Showing posts sorted by relevance for query pengertian-novel-dan-struktur-novel. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pengertian-novel-dan-struktur-novel. Sort by date Show all posts

Pengertian Novel Dan Struktur Novel

7:20 AM Add Comment
Pengertian Novel dan Struktur Novel- Secara garis besar, novel terdiri atas belahan perkenalan, konflik, dan penutup. Struktur tersebut bekerjasama akrab dengan unsur-unsur intrinsik, ibarat alur, tokoh, dan latar. Marilah kita mengenal struktur novel dalam karya sastra Indonesia. Novel sebagai Bagian dari Karya Sastra Indonesia.

Maka dari itu, disinilah saya akan membahas tentang Pengertian Novel dan Struktur Novel dalam bahan sekolah yang pernah saya postingkan seperti Perbedaan Surat Resmi Dengan Surat Pribadi Beserta Contohnya.

Pengertian Novel dan Struktur Novel

 Struktur tersebut bekerjasama akrab dengan unsur Pengertian Novel dan Struktur Novel

A. Pengertian Novel
Novel merupakan karangan prosa yang panjang, mengandung  rangkaian dongeng kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya serta  menonjolkan tabiat dan sifat setiap pelaku. Biasanya, dongeng dalam novel dimulai  dari kejadian atau kejadian terpenting yang dialami oleh tokoh cerita, yang  kelak mengubah nasib kehidupannya. Misalnya, novel Pada Sebuah Kapal,  karya Nh. Dini, dimulai ketika sang tokoh berusia tiga belas tahun, ketika ayahnya  meninggal.

Berbeda dengan dongeng pendek, yang umumnya berkisah perihal sikap sesaat  sang tokoh ketika ia menghadapi suatu kejadian atau kejadian pada suatu ketika.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel diartikan sebagai ‘karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian dongeng kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan tabiat dan sifat setiap pelaku’. Bangunan novel disusun oleh unsur intrinsik, yang meliputi:

  1. Tema, merupakan pokok pikiran yang berfungsi menjadi dasar cerita.
  2. Alur (plot), merupakan rangkaian kejadian yang terjadi menurut urutan waktu kejadian. Tahap alur mencakup pengenalan, penampilan masalah, pemunculan konflik, puncak ketegangan (klimaks), peleraian (antiklimaks), dan penyelesaian (konklusi).
  3. Tokoh (perwatakan), merupakan sifat dasar atau kebijaksanaan pekerti tokoh.
  4. Latar, merupakan situasi dan kondisi ketika dongeng berlangsung, berupa waktu, tempat, serta suasana dan keadaan sosial.
  5. Sudut pandang, merupakan cara pengarang menceritakan tokoh.
  6. Diksi (pilihan kata), merupakan kata-kata yang digunakan untuk menceritakan kisah secara utuh.
  7. Amanat, merupakan pesan yang disampaikan lewat nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.

Di dalam sebuah novel, teks yang digunakan biasanya bersifat naratif. Novel disusun menurut struktur sebagai berikut.

B. Struktur Novel :
Struktur Novel terdiri dari banyak sekali macam, berikut inilah struktur nove :

  1. Abstrak, merupakan belahan ringkasan isi dongeng yang biasanya sanggup ditemukan pada belahan awal cerita.
  2. Orientasi, merupakan belahan klarifikasi mengenai latar waktu dan suasana terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan penokohan/perwatakan.
  3. Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab-akibat, di mana setiap kejadian terjadi lantaran adanya alasannya ialah dan mengakibatkan munculnya kejadian lain.
  4. Evaluasi, merupakan belahan di mana konflik yang terjadi pada tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu.
  5. Resolusi, merupakan belahan yang memunculkan solusi atas konflik yang terjadi.
  6. Koda, merupakan belahan final atau epilog cerita.

