Materi Saka Bhayangkara

9:15 PM
Apa Itu SAKA Bhayangkara?

BAB I
Pengertian
  1. Satuan Karya Pramuka, disingkat SAKA, yaitu wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan talenta dan pengalaman para Pramuka dalam banyak sekali ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Bhayangkara, berasal dari bahasa sansekerta, yang mengandung arti penjaga, pengawal, dan pelindung keselamatannegara dan bangsa.
  3. Saka Bhayangkara, yaitu wadah pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan talenta serta pengalaman para Pramuka Penegak dan Pandega dalam banyak sekali ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang keBhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan, ketertiban masyarakat di lingkungan baik local, nasional maupun internasional.
  4. Pimpinan Saka Bhayangkara, yaitu pecahan dari kelengkapan kwartir ditingkatnya yang bertugas membantu kwartir dalam menentukan budi mengenai pemikiran, perencanaan dan petunjuk tekhnis mengenai kagiatan Saka Bhayangkara.
  5. Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara, disingkat Mabi Saka Bhayangkara yaitu suatu tubuh dari gerakan Pramuka ditingkatnya berkewajiban memperlihatkan bimbingan dan pemberian yang bersifat moral organisatoris, materiil dan finansial kepada Saka Bhayangkara di tingkatnya.
  6. Pamong Saka Bhayangkara, yaitu anggota remaja gerakan Pramuka yang bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.
  7. Instruktur Saka Bhayangkara, yaitu anggota remaja gerakan Pramuka atau seseorang yang bukan anggota gerakan Pramuka, lantaran kemampuan dan keahliannyauntuk membantu pamong Saka Bhayangkara dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.
  8. Dewan Saka Bhayangkara, yaitu tubuh yang dibuat oleh anggota Saka Bhayangkara ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari-hari.
  9. Krida, yaitu satuan kecil yang merupakan pecahan kecil dari Saka Bhayangkarasebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan pecahan dari kegiatan Saka Bhayangkara yang beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang.
  10. KeBhayangkaraan, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan keamanan negaradalam rangka menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesian Tahun 1945.
  11. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, disingkat KAMTIBMAS yaitu keperluan hakiki masyarakat yang mendambakan suasana aman dan tertib dalam tata kehidupannya. Keamanan akan senantiasa berkaitan dengan perasaan masyarakat yang mendambakan :

  • Perasaan bebas dari ganguan fisik dan psikis (security)
  • Adanya rasa kepastian dan bebas dari kekhawatiran, keraguan dan ketakutan (surity)
  • Perasaan ilindungi dari segala macam ancaman (safety)
  • Perasaan tenang dan tentram lahir batin (peace)

Bentuk dan Macam Kegiatan

a.    Latihan Saka Bhayangkara secara terencana yang dilaksanakan di luar latihan gugus depan. Latihan terencana ini diadakan ditingkat ranting/cabang dilaksanakan oleh dewan Saka Bhayngkara yang didampingi oleh Pamong Saka dan Instruktur Saka.
b.    Kegiatan terencana yang dilaksanakan dalam menghadapi kejadian-kejadian penting tertentu, contohnya Hari Besar Nasional, Hari Pramuka, Hari Bhayangkara dan lain sebagainya.  Diadakan setingkat Ranting, Cabang, Daerah diadaptasi dengan kepentingannya. Lomba dalam rangka HUT Bhayangkara hasil seleksi tiap daerah atau Polda satu orang Pramuka Saka Bhayangkara Putri dan satu orang Saka Bhayangkara Putra dipersiapkan untuk mengikuti lomba Saka Bhayangkara tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Panitia HUT Bhayangkara Tingkat Mabes Polri.
c.    Perkemahan Bakti Saka Bhayangkara disingkat Pertikara disebut juga dengan PERSABRAHA (Perkemahan Saka Bhayngkara), yaitu perkemahan yang diikuti oleh anggota Saka Bhayangkara dan diisi oleh kegiatan-kegiatan lainnyadalam rangka ikut serta bertanggung jawab memelihara, membina, membuat dan mengembangkan suasana aman dan tertib dikalangan masyarakat sesuai dengan bekal pengetahuan dan kemampuan yang ada pada dirinya, contohnya kegiatan penanganan masalah pencurian, kecelakaan kemudian lintas, peristiwa alam, Siskamling dan lain sebagainya dengan melibatkan masyarakat setempat khususnya kaum muda. Kegiatan Pertikara diadakan ditingkat Ranting, Cabang, Daerah dan Nasionaldilaksanakan sekurang-kurangnya sekali masa Bhakti Kwartir yang bersangkutan.
d.    Lomba Saka Bhayangkara yang disingkat dengan LOKABRAHA yaitu kegitan lomba yang diikuti oleh para anggota Saka Bhayangkara dalam rangka memperagakan kemampuan pengetahuan keterampilan dan kecakapan anggota. Lokabraha diadakan ditingkat Ranting, Cabng, Daerah dan Nasional dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
  • Tingkat ranting sekali dalam tiga bulan
  • Tingkat cabang sekali dalam enam bulan
  • Tingkat daerah sekali dalam satu tahun
  • Tingkat nasinal sekali dalam satu tahun

e.    Perkemahan antar Saka yang disingkat dengan PERAN SAKA yaitu perkemahan yang pesertanya lebih dari satu macam Saka, contohnya Saka Bhayangkara bersama Saka Dirgantara dan Saka Bhakti Husada, sedapat mungkin diikuti oleh semua Saka yang ada pada wilayah yang bersangkutan. PERAN SAKA diadakan Tingkat Ranting, Cabang dan Daerah sekurang-kurangnya sekali dalam masa bhakti Kwartir Gerakan Pramuka yang bersangkutan.

SEJARAH BERDIRINYA SAKA BHAYANGKARA INDONESIA

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara dibuat pada tahun 1966 dan pada tahun tersebut masih berjulukan Pramuka KAMTIBMAS (Keamanan Ketertiban Masyarakat). Pembentukan tersebut atas instruksi bersama MENTERI/PANGLIMA POLISI DAN KWARNAS : NO. POL. : 28/Inst./MK/1996 dan SK KWARNAS No. 4/1996 tertanggal : 1 Juli 1996 dengan nama PRAMUKA KAMTIBMAS.

Pada waktu itu terdapat sembilan krida, yaitu :
1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran)
3. Krida SAR (Searce And Rescue)
4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)
5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)
6. Krida PENGAWAL
7. Krida PELACAK
8. Krida KOMLEK
9. Krida PENGAMAT

Pada tahun 1980 dikeluarkan surat keputusan atas kolaborasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dengan KWARNAS yaitu : NO. POL.SKEP/08/V/1980 dan SK KWARNAS No.050/1980 tertanggal : 1 Juli 1980, berjulukan SATUAN KARYA BHAYANGKARA. Ditahun 1980 pembentukan krida masih mengikuti Sembilan krida, gres pada tahun 1990 dikelurkan surat keputusan dari KWARNAS melewati : SK KWARNAS No. 032/1990 terdapat tujuh krida, yaitu :

1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran)
3. Krida SAR (Searce And Rescue)
4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)
5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)
6. Krida PENGAWAL
7. Krida PELACAK

Pada tahun 1991 jumlah krida yang ada dipersingkat lagi menjadi lima krida, yaitu :

1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran)
3. Krida SAR (Searce And Rescue)
4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)
5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)

Setelah itu pada tahun 2006 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia NO. POL.SKEP/595/X/2006 tertanggal 4 Oktober 2006 jumlah krida dipersingkat lagi menjadi 4 krida, yaitu :

1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PPB (Pencegahan dan Penanggulangan Bencana)
{Gabungan dari Krida PMK (Pemadam Kebakaran) dan Krida SAR (Searce And Rescue)}
3. Krida PTKP (Pengetahuan Tempat Kejadian Perkara)
4. Krida TIBMAS (Ketertiban Masyarakat)

Demikian sejarah singkat Satuan Karya Bhayangkara dan pada setiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai hari ulang tahun SAKA BHAYANGKARA yang bertepatan dengan hari ulang tahun BHAYANGKARA.

Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1. Krida Ketertiban Masyarakat
2. Krida Lalu Lintas
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) 

IX. TKK
Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK, yaitu :
1. SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
2. SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
3. SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
4. SKK Pengamanan Hukum 

Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
1. SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
2. SKK Pengaturan Lalu Lintas
3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas 

Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 7 SKK :
1. SKK Pencegahan Kebakaran
2. SKK Pemadam Kebakaran
3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
4. SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
5. SKK Pncurian
6. SKK Penyelamatan
7. SKK Pengenalan Satwa 

Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), mempunyai 5 SKK :
1. SKK Pengenalan Sidik Jari
2. SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
3. SKK Narkotika dan Obat-Obatan
4. SKK Uang Palsu
5. SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara 


Arti Lambang 
LAMBANG SAKA BHAYANGKARA
 yaitu wadah pendidikan guna menyalurkan minat Materi Saka Bhayangkara

a Bentuk : Lambang Saka Bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan panjang masing – masing sisi 5 cm,

b Isi Lambang Saka Bhayangkara
1. Lambang Kepolisian Republik Indonesia
- Perisai, dengan ukuran 
Sisi atas : 3,5 cm
Sisi miring atas kiri : 1 cm
Sisi miring atas kanan : 1 cm 
Garsi tegak tinggi : 8 cm
Garis tengah mendatar : 8 cm
- Bintang Tiga, masing – masing dengan garis tengah 0,g cm
- Obor ukuran :
Tangkai : 1,3 cm
Nyala api : 1 cm
2. Gambar Lambang Gerakan Pramuka 
Cikal kelapa 2 buah dengan ukuran :
Garis tengah kelapa : 1 cm
Tinggi tunas kelapa : 2 cm
Panjang akar : 0,5 cm
3. Tulisan dengan hurup besar yang berbunyi 
“SAKA BHAYANGKARA”

c Warna
1. Warna dasar lambang Saka Bhayangkara : Merah 
2. Warna dasar perisai pecahan atas : Kuning
3. Warna dasar perisai pecahan bawah : Hitam
4. Warna Tunas Kelapa : Kuning Tua
5. Warna Obor : 
Nyala api : Merah
Tangkai Obor pecahan bawah : Putih
Tangkai Obor pecahan atas Hitam dan ditengahnya ada garis warana : putih
6. Warna Tiga Buah Bintang : Kuning Tua
7. Wrna Tulisan Saka Bhayangkara : Hitam
8. Warna Bingkai : Hitam lebar 0,5 cm

d Arti 
1. Bentuk segi lima melambangkan falsafah pancasila
2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri Brata dan Catur Prasetya sebagai kode Etik Kepolisian Negara republic Indonesia
3. Obor melambangkan Sumber Terang Sejati 
4. Apti yang cahayanya menjulang tiga pecahan melambangkan Triwikrana (tiga Pancaran Cahaya) yaitu Kesadaran, Kewaspadaan, dan kebijaksanaan.
5. Tunas kelapa melambangkan lambang Gerakan Pramuka dengan segala arti kiasannya
6. Keseluruhan lambang Saka Bhayangkara itu, mencerminkan sikap, peri laris dan perbuatan anggota Saka Bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara dan mebina tertib aturan dan ketenraman masyarakat yang bisa menunjang keberhasilan pembangunan serta bisa menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


KRIDA TPTKP

(Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)

A. Pengertian
• Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan terjadi atau akhir yang ditimbulkan
• Tempat – tempat lain yang berafiliasi dengan tindak pidana tersebut dimana barang – barang bukti korban atau pecahan tubuh korban ditemukan

B. Prosedur tindakan pertama di TKP yang dilakukan

1. Tindakan terhadap korban
a. Amankan data saksi/korban yang masih hidup
1) Ciri – ciri tanda-tanda masih hidup
• Dapat bicara
• Tidak sanggup bicara tetapi hihup ada tanda – tanda lain bahwa yang bersangkutan masih hidup

2) Tanda – tanda masih hidup
• Raba pergelangan tangannya apakah masih ada tanda–tanda lain bahwa yang bersangkutan masih ada denyut nadinya
• Apakh masih ada pernafasan ( Chek dengan beling dimuka mulutnya )
• Akomodasi mata masih bekerja bila disenter dengan lampu

3) Bila masih ada tanda – tanda kehidupan maka xsegera lakukan hal – hal sebagai berikut :
• Beri tanda letak korban ssebelum yang bersangkutan diangkut dengan cara menggaris dengan kapur, arang atau apa saja yang tersedia.
• Angkut segera kerumah sakit atau dokter terdekat untuk pertolomngan pertama
• Usahakan sanggup menanyakan identitas korban serta hal – hal yang diketahui sebanyak – banyaknya kecuali bila dihentikan oleh dokter 

4) Bila korban kebetulan dicurigai pula sebagai pelaku atau sebagai saksi penting usahakan selama dirumah sakit/dokter menjaga korban biar tidak kontak dengan siapapun kecuali penyidik yang menangani/pejabat berwenang yang lainnya.

5) Bila dirumah sakit kemudian dijaga petugas polri, hendaknya dalam buku mutasinya diberikan pengarahan biar korban tidak kontak dengan orang lain dan mencatat semua pejabat – pejabat yang dijinkan mengunjungi koraban. 

b. Korban mati suri/diragukan kematiannya
Beri pertolongan pertama segera perlakuan menyerupai korban hidup, bila korban selamat merupakan saksi penting.

c. Korban terang – terang mati
1) Tanda – tanda kematian
• Tidak ada gerakan tubuh secara spontan
• Gerakan pernafasan dan denyut nadi berhenti
• Reflek kelopak dan bola mata tidak ada
• Bola mata mengering dan cahaya mata menghilang
• Suhu tubuh mulai dingin
• Lebam mayit mulai terlihat
• Tubuh mayit kaku
• Tanda – tanda pembusukan

BILA KORBAN JELAS – JELAS SUDAH MATI

2) Tutup dan amankan TKP sebaik – baiknya dengan tahap menjutup pintu atau buat brekade dengan benda – benda lain dari luar TKP.

3) Cata jam berapa tiba di TKP, alamat jelas, identitas korban, jam berapa diketemukan, dalam keadaan bagaimana, siapa saja yang berada di TKP ( erat korban ), apakah korban atau benda – benda lain, dipindahkan,dan hal - hal lain yang berafiliasi tindakan yang telah dilakukan. 

4) Sambil menunggu peyidik, jangan menambah atau mengurangi sesuatu di TKP ( membuang putung rokok, meludah, memebuang sobekan kertas, basuh tangan, kencing dan lain sebagainya )

2. Tindakan terhadap pelaku
a. Tangkap pelaku bila masih berda di TKP dan sekitarnyadan segera lakukan penggeledahan sebagaimana mestinya.
b. Ambil kartu identitas atau bila tidak ada maka catat nama, umur, pekerjaan, alamat dan kekerabatan dengan pihak korban.
c. Selamatkan pelaku – pelaku yang luka lantaran beliau akan menjadi sumber informasi untuk mengungkap lebih lanjut.
d. Cegah jangan samoai pelaku atau sobat – temannya menghapus/menghilangkan, mengambil, menambah bukti –bukti yang ada di TKP
e. Agar pelaku/tersangka diborgol serta diselamatkan dari amukan massa yang akan menghakimi sendiri.

3. Tindakan terhadap saksi – saksi
a. Geledah terlebih dahulu tubuh para saksi yang dicurigai kalau dianggap perlu dan diselamatkan bila terjadi luka.
b. Catat saksi – saksi sesuai dengan kartu identitasnya.
c. Perintahkan siapapun yang berada di TKP (yang dicurigai) untuk tidak meninggalkan lokasi ( TKP ).
d. Catat keterangan saksi – saksi yang mengetahui dan jaga jangan hingga berafiliasi satu dengan yang lainnya.
e. Tahan saksi ditempat peristiwa sambil menunggu datangnya petugas Pamapta/pihak yang berwenang ( Pasal 111 ayat 3 kitab undang-undang hukum pidana ).
f. Catat nama, pekerjaan dan alamt para saksi yang suatu hal terpaksa meninggalkan.

4. Tindakan terhadap barang bukti
a. Jaga jangan hingga rusak/hapus dan letakkan jangan hingga berubah.
b. Catat barang – barang bukti waktu diketemukan dan diberi tanda dimana barang tersebut diketemukan.
c. Kumpulkan dan catat semua barang bukti yng terpaksa dipindah/diadakan perubahan – perubahan lantaran suatu keadaan mendesak atau akhir cuaca dan lain – lain.
d. Catat semua barang yang dikumpulkan dengan sebaik – baiknya.
e. Bungkus sebaik – baiknya berdasarkan barang bukti yang diketemukan. 

5. Tindakan terhadaptempat peristiwa perkara
a. Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang yang tidak berkepentingan.
b. Pertahankan keaslian TKP bila pamapta penyidik belum tiba serta cagah biar bekas – bekas barangg bukti jangan hingga hilang atau rusak.
c. Sambil menutup dan mengamankan TKP biar dilakukan pula kekerabatan dengan Kesatuan polisi terdekat atau yang sesuai dengan yuridikasi TKP disamping juga kepada keluarga korban melalui telpon atau yang lainnya.
d. Setibanya pamapta penyidik di TKP biar petugas yang pertama kali yang menemukan TKP melaksanakan tindakan sebagai berikut :
• Membuat laporan singkat urut – urutan tindakan yang telah dilakukan dan menguraikan wacana nama korban, saksi dan pelaku yang dicurigai serta hasil pengamatan - pengamatannya sebelum petugas penyidik datang.
• Serah terima kiprah kepada pamapta penyidik yang kemudian tiba, diman pamapta panyidik menyatakan secara resmi penutupan TKP di buka kembali.

