomasi, aturan internasional, dan politik internasional.
Asas-asas Hubungan Internasional
Asas Teritorial, yaitu asas yang di dasarkan pada kekuasaan negara atas wilayahnya
Asas Kebangsaan, yaitu asas yang di dasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya
Asas Kepentingan Umum, yaitu asas yang di dasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat.
Faktor yang menentukan dalam proses kekerabatan internasional, baik secara bilateral mapun multilateral yaitu kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya (alam dan manusia) serta letak geografis. Hubungngan internasional diharapkan oleh setiap negara lantaran :
Faktor Internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui perebutan kekuasaan atau intervensi dari negara lain
Faktor eksternal, yaitu ketentuan aturan alam yaitu suatu negara tidak sanggup berdiri sendiri tanpa proteksi dan kerjasama dengan negara lain








BAB 4
DAMPAK GLOBALISASI

A. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI GLOBALISASI
Dampak positif Globalisasi
a. Meningkatkan dinamika (perubahan) Komunikasi dan Transportasi
b. Terbukanya lapangan pekerjaan
c. Pesatnya Pertumbuhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dibidang HAM dan Lingkungan Hidup
d. Menumbuhkan semangat toleransi antar sesama penduduk dunia
e. Pesatnya gerakan demokrasi di aneka macam negara
Dampak Negatif Globalisasi
a. Semakin kuatnya kelompok ekonomi besar lengan berkuasa dan semakin lemahnya daya saing pemilik modal kecil
b. Menurunnya kualitas Sumber Daya Alam
c. Meningkatnya Kerusakan Lingkungan
d. Semakin canggihnya tindak kejahatan yang mengguakan teknologi canggih
e. Meningkatnya BudayaKonsumtif (yaitu budaya atau kebiasaan masyarakat untuk membeli barang-barang yang bukan kebutuhan pokok atau mendesak.)

B. DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP INDONESIA
1. Di Bidang Politik
a. Meningkatnya kesadaran dan gerakan menyuarakan demokratisasi, penegakan HAM dan supremasi hukum
b. Semakin kuatnya pengawasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah demi tegaknya pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan bertanggung jawab
c. Maraknya gerakan demonstrasi (unjuk rasa) yang melibatkan massa, lantaran masyarakat mengikuti budaya politik aneka macam negara yang sering terlihat di aneka macam media massa. Selain itu demostrasi juga diperbolehkan oleh Undang-Undang walaupun kadang kala melanggar undang-undang
d. Semakin banyak terbentuknya partai politik, organisasi nonpemerintah dan LSM.
2. Di Bidang Ekonomi
a. Adanya liberalisasi perdagangan mendorong pemilik modal besar semakin besar lengan berkuasa dan pemilik modal kecil semakin lemah dalam persaingan bebas
b. Banyaknya industri besar bertaraf internasional memakai perangkat teknologi canggih. Hal ini membuat industri tersebut memerlukan sedikit SDM.
c. Kuatnya dampak mata uang dollar Amerika Serikat terhadap perekonomian indonesia
d. Privatisasi bebberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
e. Berkurangnya subsidi bagi rakyat
3. Di Bidang Sosial Budaya
a. Semikin tumbuhnya sikap individualistis dan lunturnya sikap toleran, kesetiakawanan sosial dan gotong royong
b. Semakin memudarnya nilai moralitas dan agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
c. Semakin derasnya nilai-nilai budaya dan gaya hidup barat yang diterima masyarakat melalui media cetak maupun media elektronik dan ditiru mentah-mentah meskipun belum tentu sesuai dan cocok dengan kebiasaan dan budaya sendiri
4. Di Bidang Lingkungan Hidup
a. Meningkanya pencemaran air dan udara akhir acara industri-industri besar di indonesia
b. Meningkatnyakerusakan hutan akhir penebanganbesar-besaran, baik yang legal maupun ilegal
c. Meningkatnya insiden kebakaran hutan yang diakibatkan oleh pembukaan hutan dengan cara memperabukan hutan.


C. DAMPAK GLOBALISASI BAGI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarkat
a. Semakin tumbunya pola hidup individualistis dan pragmatis
b. Tingkat kepedualian dan kesetiakawanan sosial dirasakan semakin luntur
c. Interaksi dan kebersamaan sosial secara fisik cenderung berkurang, namun dinamika komunikasi dan jangkauan masyarakat semakin luas
d. Semakin tingginya persaingan hidup masyarakat
e. Nilai-nilai moral etik dalam pergaulan masyarakat cenderung semakin terabaikan
2. Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Berangsa dan Bernegara
Semakin meningkatnya kesadarn masyarakt akan hak dan kewajibannya sebgai warga negara
Tingkat kontrol masyarakat terhadap pemerintah semakin meingkat
Pola kekerabatan antar negara semakin dekat dan saling terkait, ketergantungan dan pengaruh-mempengaruhi
Semakin tingginya kesadaran masyarakt terhadap kesetaraan pria-wanita(kesetaraan gender) dalam politik
Tumbuhnya gerakan pro demokrasi dan Hak Asasi Manusia