Poin Penting

  1. Novel tersusun atas struktur makro.
  2. Struktur makro novel meliputi: (a) abstrak; (b) orientasi; (c) komplikasi; (d) evaluasi; (e) resolusi; dan (f) koda.
  3. Struktur makro novel bekerjasama juga dengan unsur-unsur intrinsik.
  4. Untuk memahami unsur makro novel harus memahami dahulu unsur-unsur intrinsik novel.
Demikian mengenai postingan yang saya terapkan melalui pembahasan Pengertian Novel dan Struktur Novel, agar sanggup bermanfaat atas kunjungan anda semua. Terimakasih

Rangkuman Bahan Bahasa Indonesia Kelas Vii

6:08 AM Add Comment
Halo para pembaca dan pelajar kali ini saya akan membagikan  rangkuman bahan pelajaran bahasa Indonesia kelas VII/7 lengkap dari semester 1 dan semester 2 berdasarkan kurikulum 2013. Nah tanpa perlu banyak basa busuk pribadi saja dilihat rangkuman bahan bahasa indonesia kelas VII/7 dibawah ini. Cekidot....
 Halo para pembaca dan pelajar kali ini saya akan membagikan  RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA KELAS VII


Bab 1 Teks Laporan Hasil Observasi

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi yakni teks yang memuat penjabaran mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat global atau universal. Teks laporan lebih menekankan pada pengelompokan aneka macam hal ke dalam jenis sesuai dengan ciri setiap jenis pada umumnya.

Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

  • bersifat objektif
  • penulisannya harus berdasarkan fakta yang ada ketika observasi
  • tidak memihak
  • tidak mengandung dugaan atau pendapat yang menyimpang dari topik.
  • bersifat universal dan global
  • penulisannya secara lengkap supaya tak terjadi ketimpangan pada hasil yang disampaikan
  • penyajian teks ini disajikan secara menarik dengan memakai bahasa yang baku dan berbobot.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi yakni bagian-bagian yang membangun sebuah teks menjadi sebuah teks laporan hasil observasi, Secara umum, teks laporan hasil observasi mempunyai 2 struktur, diantaranya yaitu (1) Pernyataan umum (klasifikasi), merupakan semacam pembuka atau pengantar perihal hal yang dilaporkan. (2) Anggota/aspek yang dilaporkan, merupakan bahasan atau rincian perihal objek yang diamati. Selain itu ada juga
  • Definisi Umum, yakni pembukaan yang berisi pengertian perihal sesuatu yang dibahas didam teks.
  • Definisi Bagian, yakni bab yang berisi inspirasi pokok dari setiap paragraf (penjelasan rinci).
  • Definisi Manfaat, bab yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan
  • Penutup, yakni bab rincian final dari teks.
Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi : Teks laporan hasil observasi mempunyai ciri kebahasaan yang diantaranya mengandung frasa, konjungsi, verba, nomina, kalimat kompleks dan simplek, dan juga lainnya. 
  • Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi : 
  • Mengatasi suatu masalah
  • Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif
  • Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah
  • Mengadakan pengawasan dan perbaikan
  • Menemukan teknik–teknik baru
Bab 2 Teks Deskripsi
Pengertian teks deskripsi yakni teks yang menggambarkan keadaan, bentuk, atau suasana tertentu, menyerupai benda, orang, daerah sesuai dengan objek yang sebenarnya.

Ciri-ciri Teks Deskripsi
  • Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
  • Penggambaran tersebut dituangkan dalam sebuah paragraph yang dilakukan secara terang dan melibatkan kesan pada sebuah indera 
  • Gambaran tersebut membawa pembaca menjadi seolah olah sanggup melihat secara pribadi perihal obyek yang digambarkan atau diceritakan tersebut 
  • Menceritakan ciri ciri khususnya ciri fisik menyerupai bentuk, ukuran, warna dan lain lain.
Struktur teks yakni bagian-bagian terpisah yang membangun sebuah teks hingga menjadi sebuah teks yang utuh. Adapun struktur teks pada teks deskripsi diantaranya yaitu identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi bagian. Untuk lebih jelasnya kalian sanggup melihatnya dibawah ini.
  • Identifikasi, merupakan penentu (penetap) identitas seseorang, benda, dan sebagainya.
  • Klasifikasi, merupakan penyusunan bersistem dalam kelompok berdasarkan kaidah atau standar yang telah ditetapkan.
  • Deskripsi bagian, merupakan bab teks yang berisi perihal gambaran-gambaran bab di dalam teks tersebut.
Jenis-Jenis Teks Deskripsi
  • Teks deskripsi sugestif yakni teks deskripsi yang dilakukan dengan cara penulis membuat suatu penghayatan terhadap obyek melalui imajinasi para pembaca
  • Teks deskripsi eksplanatori yakni teks deskripsi yang bertujuan memberi citra secara fisik sehingga orang akan sanggup mengenali objek jikalau bertemu atau melihat secara langsung
Bab 3 & 4 Teks Eksposisi