Dalam hal ini diharapkan pengolahan lebih lanjut maka, pembukaan pembebasan TKP dinyatakan oleh tim Reserse yang mengolah. 

PENGOLAHAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA


1. Penyidik reserse setelah mengetahui hasi dari monitoring atau mendapatkan laporan pemberitahuan. Pamapta segera mempersiapkan peralatan beserta komponen – komponennya berdasarkan keperluan ( labkrim, identifikasi, dokter dan lain – lain ) untuk mencari dan melaksanakan kiprah pengolahan TKP lebih lanjut.

2. Alat –alat yang wajib disiapkan serta secara minimal adala sebagai berikut :
a. Crime Kit ( bila diharapkan )
b. Kotak P3K
c. Alat – alat daktiloskopi yang berupa bubuk putih hitam, kuas halus selotip bening dan lain – lain
d. Film dan foto tustel
e. Alat ukur, alat tulis menulis dan ta;i pembatas statusquo, buku gambar.
f. Spiritus fortior, alkohol 96%, saline ( NaCI 0,9% )untuk pengaewt dan lilin paraphin 
g. Dan lain sebagainya yang dianggap perlu.

Bilamana alat – alat daktiloskopi tersebut tidak tersedia sedangkan kasus tersebut bersifat canggih dan komplek, maka diharapkan back-up dan satuan Reserse beserta komponen – komponen (labkrim/ident )kesatuan diatasnya secara berjenjang.

3. Urut – urutan tindakan dalam pengolahan TKP
a. Pengamatan umum ( General Observation )
Pengamatan secara umum wajib dilakukan sebelum pengolahan TKP lebih lajut. Pengamatan umum terhadap objek–objek , hal – hal sebagai berikut:
• Kemungkina pelaku masih disekitar TKP dan mencari siapa–siapa yang sanggup dijadikan saksi
• Keadaan korban pada waktu kejadian.
• Jalan keluar/masuk pelaku
• Cuaca wakyu kejadian
• Alat/sarana yang mungkin dipakai serta tertinggal.
• Bekas – bekas/tanda kekerasan lain yang sanggup ditemukan
• Kejanggalan – kejanggalan lainya.

b. Pemotretan dan Pembuatan sketsa
• Pemotretan :
Pemotretan wajib dilakukan secara menyeluruh sebelum pengolahan TKP lebih lanjut.

SIDIK - SITA DAN PEMERIKSAAN

A. Pengertian
1. Penyidikan
Adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti yang dengan bukti itu membuuat terang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya dalam hal dan berdasarkan cara yang telah diatur dalah KUHP.

2. Tindak Pidana
Adalah setiap perbuatan yang diancam eksekusi sebagai kejahatan atau pelanggaran baik yang disebut didalam kitab undang-undang hukum pidana maupun Peraturan Perundang – undangan.

3. Penyidik
Adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang – undang untuk melaksanakan penyidikan.

4. Penyidik pembantu
Adalah pejabat kepolisian Negara Republik Indonesia yang lantaran diberi wewenang tertentu oleh KUHAP untuk melaksanakan penyidikan.

5. Penyelidik
Adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia yang diberi wewenang tertentu oleh KUHAP untuk melaksanakan penyidikan. Macam – macam penyidikan :
1) Penyelidikan :
Adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan sesuatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan sanggup atau tidaknya penyelidikan berdasarkan cara yang telah diatur dalam undang – undang KUHP.

2) Penyelidikan reserse :
• Mencari dan menyimpulkan informasi berkenaan dengan laporaan atau pengaduan wacana atau benar tidaknya telah terjadi suatu tindak pidana.
• Mendapatkan keterangan, kejelasan wacana tersangka dan atau bukti dan atau saksi secara lengkap supaya diadakan penindakan dan pemeriksaan.

6. Tersangka
Adalah seseorang yang lantaran perbuatan atau berdasarkan bukti permulaan, patut diduga sebagai pelaku tindak pidana

7. Saksi
Adalah seorang yang sanggup memberi keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntut dan peeradilan wacana suatu kasus pidana yang beliau dengar sendiri, dan alami sendiri

8. Laporan
Adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang lantaran hak atau kewajiban berdasarkan undang – undang kepada pejabat yang berwenang wacana telah atau sedang akan terjadinya peristiwa pidana.

9. Pengaduan
Adalah pemberitahuan disertai undangan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang guna menindak berdasarkan aturan seorang yang telah melaksanakan tindak pidana

10. Tertangkaap tangan
Adalah tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melaksanakan tindak pidana atau dengan segera setelah beberapa dikala tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan padanya oleh kalayak ramai sebagai yang melakukannya. atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga telah dipergunakan untuk melaksanakan tindak pidana. Itu yang membuktikan bahwa beliau adaalah pelakunya atau berdasarkan dan atau membantu melaksanakan tindak pidana.

11. Tempat peristiwa perkara
Adalah tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan atau terjadi dan tempat – tempat lain dimana tersangka dan suatu barang bukti yang berafiliasi dengan tidak pidana tersebut sanggup ditemukan.


B. Lain – lain
1. Asas praduga tak besalah ( presumption of innoce) artinya setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut atau dihadapkan dimuka siding pengadilan wajib dianggap tidak bersalah hingga adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan aturan yang tetap.
2. Asas persamaan dimuka aturan (Equality before the law) asas ini memperlihatkan jaminan bahwa setiap orang diperlakukan sama dimuka aturan tanpa membedakan warna kulit, ras, agama, kedudukan susilan dan kelamin.
3. Asas hak pemberian bantuan/penasehat aturan ( legal asistence ). Satiap orang yang tersangkut kasus tindak pidanaa wajib diberikan kesmpatan pemberian aturan yang semata – mata diberikan untuk melaksanakan kepentingan pembelaan atas dirinya, semenjak dilakukan penangkapan atau penahanan terhadap dirinya.



PENYELIDIKAN

A. Pengertian
Penyelidikan yaitu pejabat polisi Negara Republik Indonesia yang diberi wewenang tertentu oleh KUHAP untuk melaksanakan penyidikan.

B. Pejabat yang berwenang melaksanakan penyelidikan.
Pejabat polisi naegara Indonesia, dengan kata lain semua anggota polisi dari pangkat Bhayangkara Dua ( Bharada ) hingga dengan yang berpangkat Jendral yaitu penyidik

C. Tujuan panyelidikan.
1) Menurut KUHAP
• Mendahului guna mempersiapkan tindakan – tindakan yang akan dilakukan.
• Mencegah terjadinya pelanggaran hak asasi.
• Mengatasi penggunaan upaya paksa secara dini.
• Menghindari penyidik dari kemungkinan timbulnya resiko tuntutan aturan justru lantaran tindakan penyidikan yang dilakukan.
• Mengatasi dan mengatasi pelaksanaan penyelidikan biar dilakukan secara terbuka (pasal 104 KUHAP)

2) Menurut teknis reserse.
• Mencari keterangan – keterangan guna menentukan suatu peristiwa yang dilaporkan atau yang diadakann merupakan tindak piidana atau hukum.
• Melengkapi keterangan yang telah diperoleh biar menjadi terang sebelum dapatnya peninndakaan.
• Persiapan pelaksanaan penindakan.

D. Sasaran.
1) Orang, benda/barang.
2) Tempat (termasuk rumah dan tempat tertutup lainnya)


PENYIDIKAN

A. Pengertian.
Adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti yang dengan bukti itu membuuat terang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya dalam hal dan berdasarkan cara yang telah diatur dalah KUHP.

B. Bentuk penyelidikan.
1. Penindakan
Penyelidik/penyidik setelah mendapatkan laporan atau pengaduan wacana telah tejadinya tindak pidana maka penyelidik/penyidik segera mendatangi TKP dan melaksanakan investigasi di TKP dan mgupulkan barang bukti.
Barang bukti yaitu benda atau barang yang ada hubunganya dengan peristiwa yang terjadi merupakan alat bukti yang besar lengan berkuasa dalam menentukan siapa pelaku/tersangka dalam peeristiwa tersebut dalam persidangan.
Selanjutnnya hasil investigasi TKP yang dilampiri dengan sket/gambar TKP.
BAP TKP ini merupakan alat bukti yang sah yaitu Surat. (BAP yaitu Berita Acara Pemeriksaan).