D. SIKAP TERHADAP DAMPAK GLOBALISASI
Sikap-sikap yang sebaiknya dikembangkan dalam menghadapi dampak globalisasi yaitu :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya insan (SDM) indonesia
2. Meningkatkan kualitas nilai-nilai keimanan dan moralitas masyarakat
3. Mendorong dan mendukung upaya pemerintah indonesia untuk memperjuangkan keadilan dan keseimbangan antar bangsa
4. Mendorong dan mendukung upaya pemerintah indonesia untuk mendesak negara-negara maju biar mau memperlihatkan dana perbaikan lingkungan hidup
5. Meningkatkan jiwa dan semangat persatuan, kesatuan dan Nasionalisme





BAB 5
PRESTASI DIRI DAN KEUNGGULAN BANGSA

A. PENGERTIAN PRESTASI DIRI
Menurut Kamus Bahasa Indonesia "Prestasi" dalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Menurut Lefton, prestasi (achievement) ialah kesuksesan sehabis di dahului oleh suatu usaha. Makara prestasi yaitu dorongan untuk mengatasi kendala, melaksanakan kekuasaan, berjuang untuk melaksanakan sesuatu yang sulit sebaik dan secepat mungkin.
Orang yang berprestasi ialah orang yang dianggap sukses dalam bidang tertentu, lantaran pada kenyataannya ia mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Menurut Robert Power, diri kita ialah people who make thinga happening ( pelaku yang bisa mewujudkan sesuatu). Ukuran untuk mengetahui kesuksesan ada dua yaitu :
1. Ukuran hasil, orang disebut sukses bila ia mempunyai kekayaan, kekuasaan, ketenaran, kebahagiaan dan ketenaran
2. Ukuran proses, kesuksesan ialah mengetahui tujuan dalam hidup, berkembang untuk mencapai kekuatan dan mengembangkan hal-hal yang menguntungkan bagi orang lain.
Beberapa hal yang memungkinkan seseorang sanggup meraih prestasi yaitu kemampuan berfikir, sikap positif dan sikap yang positif (disiplin). Adapun prinsip-prinsip yang harus dikembangkan untuk menjadi orang yang berprestasi yaitu :
Tidak takut kalah atau gagal
Berjuang tiada henti
Menghargai prestasi orang lain
Tidak merasa puas dengan prestasi sekarang
Menurut A.A. Qowiy memperlihatkan kiat-kiat bagaimana menghadapi kesulitan hidup dalam rangka meraih prestasi melalui sepuluh sikap positif, yaitu :
a. Tegar dalam menghadapi kesulitan yang datang
b. Mengambil pesan yang tersirat dari kesulitan yang dihadapi
c. Gigih dalam mencari ilmu
d. Berani mengambil resiko
e. Tenang dalam bertindak
f. Membiasakan diri untuk senantiasa bekerja keras
g. Menikmati indahnya kesulitan yang menghadang
h. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
i. Mengembangkan sikap tawakkal
Menurut Abdullah Gymnastiar ada lima hal yang memacu seseorang menjadi pribadi prestatif, yaitu :
1. Percepatan diri
2. Sistem yang kondusif
3. Berdaya saing positif
4. Mampu bersinergi
5. Manajemen kalbu (hati)




B. PENGERTIAN POTENSI DIRI
Potensi yaitu daya, kekuatan, kemampuan, kesanggupan, kekuasaan, kemampuan, yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, dan sesuatu yang sanggup menjadi aktual. Makara Potensi Diri ialah kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan yang ada pada diri seseorang yang bisa dikembangkan.
Secara umum potensi seseorang muncul dalam tiga bentuk yaitu :
1. Kemampuan dasar meliputi tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap
2. Sikap kerja meliputi ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan terhadap tekanan
3. Kepribadian meliputi semua kemampuan, perbuatan seratakebiasan baik yang bersifat jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka dampak dari luar. Contoh keperibadian yaitu supel, ramah, ihlas, lapang dada dan lincah.