Pengertian teks eksposisi yakni paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat. Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah atau sanggup dikatakan non fiksi. Contoh-contoh teks eksposisi sanggup dilihat berita-berita atau koran

Jenis-Jenis Teks Eksposisi
  • Eksposisi definisi
  • Eksposisi Proses
  • Eksposisi Klasifikasi
  • Eksposisi Ilustrasi
  • Ekskposisi Perbandingan
  • Eksposisi Laporan
Ciri-Ciri Teks Eksposisi 
  • Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan 
  • Gaya informasi yang mengajak 
  • Penyampaian secara lugas dan memakai bahasa yang baku 
  • Tidak memihak artinya tidak memaksakan kemauan penulis terhadap pembaca 
  • Fakta dibakai sebagai alat bantuan dan alat kontritasi 
Struktur Teks Eksposisi
  • Tesis (Pembukaan)
  • Argumentasi (Isi)
  • Penegasan Ulang (Penegasan ulang)
  • Tujuan teks eksposisi yakni untuk memaparkan atau menjelaskan infomasi-informasi tertentu sehingga pengetahuan para pembaca bertambah

Bab 5 Teks Eksplanasi

Pengertian Teks Eksplanasi yakni teks yang berisi perihal proses 'mengapa' dan 'bagaiman' kejadian-kejadia alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya sanggup terjadi. Suatu insiden baik insiden alam maupun insiden seosial yang terjadi di sekitar kita, selalu mempunyai korelasi lantaran jawaban dan mempunyai proses.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
  • Informasi-informasi yang termuat didalamnya berdasarkan fakta
  • Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau bekerjasama dengan ilmu pengetahuan
  • Sifatnya informatif dan tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas
  • Terdiri dari pernyataan umum, urutan lantaran akibat, dan interpretasi
Struktur Teks Eksplanasi yang Benar
  • Pernyataan Umum (General Statement), merupakan bab pertama dari teks eksplanasi yang isinya mengenai penyampaian topik atau permasalahan yang akan dibahas. Bagian ini berisi citra mengenai apa dan mengapa fenomena tersebut sanggup terjadi. Penulisan dari pernyataan umum ini harus menarik supaya pembaca mau membaca teks eksplanasi tersebut hingga selesai
  • Deretan Penjelas (urutan lantaran akibat), pada bab ini terdapat klarifikasi yang detail dari suatu fenomena yang dibahas secara mendalam dan berdasarkan urutan waktu
  • Interpretasi, merupakan bab final atau epilog dari teks eksplanasi yang berisi inti sari atau kesimpulan dari topik atau proses yang dibahas
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
  • Teks eksplanasi pada umumnya mempunyai ciri bahasa sebagai berikut
  • Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan insan (nonhuman participants), contohnya gempa bumi, banjir, hujan, dan udara
  • Dimungkinkan memakai istilah ilmiah
  • Lebih banyak memakai kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif)
  • Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, contohnya jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian
  • Menggunakan kalimat pasif
  • Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar adanya
Bab 6 Cerpen