2. Pemanggilan terhadap tersangka dan saksi.
Pemanggilan tersebut dimaksudkan untuk diadakan investigasi dalam rangka memperoleh keterangan dan petunjuk mengenai tindak pidana yang terjadi.

Pejabat yang berwenang mengeluarkan surat panggilan yaitu penyidik/penyideik pembantu. (pasal 7 ayat 1 hurf G dan pasal 11 KUHP)

Pertimbangan pembantu surat panggilan
Bahwa seseorang diketahui mempunyai kiprah sebagai tersangka dimana kiprahnya itu sanggup diketahui dari :
Laporan polisi
Hasil pemeriksaan
Laporan hasil penyelidikan

Surat panggilan disampaikan oleh petugas polri secara eksklusif kepada tersangka/saksi yang akan dipanggil ditempat tinggal/kediaman yang bersangkutan berada.
Apabila tersangka atau saksi yang dipanggil tidak ada ditempat, maka tindakan yang akan dilakukan yaitu :
Surat tersebut diberikan kepada orang yang sanggup menjamin bahwa surat tersebut akan disampaikan kepada yang bersangkutan, semisal keluarga, RT/RW, Pamong desa dan lain sebagainya.
Lembar lain supaya dikembalikan kepada petugas setelah ditanda tangani oleh orang yang menerima.

Apabila tesangka atau saksi yang dipanggil menolak untuk mendapatkan panggilan maka tindakan yang diambil:
Petugas meyakinkan bahwa :
• Panggilan tersebut yaitu kewajiban
• Dapat dituntut berdasarkan ketentuan pasal 216 KUHAP
Jika yang dipanggil untuk kedua kalinya tetap tidak mau maka diharapkan surat perintah membawa.
Jika alasan masuk akal dan sanggup diterima, penyidik tiba kekediaman/ketempatnya guna melaksanakan pemeriksaan.

PENANGKAPAN

A. Pengertian
Menurut(Pasal 1 butir 20 KUHAP) yaitu tindakan penyidik berupa pengengkangan sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila cukup bukti permulaan yang cukup, guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta berdasarkan cara yang diatur dalam Undang – undang jadwal pidana ( KUHAP )

Bukti permulaan yang cukup meliputi :
a) Laporan polisi
b) BAP di TKP
c) Keterangan saksi termasuk saksi jago (visum et repertum)
d) Laporan hasil penyelidikan
e) Barang bukti

Penangkapan dilakukan oleh petugas polisi negara republik indonesia terhadap seorang yang yang diduga keras telah melaksanakan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup.

Penangkapan dilengkapi dengan surat perintah kiprah dan surat perintah penangkapan yang sah, kecuali yang melaksanakan penyidik, penyidik pembantu cukup dengan surat penangkapan kiprah saja.

PENAHANAN

A. Pengertian
1. Penahanan
Adalah penempatan tersangka atau terdakwa ditempat tertentu oleh penyidik atau penuntut umum atau hakim dengan penetapan, dalam hal serta berdasarkan cara yang diatur dalam KUHAP

2. Penangguhan panahanan
Adalah ditundanya pelaksanaan penahanan seorang terdawa/tersangka baik dengan jaminan orang atau jaminan uang, yang apabila dilanggar maka penahanan akan dilaksanakan.
3. Penagguhan jenis penahan
Adalah merubah jenis penahanan yang satu kepada jenis penahanan yang lain oleh penyidik atau penuntut umum atau hakim.

B. Pejabat yang berwenang melaksanakan penahanan
1. Penyidik/penyidik pembantu
2. Penuntut umum
3. Hakim

C. Jenis penahanan
a) Penahanan RUTAN ( Ruamah Tahanan )
Dilaksanakan dirumah tahanan negara, yang mana didalamnya dalam proses penyidikan penuntut umum dan investigasi di pengadilan negeri ditempatkan tersendiri
b) Tahanan kepolisian ( sel )
Dalam hal belum ada Rutan/cabang Rutan maka tersangka ditempatkan didalam ruangan tahanan kantor Kepolisian setempat ( juknis Penahanan No. Pol JUKNIS/04/II/1982 tanggal 18 Februari 1982 )
c) Penahan rumah/s
Dilaksanakan penahanan dirumah tinggal atau kediaman tersangka dengan mengadakan pengawasan untuk menghindari segala sesuatu yang ddapat mengakibatkan kesulitan dalam pelaksanaan penyidikan, penuntutan atau investigasi disidang pengadilan ( pasal 22 ayat 2 KUHAP ). 

PEMERIKSAAN

Pengertian
a. Pemeriksaan
Kegiatan mendapatkan keterangan klarifikasi dan keidentikan tersangka dan atau saksi – saksi dan barang bukti maupun wacana unsur – unsur tindak pidana terbukti/terjadi, sehingga kedudukan atau peranan seseoarang maupun barang bukti didalam tindak pidana tersebut menjadi terang dan dituangkan didalam info jadwal investigasi ( BAP ).

b. Pemeriksa
Adalah pejabat yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan investigasi baik sebagai penyidik maupun penyidik pembantu

c. Introgasi
Adalah salah satu tehnik peemeriksaan tersangka/saksi dalam rangka penyidik tindak pidana dengan cara mengajukan pertanyaan baik lesan maupun tertulis kepada tersangaka, Atau saksi guna memperoleh keterangan, petunjuk dan alat bukti lainnya dan kebenaran keterlibatan tersangka dalam rangka pembuatan info acara.

d. Konfrontasi
Salah satu tehnik investigasi dalam rangka penyidikan dengan cara mempertemukan satu dengan yang lainnya ( antara tersangka dengan tersangka atau pengetahuan saksi dengan saksi tersangka dengan saksi ).

e. Rekontuksi
Adalah salah satu tehnik investigasi dalam rangka penyidikan dengan jalan memperagakan kembali cara tersangka melaksanakan trindak pidana dan atau pengetahuan saksi denga tujuan untuk mendapatkan citra yang terang terjadinya tindak pidana tersebut untuk mendapatkan dan menguji kebenaran keterangan saksi atau tersangka sehingga dengan demikian sanggup diketahui tidak benarnya tersangka tersebut sabagai pelaku.

f. Saksi ahli
Adalah orang yang sanggup memperlihatkan keterangan jago guna kepentingan penyidikan, penuntutt dan peradilan wacana suatu kasus pidana yang beliau dengar, beliau lihat sendiri dan beliau alami .

g. Keterangan ahli
Adalah keterannga yang diberikan oleh sseseorang yang memilik keahlian khusus yang diperlyukan untuk membuat titik terang suatu kasus pidana guna kepentingan pemeriksaann.



1. SKK Pengenalan Sidik Jari

a. Untuk golongan Siaga, tidak diadakan
b. Untuk golongan Penggalang : Mengetahui bahwa setiap orang mempunyai ciri-ciri sidik jari yang tidak sama dengan orang lain.
c. Untuk golongan Penegak
Selain mempunyai SKK golongan Penggalang :
1)       Mengetahui apa kegunaan sidik jari
2) Mengenal jenis lukisan sidik jari
d. Untuk golongan Pandega :

Selain mempunyai SKK golongan Penegak, ditambah dengan pengetahuan teknik dan cara pengembilan sidik jari.

2. SKK Pengenalan goresan pena tangan dan tanda tangan

a. Untuk golongan Siaga tidak diadakan
b. Untuk golongan Penggalang :
Dapat mengenal goresan pena tangan dan tanda tangan.
c. Untuk golongan Penegak dan Pandega :

Selain mempunyai SKK golongan Penggalang, ditambah dengan pengetahuan ancaman tanda tangan palsu.

3. SKK Pengenalan Tempat Perkara (TKP )
a. Untuk golongan Siaga dan Penggalang, tidak diadakan
b. Untuk golongan Penegak :
1) Mengetahui apa arti dan guna TKP
2) Mengetahui apa saja yang terdapat di TKP
c. Untuk golongan Pandega

Selain mempunyai SKK golongan Penegak :
1) Mengetahui bagaimana bertindak terhadap TKP
2) Mengetahui bagaimana cara bertindak pertama dalam memperlihatkan pertolongan pada korban insan yang masih hidup.
3) Mengetahui cara pengamanan TKP (status quo).