Macam-macam Potensi Diri
a. Potensi Fisik (Psychomotoric), yaitu potensi yang sanggup diberdayakan sesuai fungsinya untuk aneka macam kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup.
b. Potensi Mental Intelektual (intellectual Quotient). Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak insan (terutama otak sebelah kiri). Fungsi potensi ini ialah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
c. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient). Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak insan (terutama otak sebelah kanan). Fungsi ini untuk mengendlikan amarah, bertanggung jawab, motivasi, dan kesadaran diri.
d. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient). Potensi ini bertumpu pada penggalan dalam diri insan yang bekerjasama dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego. Secara sederhana Spiritual Quotient (SQ) merupakan kecerdasan yang bekerjasama dengan keimanan dan moral mulia.
e. Potensi Daya Juang / Potensi Ketahanmalangan (Dversity Quotient). potensi ini merupakan potensi kecerdasan insan yang bertumpu pada penggalan dalam diri insan yang bekerjasama keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi
Perlunya mengetahui potensi diri ialah sebagai upaya untuk memperluas dan memeperdalam kesadaran mengenai aneka macam kecendrungan dan kekhususan diri sendiri, baik yang sudah teraktualisasi maupun yang belum. Potensi diri harus dikembangkan, manfaat pengembangan potensi diri ialah untuk mengembangkan nature dan nurture. Nature ialah kepribadian yang terbentuk dari bawaan/lahir/bakat, sedangakan Nurture ialah kepribadian insan yang terbentuk lantaran dampak lingkungan.
Potensi diri meliputi ; potensi fisik (seperti ; keterampilan, kekuatan, kesehatan, ketahanan,) dan potensi nonfisik (seperti ; bakat, motivasi, minat, kecerdasan, perasaan). Menurut Howard Gardner : Hal terpenting bagi kita ialah menyadari dan mengembangkan semua ragam kecerdasan insan dan kombinasi-kombinasinya. Kita berbeda lantaran mempunyai kombinasi kecerdasan yang berlainan. Apabila kita menyadari hal ini, setidaknya kita lebih punya peluang menangani aneka macam problem yang kita hadapi di dunia ini dengan baik
Menurut La Rose menyebutkan bahwa pengembangan diri sanggup diwujudkan melalui langkah-langkah :
Bergaul dengan orang yang berbeda profesi
Pilih teman yang bisa diajak diskusi dan tidak gampang tersinggung
Bersikap dan berfikir positif
Biasakan mengucapkan terima kasih
Biasakan menyampaikan hal-hal yang menghargai orang lain
Biasakan berbicara efektif
Adapun cara mengembangkan potensi diri biar sanggup prestasi yang tinggi yaitu :
Kenali potensi yang ada diri
Merumuskan dan menentukan impian hidup
Belajar dengan rajin, ulet, tekun, dan tanpa kenal lelah
Janganlah kecil hati dan rendah diri
Jika ada kemauan niscaya ada jalan
Selalu berdoa memohon pertolongan kepada Tuhan

Hambatan-hambatan dalam pengembangan Potensi Diri
Hambatan dari dalam diri individu sendiri, menyerupai berprasangka buruk, tidak mempunyai tujuan yang jelas, enggan mengenal dirinya sendiri, tidak mau mendapatkan umpan balik, kurang mau mengambil resiko, takut situasi baru, sikap hirau tak acuh
Hambatan yang berasal dari lingkungan, menyerupai sistem pendidikan yang dianut, lingkungan belajar/bekerja, kebiasaan atau budaya.

C. MACAM-MACAM KECERDASAN
Menurut Howard Gardner dalam Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intellegences), mengemukakan kemampaun insan terdiri dari delapan kecerdasan yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik, yaitu kemampuan memakai kata secara efektif, baik secara verbal maupun tulisan
2. Kecerdasan Matematis-Logis yaitu kemampuan memakai angka dengan baik dan melaksanakan penalran dengan benar
3. Kecerdasan Spasial yaitu kemampuan memersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan mentransformasi persepsi dunai tersebut
4. Kecerdasan Kinestetis-Jasmani, yaitu keahlian memakai seluruh tubuh untuk mengekspresikan ilham dan perasaan dan keterampilan memakai tangan untuk membuat atau mengubah sesuatu.
5. Kecerdasan Musikal, yaitu kemampuan menangani bentuk-bentuk musik dengan cara memersepsi, membedakan, mengubah dan mengekspresikannya.
6. Kecerdasan Interpersonal, yaitu kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi dan perasaan orang lain
7. Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan memahami dieri sendiri dan bertindak berdasrkan pemahaman tersebut
8. Kecerdasan Naturalis, yaitu keahlian mengenali dan mengategorikan spesies (flora dan fauna) di lingkungan sekitar.

Menurut Thomas Amstrong, ada 3 faktor yang mempengaruhi kecerdasan pada diri insan yaitu :
1. Faktor biologis
2. Faktor Sejarah hidup pribadi
3. Faktor latar belakang kultural dan historis

Semoga Rangkuman Materi PKn SMP ini sanggup membantu anda dalam mencar ilmu mata pelajaran PKn