Pengertian Cerpen yakni suatu karya sastra pendek yang menceritakan kisah kisah dari suatu tokoh yang di dalamnya terdapat permasalahan serta solusi dari duduk kasus tersebut.
Struktur Cerpen
  • Abstrak merupakan bab awal dalam kisah atau ringkasan utama dari cerpen yang dikembangkan dalam rangkaian-rangkaian peristiwa. Dalam sebuah cerpen struktur aneh bersifat opsional (boleh ada ataupun tidak).
  • Orientasi, pada bab ini berkaitan dengan waktu, tempat, suasana dan alur pada kisah tersebut.
  • Komplikasi, pada bab komplikasi berisikan urutan dari insiden yang dihubungkan dengan lantaran dan akibat. Pada bab ini biasanya pertanda tabiat dari tokoh cerpen tersebut serta mulai muncul kerumitan.
  • Evaluasi merupakan struktur konflik yang terjadi serta mengarah pada puncak atau klimaks. Pada bab ini sudah mulai muncul penyelesaian dari konflik yang muncul dalam cerpen.
  • Resolusi pada bab struktur ini berisikan solusi dari duduk kasus yang dihadapai dalam cerita.
  • Koda (coda), pada bab ini berisikan amanat berupa nilai atau pelajaran yang disisipkan penulis dalam kisah tersebut supaya pembaca sanggup memetik pelajaran dari amanat tersebut
Ciri-Ciri Cerpen
  • Ceritanya jauh lebih pendek dibanding dengan novel.
  • Memiliki jumlah kata kurang dari 10.000 kata atau tidak lebih dari 10 halaman.
  • Cerita yang diceritakan biasanya bersumber dari kehidupan sehari-hari .
  • Dalam cerpen hanya menceritakan inti sari dari kisah tersebut bukan kisah detail para tokohnya
  • Dalam cerpen tokoh akan dihadapkan pada suatu permasalahan atau konflik yang pada kesudahannya akan menemukan penyelesaian dari konflik tersebut.
  • Pemakaian kata yang sederhana sehingga gampang dikenal pembaca.
  • Pembaca sanggup ikut mencicipi pribadi kisah yang diceritakan lantaran kesan yang ditinggalkan cerpen sangat mendalam
  • Mempunyai alur kisah lurus dan tunggal
  • Pendalam tokohnya sangat sederhana
  • Biasanya hanya menceritakan 1 insiden atau insiden saja
Unsur Intrinsik Cerpen
  • Tema : Tema yakni gagasan utama yang menjadi dasar jalannya kisah dalam kisah pendek.
  • Alur/Plot : Alur merupakan urutan tahapan jalannya sebuah cerita. Mulai dari perkenalan kemudian muncul sebuah konflik permasalahan kemudian peningkatan konflik kemudian Klimaks atau puncak dari konflik yang dihadapai kemudian penurunan konflik serta penyelesaian.
  • Setting Setting dalam kisah pendek meliputi daerah atau latar, waktu, suasana yang tergambar dalam kisah pendek.
  • Tokoh : Tokoh merupakan seseorang yang menjadi pelaku atau yang terlibat dalam jalannya cerita. Dalam sebuah kisah pendek biasanya setiap tokoh mempunyai tabiat huruf sendiri-sendiri.Di dalam sebuah kisah terdapat juga tokoh antagonis atau tokoh yang mempunyai huruf jahat , protagonis atau tokoh yang mempunyai huruf baik serta figuran yang hanya sebagai tokoh pendukung.
  • Penokohan :Penokohan yakni sifat dari tokoh yang tercermin dari sikap, perilaku, ucapan, pikiran ,dan pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita.
Metode Penokohan didalam sebuah cerpen
  • Metode Analitik, metode ini menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam kisah secara langsung. Seperti : penakut, pemalu, pembohong, dan lain-lain.
  • Metode Dramatik, dalam metode ini yakni kebalikan dari metode analitik,pada metode ini pengggambaran sifat tokoh digambarkan secara tidak pribadi dengan penggambaran fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.
Sudut Pandang Cerpen
  • Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Utama, Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” akan menjadi sentra perhatian dan tokoh utama yang menceritakan perihal insiden yang  dialaminya  dalam kisah pendek.
  • Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan, Dalam bab ini tokoh “aku” muncul sebagai pelaku suplemen atau saksi saja.Biasa nya tokoh “aku” hanaya muncul dalam pengantar dan epilog cerita.
  • Sudut pandang Orang ketiga serba tahu, Sudut pandang ini menceritakan melalui sudut pandang “dia”, tapi pengarang atau narator mengetahui segala hal yang bekerjasama dengan tokoh “dia”. Pengarang cerpen mengetahui segalanya
  • Sudut pandang Orang ketiga Pengamat, Dalam sudut pandang ini pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami, dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh
Unsur ekstrensik
Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat yakni pangaruh kondisi latar belakang yang terdapat di masyarakat yang sanggup menghipnotis terbentuknya jalan kisah dalam cerpen, Pengaruh kondisi tersebut menyerupai kondisi politik, ideologi, sosial masyarakat, dan kondisi ekonomi masyarakat.

Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang meliputi perihal pemahaman, faktor-faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerpen. Latar Belakang Pengarang Meliputi
  • Riwayat Hidup Pengarang 
  • Kondisi Psikologis 
  • Aliran Sastra 
Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Cerpen
  • Nilai agama : Berkaitan dengan pelajaran agama yang sanggup dipetik dalam teks cerpen
  • Nilai Sosial : Berkaitan dengan pelajaran yang sanggup dipetik dari interaksi sosial antara para tokoh dan lingkungan masyarakat dalam teks cerpen
  • Nilai moral : Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau jelek dalam masyarakat. Dalam cerpen nilai moral sanggup berupa nilai moral negatif (buruk) atau nilai moral positif (baik)
  • Nilai budaya : Nilai yang berkaitan dekat dengan kebudayaan , kebiasaan, serta tradisi tabiat istiadat
Bab 7

Gabungan antara teks hasil observasi, teks eksposisi, dan teks eksplanasi

Bab 8

Bab I—VII kau sudah menguasai jenis teks laporan hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan teks kisah pendek? Kamu tentu sudah paham bahwa tiap-tiap teks tersebut berstruktur yang berbeda. Di samping itu, kau juga sudah menguasai aneka macam unsur kebahasaan, menyerupai konjungsi, pengacuan, kalimat simpleks, kalimat kompleks, aspek, dan modalitas.
Pada Bab VIII ini kau dihadapkan pada aneka macam jenis teks. Untuk itu, kau diminta untuk menganalisis, meringkas, dan merevisi teks yang sudah disajikan. Di dalam menganalisis dan merevisi teks tersebut, kau harus berpedoman pada struktur teks dan unsur kebahasaan yang sudah diajarkan di Bab I—VII

Nach itulah rangkuman bahan bahasa indonesia kelas VII berdasarkan kurikulum 2013, semoga sanggup membantu anda sekalaian. kunjungi juga artikel yang lain di blog ini...trima kasih

Struktur Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen Dan Pola Cerpen

6:44 PM Add Comment
Halo sahabat pelajar semua, masih menemani anda semua dalam mempelajari materi sekolah yang tentunya akan menjadikan sebuah media berguru melalui internet, dan saya harap dengan adanya blog sederhana ini akan membantu anda semua yang membutuhkan segala isu yang ada, pada pokok bahasan kali ini saya akan mencoba menjelaskan mengenai Cerpen, khususnya Struktur Cerpen dan Ciri-Ciri Cerpen dan teladan cerpen.

Cerita Pendek atau yang lebih dikenal dengan CERPEN ialah karangan pendek
yang berbentuk prosa. pada pada dasarnya cerpen ini sebuah bentuk dongeng singkat dari kejadian lampau ataupun kisah seseorang yang dirangkum sedemikian rupa untuk dijadikan dongeng yang gampang dipahami oleh para pembacanya, adapun ciri-ciri cerpen ialah sebagai berikut
 masih menemani anda semua dalam mempelajari materi sekolah yang tentunya akan menjadikan  Struktur Cerpen, Ciri-Ciri Cerpen dan Contoh Cerpen

CIRI-CIRI CERPEN


Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Tokoh dalam cerpen tidak mengalami perubahan nasib. Adapun ciri-ciri sebuah cerpen ialah sebagai berikut.
  1. Bentuk goresan pena singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
  2. Tulisan kurang dari 10.000 kata.
  3. Sumber dongeng dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
  4. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat dilema tunggal atau sarinya saja.
  5. Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya.
  6. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik hingga pada penyelesaiannya.
  7. Penggunaan kata-katanya sangat hemat dan gampang dikenal masyarakat.
  8. Meninggalkan kesan mendalam dan efek pada perasaan pembaca.
  9. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis, tetapi tidak hingga menjadikan perubahan nasib.
  10. Beralur tunggal dan lurus.
  11. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam.

STRUKTUR CERPEN


secara umum struktur cerpen di bagi menjadi beberapa cuilan yaitu;


1. Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari dongeng pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian kejadian atau bisa juga sebagai citra awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur ajaib tersebut.

2.Orientasi

Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan daerah yang berkaitan dengan jalan dongeng dari cerpen tersebut.

3.Komplikasi

Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara alasannya ialah dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapat abjad ataupun tabiat dari banyak sekali tokoh dongeng pendek tersebut, hal ini karena pada cuilan komplikasi kerumitan mulai bermunculan.