4. SKK Pengenalan Bahaya Narkotika

a. Untuk golongan Siaga, tidak diadakan
b. Untuk golongan Penggalang :
1) Mengetahui banyak sekali jenis narkotika
2) Mengetahui ancaman narkotika bagi kesehatan jasmani seseorang
3) Mengetahui ancaman minuman keras dan alkohol.

c. Untuk golongan Penegak

Selain mempunyai SKK golongan Penggalang :

1) Mengetahui tempat-tempat/instansi rehabilitasi penyembuhan penderita korban narkotika.
2) Mengetahui wacana kegunaan narkotika untuk pengobatan kedokteran serta mengetahui wacana ancaman minuman keras dan merokok.

d. Untuk golongan Pandega

Selain mempunyai SKK golongan Penegak, ditambah pengetahuan mengenai peraturan-peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika dan obat.

Pengenalan Uang Palsu

Uang palsu yaitu uang yang dicetak atau dibuat oleh perseorangan maupun perkumpulan/sindikat tertentu dengan tujuan uang palsu hasil cetakannya sanggup berlaku sesuai nilainya dengan sebagaimana mestinya. Untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan melihat perbedaan antara uang yang orisinil dengan uang palsu alias upal diharapkan teknik analisis yang cukup sederhana dan bisa dilakukan siapa saja dengan mudah. Langkah cara 3d tersebut ialah : 

1. Dilihat
Lihatlah uang yang anda miliki, apakah warnanya pudar, kusam, pucat, luntur, patah-patah, atau masalah lainnya. Pastikan uang yang anda periksa tadi mempunyai warna, corak dan gambar yang baik serta mempunyai tanda-tanda uang orisinil menyerupai tanda air yang menggambarkan pahlawan-pahlawan nasional, materi kertas serta benang tali pengaman yang berada di dalam uang tersebut. Uang-uang pecahan besar biasanya mempunyai tanda keaslian lain menyerupai corak gambar dengan warna yang mencolok dan sulit ditiru penjahat. Pastikan uang itu benar-benar asli.

2. Diraba
Usaplah uang tersebut apakah uang itu terasa kasar atau lembut. Uang yang orisinil biasanya agak kaku dan tebal materi kertasnya. Di samping itu pada angka atau gambar uang biasanya sengaja dicetak agak menonjol dan akan terasa kalau diusap-usap. Rabalah uang anda apakah sudah orisinil atau belum.

3. Diterawang / Ditrawang
Langkah yang terakhir yaitu menerawangkannya ke sumber cahaya besar lengan berkuasa menyerupai matahari dan lampu. Setelah diterawang lihatlah pecahan tali pengaman dan tanda mata air apakah dalam kondisi baik atau tidak.

PENGENALAN TULISAN TANGAN

Menurut Asosiasi Analis Tulisan Tangan Amerika (A.A.H.A - American Association of Handwriting Analysts), pada goresan pena tangan terdapat 300 aspek sebagai materi analis. Berikut 9 petunjuk bagaimana goresan pena tangan mengungkapkan kepribadian. 

1. Zona Huruf.

Tarik tiga garis lurus, dari situ terbentuk 3 zona imajiner/hayal : zona atas, zona tengah, zona bawah. Zona atas berisi huruf-huruf tinggi, menyerupai ; b, l, k, t, dsb. Zona tengah berisi huruf-huruf kecil menyerupai ; a, c, e, m, n, dsb. Zona bawah berisi huruf-huruf yang mempunyai ujung yang menggantung, menyerupai ; g, j, p. Hanya karakter “f” yang menempati semua zona.

Zona atas mewakili daya Abstraksi, Idealisme, Pemikiran, Imajinasi, dan Ambisi (lambang dari Surga, Pikiran, Kepala). Zona tengah mewakili Ego, Adaptasi, Hubungan Sosial, perasaan dan Emosi (lambang dari Dunia, Jiwa, Dada). Zona bawah mewakili Kualitas Materi dan Fisik, Dorongan Seksual, kegemaran, dan Penyimpangan (lambang dari Neraka, Tubuh, Perut). 

2. Arah Tulisan.

Arah goresan pena (dari kiri ke kanan) memperlihatkan bagaimana anda berkomunikasi. Tulisan yang miring ke kanan membuktikan sikap yang terus mengacu ke masa depan, kecintaan pada Ayah, dan kecendrungan diri yang ekstrovert. Tulisan yang miring ke kiri membuktikan sikap yang reflektif, kecintaan pada Ibu, dan kecendrungan diri yang intovert. Tulisan yang tegak lurus membuktikan sikap yang tegar, suka mengamati lingkungan, banyak perintah, dan bisa mengendalikan emosi, juga mencirikan goresan pena seorang pengusaha, pemimpin militer, dan penulis terkenal. 

3. Ukuran Huruf.

Besar kecilnya tulisan, ditentukan oleh huruf-huruf di zona tengah. Tinggi karakter 3 mm dianggap sebagai ukuran rata-rata. Bila ukuran lebih dari 3 mm, membuktikan kepribadian yang Merdeka, membutuhkan ruang untuk bahagia. Huruf yang menjorok ke atas maupun ke bawah membuktikan kemampuan mental atau fisik yang istimewa. Tulisan yang kecil membuktikan ekspresi kerendahan hati, meskipun juga cendrung membuktikan rasa rendah diri atau menarik diri. 


4. Kemiringn Huruf.

Kemiringan rata-rata yaitu 45 derajat, kalau goresan pena cendrung ke kanan membuktikan Pribadi yang ramah tamah, sedangkan goresan pena yang miring ke kiri membuktikan Pribadi yang Introvert/ manutup diri. Tulisan miring ke kiri banyak ditemui pada goresan pena perempuan yang pada masa kecilnya mengalami kesulitan hidup atau perempuan yang kaku dan keras kepala namun pemalu. 

5. Bentuk Sambungan

Ada 4 dasar sambungan, yang berdiri sendiri atau sambungan.

-Tulisan dengan tarikan lengkungan kebawah kemudian disambung pecahan terbuka pada atasnya.
-Tulisan ARCADE, adanya lengkungan-lengkungan yang menaungi dasar tulisan.
-Tulisan dengan SUDUT yang membentuk perubahan arah pada pecahan dasar tulisan.
-Tulisan yang seakan berbentuk BENANG berkesinambungan.

Arcade memperlihatkan sifat agresif, Sudut mewakili sifat sensitif, Benang memperlihatkan ketergesaan atau suatu impian untuk mengikuti keadaan dengan individu lain (Tulisan ini sering nampak pada goresan pena seorang psikolog, politikus, diplomat, serta mereka yang menghindari sikap niscaya terhadap suatu persoalan.

6. Hubungan Antar Huruf.

Sambungan karakter yang normal yaitu empat hingga lima karakter yang tersambung satu sama lainnya, kalau lebih dari itu berarti mencerminkan sifat orang yang keras hati, bahkan keras kepala - terutama kalau dikombinasikan dengan tekanan yang ringan pada dikala menulis, juga memperlihatkan sifat yang malas lantaran tidak mengangkat penanya dari permukaan kertas.

Tulisan yang sambungannya sedang memperlihatkan kemampuan intuisi, meski bisa juga memperlihatkan kekurang mampuan sosialisasi si penulis.

Jika setiap karakter dalam goresan pena masing-masing berdiri sendiri,menurut para ahli...dimungkinkan secara mental : sedang kacau.

7. Keteraturan Tulisan.

Di definisikan sebagai penulisan tinggi karakter di wilayah tengah, kemiringan dan besarnya karakter dari goresan pena yang relatif tetap / sama. Tulisan yang teratur mencerminkan pribadi penulis yang kaku, cenderung meredam gejolak hati hingga taraf memaksa.

Sedangkan ketidak teraturan mencerminkan kondisi emosi yang tidak stabil, daya kreatifitas yang tinggi. Contohnya yaitu ulisan tangan Heyden, Mozart, dan Picasso yang miring dan jarak antaranya tidak teratur.

8. Lebar Tulisan

Lebar goresan pena dianggap normal kalau panjang tarikan kebawah goresan pena dan jarak di antaranya sama, memperlihatkan sifat orang yang ramah. Jika jaraknya lebar, hal ini memperlihatkan sifat orang yang mempunyai imajinasi yang hidup dan biasanya suka berbicara didepan umum, menyerupai bercerita dan berpidato.

Kalau tarikan ke atas dan ke bawah saling berdekatan, cenderung memperlihatkan sifat menyembunyikan segala sesuatu, sikap tidak nrimo hati.

9. Arah Tulisan.

Lebih dari penampilan goresan pena itu sendiri, arah goresan pena pun menyatakan sesuatu. Emos, ambisi, ditunjukkan oleh kurva yang naik. Depresi, sakit, dan kelelahan ditunjukkan oleh goresan pena yang membentk cekungan, cedangkan cembung memperlihatkan ambisi awal yang cenderung bimbang. (WCM)


PSIKOTROPIKA

A. Pengertian Psikotropika
Zat/obat yang sanggup menurunkan acara otak atau merangsang susunan syaraf sentra dan mengakibatkan kelainan perilaku, kadang kala disertai dengan timbulnya halusinasi (gangguan persepsi visual dan pendengaran), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan.


