Macam - Tumpuan Hereditas Anomalia Teori Mendel

4:07 PM
Arsip usang yang di hardisk C pada PC dari pada terbengkalai enggak berkhasiat aku Up Load siapa tahu ada gunanya untuk mempelajari Genetika OK

Berbagai macam cara pewarisan sifat, yang meliputi:
  1. Pautan Gen ( Gen linkage) 
  2. Pindahsilang (crossing over) 
  3. Pautan sex (sex linkage) 
  4. Gagal berpisah (non disjunction) 
  5. Determinasi sex 
  6. Gen lethal 
GEN LINKAGE (Pautan Gen)


Pautan/Tautan (linkage) yaitu suatu keadaan dimana terdapatbanyak gen dalam satu kromosom. Pengertian ini biasanya mengacu pada kromosom badan (autosom). Akibatnya bila kromosom memisah dari kromosom homolognya, gen-gen yang berpautan tersebut selalu bersama.

Semisal suatu genotif AaBb mengalami pautan antar gen mayoritas dan antar gen resesif, maka A dan B terdapat dalam satu kromosom, sedangkan a dan b terdapat pada kromosom homolognya. Bila terjadi pembelahan meiosis maka gamet yang terbentuk ada dua macam, yaitu AB dan ab.


Ciri Pautan:

  • semisal pada AaBb, gamet hanya 2 macam
  • jika di test cross karenanya yaitu 1 : 1

CROSSING OVER (Pindah Silang)

Pindah silang (crossing over) merupakan insiden pertukaran gen lantaran kromosom homolog saling melilit dikala meiosis. Misalkan suatu genotif AaBb mengalami pindah silang dikala pembelahan meiosis akan diperoleh gamet sebanyak empat macam, yaitu AB, ab, Ab, dan aB.
Dua yang pertama (homogamet) disebut kombinasi parental (KP) yang merupakan hasil insiden pautan, dan
dua yang terakhir (heterogamet) disebut kombinasi gres (KB) atau rekombinan (RK) yangmerupakan hasil insiden pindahsilang.


Prosentase terbentuknya kombinasi gres dikala terjadi pindah silang disebut Nilai Pindah Silang (NPS) yang sanggup dihitung dengan rumus berikut:



Ciri Pindah silang:

  • semisal pada AaBb, gamet 4 macam
  • jika di test cross karenanya yaitu 1 : 1 : 1 : 1

SEX LINKAGE (Pautan Sex)
  • Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen tertentu yangselalu terdapat pada kromosom sex. 
  • Adanya pautan sex mengakibatkan suatu sifat muncul hanya pada jenis kelamin tertentu.
  • Ada dua jenis pautan sex, yaitu pautan X dan pautan Y.
Contoh:
Persilangan antara lalat Drosophilla melanogaster bermata merah dan putih.

P : jantan mata putih X betina mata merah
                        XmY XMXM
F1 : XMY : jantan mata merah
XMXm : betina mata merah
P2 : XMY x XMXm
FZ : XMY : jantan mata merah

  1. XmY : jantan mata putih
  2. XMXM : betina mata merah
  3. XMXm : betina mata merah
Dari pola di atas sanggup dilihat bahwa gen yang mengakibatkan warna mata pada lalat terdapat pada kromosom X. Mata merah disebabkan gen mayoritas M, dan mata putih disebabkan gen resesif m. Hasil persilangan pada F, induk jantan yang bermata putih mewariskan gen m pada anak betina, sedangkan induk betina yang bermata merah mewariskan gen M pada anak jantan.

Ingat

Pada anak jantan, X berasal dari induk betina
Pada anak betina, X berasal dari kedua induk

Inilah yang disebut konsep pewarisan sifat menyilang (criss cross inheritance)

NON DISJUNCTION ( Gagal Berpisah)

Gagal berpisah (non disjunction) merupakan kegagalan kromosom homolog untuk memisahkan diri dikala pembelahan meiosis. Akibatnya terdapat gamet yang lebih atau kurang jumlah kromosomnya.
Contohnya persilangan antara Drosophilla melanogaster dimana lalat betina mengalami gagal berpisah. Lalat betina yang mengalami gagal berpisah membentuk tiga macam kemungkinan gamet yaitu X, XX, dan 0. Bila lalat jantan yang mengalami gagal berpisah kemungkinan gametnya yaitu X, Y, XX, YY, dan 0.
P : XY x XX (gagal berpisah)
G : X X , Y , XX, 0
Hasil F : menjadi bervariasi
  1. XX : betina normal 
  2. XY : jantan normal 
  3. XXX : betina super (biasanya mati) 
  4. XXY : betina (fertil) 
  5. XO : jantan (steril) 
  6. YO : jantan (lethal)
Gamet hasil gagal berpisah pada:

  • betina : X, XX, 0
  • jantan : X, Y, XX, YY, 0
DETERMINASI SEX
  • Determinasi sex yaitu cara penentuan jenis kelamin pada binatang dan insan yang dilambangkan dengan karakter tertentu.
  • Khusus pada Drossophila, penentuan jenis kelamin didasarkan pada Index Kelamin yang merupakan Rasio antara jumlah kromosom X dengan jumlah pasangan autosom. Bila rasionya lebih besar atau sama dengan setengah, jenis kelaminnya jantan. Bila lebih besar atau sama dengan satu jenis kelaminnya betina. Dan bila lebih besar dari setengah dan lebih kecil dari satu lalat tersebut merupakan lalat intersex.