4.Evaluasi

Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada titik puncak serta sudah mulai mendapat penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.

5.Resolusi

Pada cuilan resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.

6.Koda

Pada cuilan koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang sanggup diambil dari dongeng pendek tersebut oleh pembacanya.

Untuk klarifikasi cerpen yang lain silahkan klik link dibawah ini:

CONTOH CERPEN


Berikut beberapa teladan cerpen yang bisa anda jadikan teladan dalam menciptakan cerpen kalau anda ditugaskan oleh bapak/ibu guru kalian

Juru Masak
Damhuri Muhammad

Perhelatan bisa kacau tanpa kehadiran lelaki itu. Gulai kambing akan terasa hambar karena racikan bumbu tidak meresap ke dalam daging. Kuah gulai kentang dan gulai rebung bakal encer karena keliru menakar jumlah kelapa parut hingga setiap sajian masakan kekurangan santan. Akibatnya, berseraklah ftnah dan cela yang mesti ditanggung tuan rumah. Bukan karena kenduri kurang meriah, tidak pula karena pelaminan daerah bersandingnya pasangan pengantin tak sedap dipandang mata, tetapi karena macam-macam hidangan yang tersuguh tak menggugah selera. Nasi banyak gulai melimpah, tetapi helat tak bikin kenyang. Ini celakanya bila Makaji, juru masak handal itu tidak dilibatkan.

Beberapa tahun lalu, pesta perkawinan Gentasari dengan Rustamadji yang digelar dengan menyembelih tiga belas ekor kambing dan berlangsung selama tiga hari, tidak berjalan mulus, bahkan hampir saja batal. Keluarga mempelai laki-laki merasa dibohongi oleh keluarga mempelai perempuan yang semula sudah berjanji bahwa semua urusan masak-memasak selama kenduri berlangsung akan dipercayakan kepada Makaji, juru masak nomor satu di Lareh Panjang ini. Namun, di hari pertama perhelatan, ketika rombongan keluarga mempelai laki-laki tiba, gulai kambing, gulai nangka, gulai kentang, gulai rebung, dan aneka hidangan yang tersaji ternyata bukan masakan Makaji. Mana mungkin keluarga calon besan itu bisa dibohongi? Lidah mereka sudah sangat terbiasa dengan masakan Makaji.

“Kalau besok gulai nangka masih sehambar ini, kenduri tak usah dilanjutkan!” ancam Sutan Basabatuah, penghulu tinggi dari keluarga Rustamadji.
“Apa susahnya mendatangkan Makaji?”
“Percuma bikin helat besar-besaran bila sajian yang terhidang hanya bikin malu.”

Begitulah pentingnya Makaji. Tanpa campur tangannya, kenduri terasa hambar, sehambar gulai kambing dan gulai rebung karena bumbu-bumbu tak diracikoleh tangan hambar lelaki itu. Sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta, tak peduli apakah tuan rumah hajatan itu orang terpandang yang tamunya membludak atau orang biasa yang hanya sanggup menggelar syukuran seadanya. Makaji tak pilih kasih, meski ia satu-satunya juru masak yang masih tersisa di Lareh Panjang. Di usia senja, ia masih tangguh menahan kantuk, tangannya tetap gesit meracik bumbu, masih kuat ia berjaga semalam suntuk.

***
“Separuh umur Ayah sudah habis untuk membantu setiap kenduri di kampung ini, bagaimana kalau tanggung jawab itu dibebankan pada yang lebih muda?” saran Azrial, putra sulung Makaji sewaktu ia mudik enam bulan lalu.
“Mungkin sudah saatnya Ayah berhenti.”
“Belum! Akan Ayah pikul beban ini hingga tangan Ayah tak lincah lagi meracik bumbu,” balas Makaji waktu itu.
“Kalau memang masih ingin jadi juru masak, bagaimana kalau Ayah jadi juru masak di salah satu rumah makan milik saya di Jakarta? Saya tak ingin lagi berjauhan dengan Ayah.”