Pengertian Narkotika 
B. Adalah zat atau obat yang berasal dari flora atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang sanggup mengakibatkan imbas tertentu bagi penggunanya

Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya imajinasi yang menimbulkan imbas ketergantungan bagi pemakainya. 

Macam-macam Narkotika 

1. Opioid.
Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium.
Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) & disuling untuk membuat morfin, kodein & heroin (1847).
Opium dipakai selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk kenikmatan (mencegah batuk, diare, dsb.)

Termasuk dalam golongan Opioid yaitu :

Heroin.
Heroin yaitu obat bius yang sangat gampang membuat seseorang kecanduan karna efeknya sangat kuat. Obat ini bisa di temukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam cairan.

Heroin memperlihatkan imbas yang sangat cepat terhadap si pengguna, dan itu bisa secara fisik maupun mental. Dan kalau orang itu berhenti mengkonsumsi heroin, beliau akan mengalami rasa sakit yang berkesinambungan/sakaw/ tanda-tanda putus obat.

Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih besar lengan berkuasa dari morfin(sering dipakai untuk medikasi) dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada selesai - selesai ini.

Cara penggunaan heroin yang disuntikkan sanggup memicu terjadinya penularan HIV/AIDS dan hepatitis C. Biasanya disebabkan oleh penggunaan jarum suntik dan peralatan lainnya secara bersamaan. 

Codein.
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk mengakibatkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih.Codein sering juga dipakai sebagai obat batuk untuk batuk yang kronis. Pembeliannya pun harus dengan resep dokter.

Domerol
Nama lainnya adro Domerol yaitu pethidina. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna. Demerol sering juga dipakai untuk pengobatan.

2. Kokain.
Kokain yaitu salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari flora belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari flora belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan imbas stimulan, menyerupai untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memperlihatkan imbas eforia.

Dampak jangka pendek lain penggunaan kokain yaitu depresi, paranoid, serangan jantung, kejang, stroke dan psikosis

3. Cannabis/ganja/cimenk.
Semua pecahan dari flora ini mengandung kanabinoid psikoaktif. Tanaman ganja biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong kecil - kecil dan digulung menjadi rokok disebut joints (di Indonesia disebut pocong). Akan mengikat pikiran dan sanggup membuatmu menjadi ketagihan.

Bentuk yang paling poten berasal dari sari flora ganja yang dikeringkan dan berwarna coklat-hitam yang disebut hashish atau hash.

Ganja dikenal sanggup memicu psikosis, terutama bagi mereka yang mempunyai latar belakang (gen) schizophrenia. Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi.
Asap ganja mengandung tar 3 kali lebih banyak dan karbonmonoksida 5 kali lebih banyak daripada rokok biasa.
THC(delta-9-tetrahydrocannabinol) disimpan di dalam lemak pada tubuh dan sanggup dideteksi hingga enam ahad setelah memakai.

B. Jenis-jenis

Jenis-jenis yang termasuk psikotropika 
1. Ecstasy/Ineks
Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/MDMA yaitu salah satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet.

Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melaksanakan acara yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh sanggup terjadi sebagai akhir dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang sering menimbulkan kematian. Zat-zat kimia yang berbahaya sering dicampur dalam tablet atau kapsul ecstasy. Zat-zat ini justru seringkali lebih berbahaya dibandingkan kandungan ecstasy yang ada. Ecstasy ini mensugesti reseptor dopamin di otak sehingga bila imbas zat ini habis sanggup mengakibatkan depresi dan paranoid. 

2. Shabu-shabu
Nama kimianya yaitu methamphetamine. Berbentuk kristal menyerupai gula atau bumbu penyedap masakan. Obat ini berbentuk kristal maupun tablet, tidak mempunyai warna maupun bau

Obat ini mempunyai imbas yang besar lengan berkuasa terhadap syaraf diantaranya :
a. Merasa nikmat, eforia, waspada, enerjik, sosial & percaya diri (bila dipakai lebih dari biasanya).
b. Agitasi(mengamuk), agresi(menyerang), cemas, panik.
c. Mual, berkeringat, geraham lengket, gigi terus mengunyah.
d. Kehilangan nafsu makan.
e. Susah tidur.
f. Gangguan jiwa berat.
g. Paranoid dan depresi.

3. Opioid
Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium.
Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) & disuling untuk membuat morfin, kodein & heroin (1847). Opium dipakai selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk kenikmatan (mencegah batuk, diare, dsb.)
Termasuk dalam golongan Opioid yaitu :
a. Heroin
Heroin yaitu obat bius yang sangat gampang membuat seseorang kecanduan karna efeknya sangat kuat. Obat ini bisa di temukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam cairan. 

Heroin memperlihatkan imbas yang sangat cepat terhadap sipengguna, dan itu bisa secara fisik maupun mental. Dan kalau orang itu berhenti mengkonsumsi heroin, beliau akan mengalami rasa sakit yang berkesinambungan/ sakaw/gejala putus obat.

Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih besar lengan berkuasa dari morfin(sering dipakai untuk medikasi) dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada selesai – selesai ini.

Cara penggunaan heroin yang disuntikkan sanggup memicu terjadinya penularan HIV/AIDS dan hepatitis C. Biasanya disebabkan oleh penggunaan jarum suntik dan peralatan lainnya secara bersamaan. 
• Codein.
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk mengakibatkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih.Codein sering juga dipakai sebagai obat batuk untuk batuk yang kronis. Pembeliannya pun harus dengan resep dokter.

• Domerol
Nama lainnya adro Domerol yaitu pethidina. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna. Demerol sering juga dipakai untuk pengobatan.

b) Kokain.
Kokain yaitu salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari flora belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari flora belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan imbas stimulan, menyerupai untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memperlihatkan imbas eforia.

Dampak jangka pendek lain penggunaan kokain yaitu depresi, paranoid, serangan jantung, kejang, stroke dan psikosis

4. Cannabis/ganja/cimenk.
semua pecahan dari flora ini mengandung kanabinoid psikoaktif. Tanaman ganja biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong kecil – kecil dan digulung menjadi rokok disebut joints (di Indonesia disebut pocong). Akan mengikat pikiran dan sanggup membuatmu menjadi ketagihan.

Bentuk yang paling poten berasal dari sari flora ganja yang dikeringkan dan berwarna coklat-hitam yang disebut hashish atau hash.

Ganja dikenal sanggup memicu psikosis, terutama bagi mereka yang mempunyai latar belakang (gen) schizophrenia. Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi.

Asap ganja mengandung tar 3 kali lebih banyak dan karbonmonoksida 5 kali lebih banyak daripada rokok biasa.
THC(delta-9-tetrahydrocannabinol) disimpan di dalam lemak pada tubuh dan sanggup dideteksi hingga enam ahad setelah memakai

C. Faktor Pendorong Penggunaan Narkoba 
Beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk mencoba menggunakan narkoba yang pada karenanya menimbulkan ketergantungan. 
1. Faktor Kepribadian. 
• Kurangnya pengendalian diri.
Orang yang mencoba-coba menggunakan narkoba biasanya mempunyai sedikit pengetahuan wacana narkoba, ancaman yang ditimbulkan serta aturan aturan yang melarang penggunaan Narkoba. 

• Konflik Individu.
Orang yang kerap mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung untuk menggunakan narkoba, Kecemasan yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut sanggup menguranginya dengan mengkonsumsi narkoba. 

• Terbiasa hidup senang/mewah.
Orang yang terbiasa hidup dalam kesenangan kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih rumit, biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan, mudah atau membutuhkan waktu yang singkat. Mereka tidak terbiasa bersikap sabar, telaten, ulet atau berpikir konstruktif akan menentukan cara-cara yang simple yang sanggup memperlihatkan kesenangan, narkoba memperlihatkan rasa euphoria secara berlebihan. 

2. Faktor Lingkungan 
• Masyarakat yang indvidualis.
Lingkungan yang individualistik menyerupai yang terdapat dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya, biasanya orang-orang menyerupai ini selalu beranggapan bahwa yang penting bukan dirinya, saudara atau familinya tidak terlibat narkoba maka ia tidak mau ambil pusing karenanya. Akibatnya banyak individu dalam masyarakat kurang peduli dengan penyalahangunaan narkoba ini yang semakin meluas pada remaja dan pada anak-anak. 

• Pengaruh sobat sebaya.
Pengaruh sobat atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba, hal ini disebabkan sebagai syarat fasilitas untuk sanggup diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau genk mempunyai kebiasaan sikap yang sama antar sesama anggota. Makara tidak absurd bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan sikap yang sama untuk mengkonsumsi narkoba bersama pula. 