Contoh: 
  1.  AAXX IK = 2X/2A = 1 lalat betina 
  2. AAXY IK = X/2A = 0,5 lalat jantan 
  3. AAXXX IK = 3X/2A = 1,5 lalat betina 
  4. AAXXY IK = 2X/2A = 1 lalat betina 
  5. AAXO IK = X/2A = 0,5 lalat jantan 
  6. AAAXX IK = 2X/3A = 0,6 lalat intersex 


Pada makhluk hidup lain penentuan jenis kelaminnya menyerupai pada tabel berikut:



GEN LETHAL 

Gen lethal merupakan gen yang mengakibatkan kematian individu yang memilikinya bila dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu

  1. lethal dominan 
  2. lethal resesif.

  • Lethal dominan mengakibatkan kematian dalam keadaan homozigot dominan.
  • Lethal resesif menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot resesif.

GEN LETAL DOMINAN
Gen letal mayoritas ialah gen mayoritas yang bila homozigottik akan mengakibatkan individunya mati. Beberapa pola sanggup dikemukakan disini :
Pada ayam Creeper.

Pada ayam dikenal gen mayoritas C yang kalau homozigot mengakibatkan sifet letal,alelnya resesif c mengatur pertumbuhuhan tulang .ayam heterozigotnya Cc yaitu ayamnya hidup tapi menawarkan ketaknormalan yaitu mempunyai kaki pendek disebut ayam redep ( dalam bahasa inggris disebut creeper) meskipun ayam ini hidup tetapi bekerjsama menderita penyakit keturunan yang disebut achondraplasi.ayam homozigot yang dihasilkan tidak pernah dijumpai hidup dikarenakan telah mati sejah masih embrio banyak kelainan padanya misal kepala rusak,tulang tidak terbentuk,mata mengecil dan rusak. Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan perbandingan 2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal.
Bagai mana kalau gen letal CC tidak pernah ada sanggup terjadi ayam creeper? Sebenarnya ayam creeper (Cc) dihasilkan dari ayan normal (cc) yang salah satu gen resesif c mengalami mutasi gen menjadi gen mayoritas C.
Perhatikan papan catur persilangan ayam creeper berikut :


Pada insan dikenal Brakhifalangi,ialah keadaan orang dengan jari pendek disebabkan tulang – tulang jari pendek dan menjadi satu.. cacat ini diakibatkan oleh gen B yang besifat keturunan. Penderita brakhifalangi ialah heterozigot Bb,sedang orang yang normal yaitu homozigot resesif bb sedang homozigot mayoritas BB akan menawarkan sifat letak. 
Jika 2 orang yang sama-sama brakhifalangi menikah maka akan menawarkan perbandingan 2 brakhifalang :1 normal : 1 letal
Perhatikan skema berikut :

Pada tikus gen letal mayoritas Y (dari bhs inggris yellow)
Yang dalam kondisi hetero zigot mengakibatkan kulit tikus berpigmen kuning.tikus homozigot mayoritas YY tidak dikenal lantaran letal.tikus homozigot resesif yy normal berbulu kelabu.
Persilangan dua tikus kuning mengakibatkan perbandingan 2 tikus kuning : 1 tikus kelabu (normal). Perhatikan peta persilangan berikut ini.

Dari persilangan tersebut tampak gendomina letal gres akan muncul dari perkawinan heterozigot dan dalam keadaan heterozigot gen mayoritas letal tidak mengakibatkan kematian namun biasanya menjadikan kecacatan.


GEN LETAL RESESIF
Beberapa pola sanggup diberikan disini :
Pada jagung ( Zea mays ) dikenal gen mayoritas G yang bila dalam kondisi homozigot mengakibatkan flora membentuk klorofil (zat hijau daun) secaranormal, sehingga daun berdaun hijau benar alel nya resesif g bila homozigot gg akan mengakibatkan gen letal , alasannya yaitu klorofil tidak akan terbentuk samasekali pada zigot sehingga kecambah akan segera mati.
Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuning-kuningan, tetapi akan hidup terus hingga sanggup menghasilkan buah dan biji jadi tergolong normal. Jika kedua flora yang heterozigot ini sama-sama disilangkan akan diperoleh pebandingan 1 berdaun dijau normal : 2 berdaun hijau kekuning-kuningan .akan tetapi bagaimanapun juga semua keturunannya normal semua.
Perhatikal papan punnel berikut ini

Pada insan dikenal gen letal resesif i yang kalau homozigot akan menunjukkan pengaruhnya letal. Yaitu munculnya penyakit ichtyosis congenita kulit menjadi kering dan bertanduk, pada permukaan badan terdapat benda-benda berdarah. Biasanya bayi telah mati sebelum dilahirkan.
Orang dengan homozigot mayoritas II dan heterozigot Ii yaitu normal. Hanya pada perkawinan dengan sama-sama heterozigot akan memunculkan peluang gen letal. Perhatikan diagaram punell berikut ini.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