Sejenak Makaji membisu mendengar proposal Azrial. Tabiat orang renta memang selalu begitu, walau terasa semanis gula, tak bakal eksklusif direguknya, meski sepahit empedu tidak pula buru-buru dimuntahkannya, mesti matang ia menimbang. Makaji memang sudah usang menunggu usul ibarat itu. Orang renta mana yang tak ingin berkumpul dengan anaknya di hari tua? Dan kini, gayung telah bersambut, sekali saja ia mengangguk, Azrial akan segera memboyongnya ke rantau. Makaji tetap akan memiliki kesibukan di Jakarta, ia akan jadi juru masak di rumah makan milik anaknya sendiri.

“Beri Ayah kesempatan satu kenduri lagi!
“Kenduri siapa?” tanya Azrial.
“Mangkudun. Anak gadisnya gres saja dipinang orang. Sudah terlanjur Ayahsanggupi, aib kalau tiba-tiba dibatalkan.”

Merah padam muka Azrial mendengar nama itu. Siapa lagi anak gadisMangkudun kalau bukan Renggogeni, perempuan masa lalunya. Musabab hengkangnya ia dari Lareh Panjang tidak lain ialah Renggogeni, anak perempuan tunggal beleng itu. Siapa pula yang tak kenal Mangkudun? Di Lareh Panjang, ia dijuluki tuan tanah, hampir sepertiga wilayah kampung ini miliknya. Sejak dulu, orang-orang Lareh Panjang yang kesulitan uang selalu beres di tangannya. Mereka tinggal menyebutkan sawah, ladang, atau tambak ikan sebagai agunan. Dengan bahagia hati Mangkudun akan memegang gadaian itu.

Masih segar dalam ingatan Azrial, waktu itu Renggogeni hampir akhir dari perguruan perawat di kota. Tidak banyak orang Lareh Panjang yang bisa bersekolah tinggi ibarat Renggogeni. Perempuan kuning langsat pujaan Azrial itu benar-benar akan menjadi seorang juru rawat. Sementara Azrial bukan siapa-siapa, hanya tamatan madrasah aliyah yang sehari-hari bekerja honorer sebagai sekretaris di kantor kepala desa. Ibarat emas dan loyang perbedaan mereka.

“Bahkan bila ia jadi kepala desa pun, tak sudi saya punya menantu anak juru masak!” hardik Mangkudun. Dan tak usang berselang, kabar ini berdengung juga di indera pendengaran Azrial.
“Dia laki-laki taat, jujur, bertanggung jawab. Renggo yakin kami berjodoh.”
“Apa kamu bilang? Jodoh? Saya tidak rela kamu berjodoh dengan Azrial. Akan saya carikan kamu jodoh yang lebih bermartabat!”
“Apa ia salah kalau ayahnya hanya juru masak?”
“Jatuh martabat keluarga kita bila laki-laki itu jadi suamimu. Paham kau?”

Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu, ibarat sawah tak berpembatang, tak ada yang bisa diandalkan. Tetapi tidak patut rasanya Mangkudun memandangnya dengan sebelah mata. Maka, dengan berat hati Azrial melupakan Renggogeni. Ia hengkang dari kampung, pergi membawa luka hati.

Awalnya ia hanya tukang basuh piring di rumah makan milik seorang perantau dari Lareh Panjang yang lebih dulu mengadu untung di Jakarta. Sedikit demi sedikit dikumpulkannya modal, semoga tidak selalu bergantung pada induk semang. Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial sekarang sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan.

Barangkali, ada hikmahnya juga Azrial gagal mempersunting anak gadis Mangkudun. Kini, lelaki itu kerap disebut sebagai orang Lareh Panjang paling sukses di rantau. Itu sebabnya ia ingin membawa Makaji ke Jakarta. Lagi pula, semenjak ibunya meninggal, ayahnya itu sendirian saja di rumah, tak ada yang merawat. Adik-adiknya sudah terbang hambur pula ke negeri orang. Meski hidup Azrial sudah berada, tetapi ia masih saja membujang. Banyak yang ingin mengambilnya jadi menantu, tetapi tak seorang perempuan pun yang bisa meluluhkan hatinya. Mungkin Azrial masih sulit melupakan Renggogeni, atau jangan-jangan ia tak sungguh-sungguh melupakan perempuan itu.