• Hukuman yang terlalu ringan
Hukuman hukuman yang diberikan kepada pengguna dan pengedar narkoba yang terlalu ringan juga mensugesti penggunaan narkoba secara meluas. Hukuman yang berat akan memberi imbas jera pada pemakai atau pengedar dan juga mensugesti secara psikologis bagi masyarakat untuk menggunakan narkoba.

3. Faktor Keluarga 
• Kurangnya kontrol keluarga.
Orang renta yang terlalu sibuk jarang mempunyai waktu mengontrol anggota keluarga. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari perhatian dari luar, biasanya mereka juga mencari "kesibukan" bersama teman-temannya 

• Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimulai dari keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam penyalahangunaan narkoba. Pengenalan anak terhadap disiplin dan tanggung jawab akan mengurang resiko anak terjebak didalamnya. Anak mempunyai tanggungjawab terhadap dirinya dan orangtua dan juga masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal untuk mencoba-coba menggunakan narkoba.

4. Faktor Pendidkan 
• Kampanye kurang.
Kampanye sangat dibutuhkan untuk memperlihatkan informasi akan bahayanya menggunakan narkoba. Pemerintah dan instansi terkait seharusnya berperan proaktif terhadap pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda sebagai penerus bangsa lantaran dampaknya kesehatan akan mensugesti generasi muda di masa mendatang. Poster-poster anti narkoba seharusnya juga tidak menggambarkan dampak kematian, melainkan juga harus bersifat informatif yang berkenaan dampak dalam waktu singkat terhadap penggunaan narkoba. 

• Pendidikan di sekolah
Pendidkan akan bahayanya narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah satu bentuk kampanye, kurangnyaa pengetahuan yang dimiliki oleh siswa akan bahayanya narkoba juga sanggup memperlihatkan andil terhadap meluasnya pengguna narkoba dikalangan pelajar.

KRIDA SAKA BHAYANGKARA

A. Pengertian
Krida yaitu satu terkecil dari saka. Macam-macam kirda dalam saka bhayangkara berdasarkan SK Kwarnas No. 98 / 196

B. Macam - macam.
Krida di bagi 4 macam, yaitu:
1. Krida Ketertiban Masyarakat
2. Krida Lalu Lintas
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
1. Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
2. Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
3. Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
4. Subkrida SAR (Search And Rescue)
Sementara ini Krida saka bhayangkara yang mempunyai sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung.



C. Syarat kecakapan khusus
1. Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK, yaitu :
1. SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
2. SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
3. SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
4. SKK Pengamanan Hukum



2. Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
1. SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
2. SKK Pengaturan Lalu Lintas
3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas 

3. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, terdiri atas 7 SKK :
1. SKK Pencegahan Kebakaran
2. SKK Pemadam Kebakaran
3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
4. SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
5. SKK Pencurian
6. SKK Penyelamatan
7. SKK Pengenalan Satwa 

4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP), terdiri atas 5 SKK :
1. SKK Pengenalan Sidik Jari
2. SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
3. SKK Narkotika dan Obat-Obatan
4. SKK Uang Palsu
5. SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara


D. Macam-macam Tanda Pengenal 
a. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM 

b. Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.

c. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka
Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung,pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain

d. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya : Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.

e. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya :
Peserta didik : Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.
Orang remaja : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana. 

PROGRAM KERJA

Dalam sebuah Organisasi kita tidak luput dari sebuah planning dalam kurun waktu masa jabatan kita untuk membuat banyak sekali macam jadwal – jadwal yang mempunyai daya tarik tersendiri serta mewujudkan suasana yang berbeda dalam jadwal tersebut hal itu yaitu Program Kerja Saka Bhayangkara suatu jadwal selama 1 Tahun masa Jabatan Dewan Saka Bhayangkara di pangkalanya masing - masing, banyak sekali macam pemikiran muncul disetiap angan para anggotanya dg imajinasi mereka banyak sekali inspirasi – inspirasi kreatif pun muncul di angan – angan mereka dan dituangkan dalam sebuah buku Notulen Rapat untuk disepakati bersama. Kegiatan – kegiatan tersebut yaitu wujud dari pemikiran para anggotanya ntuk dilaksanakan sebagaimana mestinya yang sudah tertera dalam Program Kerja.
Sebuah jadwal kerja harus dipertimbangkan sebagamana mestinya kita dituntut untuk menentukan dan memilah mana yang diutamakan dan mana yang dilaksanakan terlebih dahulu biar kegiatan berjalan dengan lancar. Suatu kegiatan akan gampang kalau penyusunan kegiatanya teratur, kita juga harus mempertimbangkan waktu pelaksanaanya karna inilah yang terpenting dalam kegiatan tersebut kalau kita salah menentukan waktu pelaksanaanya maka kegiatanpun mungkin tidak berjalan dengan lancar karna banyak sekali macam halangan menghadang jalanya kegiatan tersebut. Didalam Organisasi Saka Bhayangkara Polsek Maduran dan Sekaran Lamongan mempunyai beberapa kegiatan wajib selama 1 tahun hal ini sudah menjadi tradisi di Organisasi Kepramukaan Saka Bhayangkara khususnya di Polsek Maduran dan Sekaran. kegiatatan tersebut yaitu :

-          MOS (Masa Orientasi Siswa) Saka Bhayangkara

Sebuah kegiatan pengenalan Calon Anggota Baru Saka Bhayangkara, mengerti apa makna dari Organisasi tersebut dan didasari atas dorongan dari dalam dirinya meski terkadang tak sedikit satu dantara mereka semua karna ikut sobat ataupun karna cuma penasaran dan sekedar iseng belaka ikut gabung dalam organisasi tersebut, hal itu masuk akal – masuk akal saja namanya saja gres pengenalan kalau nanti para Calon Anggota gres Saka Bhayangkara sudah mengenal bagaimana asyiknya ikut gabung dalam Organisasi Saka Bhayangkara maka secara tidak eksklusif akan cinta dengan sendirinya asal kita trus aktif dalam kegiatan rutinitasnya satu ahad sekali. 
Namun sebelum MOS itu dilaksanakan para anggota senior yang gres saja dilantik harus ekstra kerja keras hal ini dikarnakan kita harus pintar – pintar mengolah taktik untuk memikat hati para siswa di sekolahanya masing – masing untuk bisa gabung dalam organisasi Saka Bhayangkara namun dari ribuan siswa yang ada talenta dan minat merekapun berbeda – beda bahkan untuk ikut gabung dalam organisasi tersebut rasanya sangant sulit kalau tidak ada dorongan dari dalam dirinya untuk ikut gabung dalam Organisasi Saka Bhayangkara, maka Strategi dalam bersosialisasi dalam kelas harus kita atur sepraktis mungkin biar bisa menarik minat mereka untuk bisa gabung, namun terkadang timbul sebuah pertanyaan – pertanyaan yang bahkan bisa memancing emosi kita sehingga kita lupa misi kita, kalau mereka mempunyai seribu stu macam pertanyaan dan bantalan an maka kita harus punya seribu satu macam lebih tanggapan untuk mereka biar mereka tidak ragu masuk dalam organisasi Saka Bhayangkara. banyak sekali macam pertanyaan pun muncul dari banyak sekali kalangan namun kalau kita tidak siap mental maka nyali untuk menjawabpun serasa sulit walau gotong royong kita bisa menjawabnya. Dan poin terpenting dalam bersosialisasi kita dituntut harus Percaya Diri dan benar – benar yakin akan bisa memikat hati mereka untuk bisa gabung dalam Organisasi Saka Bhayangkara.