***
Kenduri di rumah Mangkudun begitu semarak. Dua kali meriam ditembakkan ke langit, menandakan dimulainya perhelatan agung. Tak biasanya pusaka peninggalan sesepuh sopan santun Lareh Panjang itu dikeluarkan. Bila yang menggelar kenduri bukan orang kuat ibarat Mangkudun, tentu tak sembarang dipertontonkan. Para tetua kampung menyiapkan pertunjukan pencak guna menyambut kedatangan mempelai pria. Para pesilat turut ambil cuilan memeriahkan pesta perkawinan anak gadis orang terkaya di Lareh Panjang itu. Maklumlah, menantu Mangkudun bukan orang kebanyakan, tetapi perwira muda kepolisian yang gres dua tahun bertugas, anak bungsu pensiunan tentara, orang disegani di kampung sebelah. Kabarnya, Mangkudun sudah banyak membantu laki-laki itu, semenjak dari sebelum ia lulus di perguruan kepolisian hingga resmi jadi perwira muda. Terdengar kabar bahwa perjodohan itu terjadi karena keluarga pengantin laki-laki hendak membalas jasa yang dilakukan Mangkudun di masa lalu. Aih, perkawinan atas dasar hutang budi.

Mangkudun benar-benar menepati janji pada Renggogeni, bahwa ia akan mencarikan jodoh yang sepadan dengan anak gadisnya itu, yang jauh lebih bermartabat. Tengoklah, Renggogeni sekarang tengah bersanding dengan Yusnaldi, perwira muda polisi yang bila tidak “macam-macam” tentu kariernya lekas menanjak. Duh, betapa beruntungnya keluarga besar Mangkudun. Tetapi, pesta yang digelar dengan menyembelih tiga ekor kerbau jantan dan tujuh ekor kambing itu tidak begitu ramai dikunjungi. Orang-orang Lareh Panjang hanya tiba di hari pertama, sekadar menyaksikan benda-benda pusaka sopan santun yang dikeluarkan untuk menyemarakkan kenduri, sehabis itu mereka berbalik meninggalkan helat. Bahkan ada yang belum sempat merasakan hidangan,
sudah tergesa pulang.

“Gulai kambingnya tak ada rasa,” bisik seorang tamu.
“Kuah gulai rebungnya encer ibarat kuah sayur toge. Kembang perut kami dibuatnya.”
“Masakannya tak mengenyangkan, tak mengundang selera.”
“Pasti juru masaknya bukan Makaji!”

Makin ke ujung, kenduri makin sepi. Rombongan pengantar mempelai laki-laki rahasia juga kecewa pada tuan rumah, karena mereka hanya dijamu dengan sajian masakan yang asal-asalan, kurang bumbu, kuah encer, dan daging yang tak kempuh. Padahal mereka bersemangat tiba karena pesta perkawinan di Lareh Panjang memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu rasa masakan hasil olah tangan juru masak nomor satu. Siapa lagi kalau bukan Makaji?

“Kenapa Makaji tidak turun tangan dalam kenduri sepenting ini?” begitu mereka bertanya-tanya.
“Sia-sia saja kenduri ini bila bukan Makaji yang meracik bumbu.”
“Ah, menyesal kami tiba ke pesta ini.”

***
Dua hari sebelum kenduri berlangsung, Azrial, anak laki-laki Makaji tiba dari Jakarta. Ia pulang untuk menjemput Makaji. Kini, juru masak itu sudah berada di Jakarta, mungkin tak akan kembali, alasannya ialah ia akan menghabiskan hari renta di bersahabat anaknya. Orang-orang Lareh Panjang akan kehilangan juru masak handal yang pernah ada di kampung itu. Kabar kepergian Makaji hingga juga ke indera pendengaran pengantin gres Renggogeni. Perempuan itu sanggup membayangkan betapa terpiuhnya perasaan Azrial sehabis mendengar kabar kekasih pujaannya telah dipersunting lelaki lain.
(Sumber: Damhuri Muhammad, 2009, Juru Masak: Sehimpun Cerita Pendek, Depok: Koekoesan)

untuk teladan cerpen lebih lengkap silahkan bisa baca dibawah ini ya;
CONTOH CERPEN BERBAGAI TEMA

Sedikit pelengkap ilmu dari saya yang bisa saya infokan mengenai Struktur Cerpen, kepada anda semuanya, semoga bisa bermanfaat dan membantu anda semuanya, terimakasih