-          LATSAR (Latihan Dasar) Saka Bhayangkara

Latihan Dasar Saka Bhayangara Polsek Maduran yaitu menjadi kegiatan Dasar bagi Para Anggota gres sebuah kegiatan yang melatih fisik ataupun mental awal menjadi pribadi yang benar - benar siap menghadapi tantangan dan rintangan yang ada serta daya ingat para anggota Junior Saka Bhayangkara wacana materi – materi yang diberikan oleh para seniornya. Materi – materi tersebut dipelajari dan dipahami serta ada pula yang harus dihafal untuk melatih daya ingat para anggota terhadap Materi Saka Bhayangkara. LATSAR merupakan sebuah latihan yang mebina para generasi yang selanjutnya menjadi lebih baik, sebuah materi di Saka Bhayangkara guna untuk dipelajari dan di pahami serta dihafal poin – poin terpenting dalam ilmu tersebut maka kita dididik untuk bisa siap dalam menghadapi sebuh permasalahan yang ada dan tanggap dengan permasalahan yang ada, seorang Senior Saka Bhayangkara Polsek Sekaran yang berjulukan Rodli menyampaikan bahwa “Masalah tiba untuk diselesaikan bukan untuk dihindari” kita berguru untuk menuntaskan sebuah permasalhan-permasalahan yang ada dengan dasar – dasar tertentu karna segala sesuatu kalau kita tidak biasakan maka selamanya kita tidak akan bisa untuk menuntaskan masalah kalau kita tidak pernah berguru untuk menuntaskan masalah. Kita hidup didunia ini hanya sekali dan sejarah tidak akan terulang kembali maka kita serap segala ilmu yang ada selagi kita masi diberi kesempatan untuk hidup didunia ini, karna kalau kita pahami bersama kita hidup di dunia ini tak lain hanyalah berguru dan berguru untuk mencapai tujuan kita, namun tujuan insan pun berbeda beda hal positif dan negative tentu saja terjadi karna sebuah keseimbangan makhluk di dunia ini yaitu hal yang nyata, ada kaya tentu juga ada miskin, ada pedagang tentu juga ada pembeli, ada lelaki dan juga ada pula perempuan maka ada baik tentu ada juga yang jelek semua tergantung dengan niat dan jalan yan kita pilih maka selagi kita masih muda tentukanlah pilihanmu dikala ini untuk sebuah aktifitas yang berkhasiat untuk masa depan kita yang lebih baik karna tidak ada ilmu yang akan sia – sia setelah kita peroleh dengan jerih payah kita. Dan gabung dalam Saka Bhayangkara Adalah Solusi sempurna Masalah kaum muda untuk membuatkan dan mecari ilmu dilur Sekolah.

-          BANTARA dan BETGE ANGGOTA Saka Bhayangkara

Syarat untuk masuk dan menjadi Anggota Saka Bhayangkara gotong royong yaitu telah menjadi Penegak Bantara namun dikarnakan wilayah MA/SMA/SMK se-Kecamatan Maduran hanya sedikit diantaranya yang sudah menjadi Penegak Bantara, maka Bantara diadakan dalam Saka Bhayangkara untuk melengkapi persyaratan tersebut dan memahami dasar wacana Pramuka Penegak. Selain itu sebuah kegiatan inti dalam Saka Bhayangkara Polsek Maduran yaitu sebuah tes perjalanan Junior Saka Bhayangkara sebelum mereka menjadi Senior, dalam hal ini Para Anggota Junior Telah Resmi Menjadi Anggota Saka Bhayangkara Polsek Maduran dan harus benar-benar siap siap mental, fisik dan pemikiran untuk menjadi Senior Saka Bhayangkara Polsek Maduran Lamongan. Disinilah kita harus meyakinkan diri untuk menjadi lebih baik karna kita yaitu sosok anggota yang Tanggap Tangguh Tanggon dan trengginas. Disinilah kita memahami apa itu arti dari sebuah usaha dan disini pula kita memahami apa arti wacana perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan rintangan dengan sebuah jerih payah keringat yang mengucur dibadan serta bacin tak sedap dari tubuh hanya untuk sebuah usaha untuk mencapai tujuan.
Jika niat awal kita mengikuti Organisasi Saka Bhayangkara hanyalah sebuah ikut – ikutan sobat atau sekedar Cuma ingin tahu dan mencari sobat atau juga yang lainya maka niat itu buang jauh – jauh karna itu semua mungkin sudah kita sanggup maka munculkan niat gres dalam diri kita untuk berjuang di Organisasi Saka Bhayangkara, membangun dan terus berperan aktif dalam Organisasi tersebut serta menumbuhkan sifat - sifat yang mencerminkan Dasa Dharma Pramuka. Melalui kegiata ini kita berguru untuk memahami antara sesama dan juga memahami betapa asyiknya kebersamaan yang mungkin sulit untuk dilupakan seumur hidup kita. Sebuah usaha yang melatih mental kita yang awalnya tidak punya nyali untuk berbicara lantang ahirnya bisa untuk berbicara selayaknya komandan pasukan, melatih fisik yang tak gentar meski melawan Tsunami taupun perang tiba – tiba tiba dan musuh menyerang karna suatu hal itu mungkin saja bisa terjadi namun kalau kita tidak siap maka mala petaka pun menimpa kita dan mungkin kita tidak lagi mencicipi indahnya hidup di Dunia ini, betapa indahnya alam semesta ciptaan Tuhan yang begitu indah untuk kita nikmati bersama serta sebuah pelajaran yang bisa kita pelajari dari ciptaanNya, seorang Pecinta Alam asal Tulungagung Jawa Timur yang berjulukan Vinas Valentine Lindri Sahputri menyampaikan Bahwa “Guru terbaiknya yaitu Alam” kita berguru dari alam wacana segala Makhluk ciptaanya di Dunia ini untuk kita pelajari bersama untuk meningkatkan rasa syukur kita terhadapnya.

-          DIKAJUNBHARA (Pendidikan Ahir Junior Saka Bhayangkara)

Sebuah jadwal rutin distiap tahunya yang merupakan kegiata Besar Saka Bhayangkara Polres Lamongan tempat berkumpulnya Para Anggota Saka Bhayangkara sejajaran Polres lamongan untuk membimbing dan membina para anggota anabawang Saka Bhayangkara sebelam selangkah mereka menjadi senior Saka Bhayangkara di pangkalanya masing – masing oleh lantaran itu kegiatan ini eksklusif ditangani oleh perwakilan dari senior di pangkalanNya masing – masing guna untuk menjadi panitia dalam kegiatan tersebut, sebuah Pedidikan dan training selesai bagi anabawang Saka Bhayangkara sejajaran Polres lamongan untuk menjadi kader yang lebih baik dari pada sebelumnya dengan sebuah pemikiran gres yang membentuk karakter Tanggap Tangguh Tanggon dan Trengginas selayaknya anggota Saka Bhayangkara yang sejati. Berbagai wajah gres akan muncul dalam pertemuan antara pangkalan satu dan lainya saling berkenalan dan tukar pengalaman serta membuatkan ilmu yang kita miliki menjadi daya tarik bagi kita, sebuah ilmu yang sering kita temui yaitu yaitu pengalaman karna guru terbaik bagi kita yaitu “Pengalaman” maka perbanyaklah pengalaman biar kita menjadi orang yang serba tahu dalam banyak sekali bidang kita berguru dari sebuah masa kemudian yang kita lampaui kita pelajari dengan seksama wacana arti tujuan kita seiring berjalanya waktu tanpa sadar kita mendapat hikmah dari pengalaan kita tanpa kita sadari. Sebuah hal positif ataupun negative itu kita yang menentukan tergantung dengan kemauan kita mau pilih yang mana baik atau buruknya, banyak sobat banyak saudara, banyak saudara maka banyak juga ilmu yang kita peroleh darinya dan tentu pula banyak rizqi itulah yang dinamakan tukar pengalaman saling membuatkan ilmu yang kita miliki maka selagi kita masih muda perbanyaklah mencari pengalaman yang mengandung banyak ilmu yang harus kita pelajari. 
Melalui kegiatan disaka Bhayangkara mari kita tanamkan rasa cinta kita terhadap Organisasi ini. Seorang Instruktur Saka Bhayangkara polsek Sekaran yang berjulukan Kak Adib Mahbub menyampaikan “Fikirkan apa yang bisa kalian beri untuk Saka Bhayangkara kalau tidak bisa dengan uang maka dengan pemikiran kalau tidak bisa dengan pemikiran maka dengan tenaga yang kita miliki”.
Kita berada dala suatu ruang lingkup Organisasi Saka Bhayangkara, kalau dikala ini kita di beri ilmu maka kelak kita harus menyumbangkan ilmu yang kita miliki dan kalau dikala ini diberi sebuah pengalaman maka kelak tularkan pengalaman tersebut untuk diajarkan kepada anabawang Saka Bhayangkara.


Dalam merencanakan suatu kegiata kita perlu mengerti langkah – langkah yang harus kita tempuh biar kita tidak keliru merencanakan kegiatan tersebut, meski kelihatana sepeleh namun kalau kita tidak teliti malah mengakibatkan kontrofersi. Sebaiknya kalau kita ingin merencanakan ada baiknya tahu wacana beberapa hal berikut ini, Adapun hal – hal yang harus di perhatikan dalam menyusun Program kerja Saka Bhayangkara yaitu sebagai berikut :
  1. Tentukan pemikiran Program Kerja Saka Bhayankara.
  2. Ingatlah Bahwa Materi Saka Bhayangkara mempunyai 4 Krida dengan SKK nya masing – masing.
  3. Pertimbangkan positif dan negatifnya wacana planning Program Kerja.
  4. Lihatlah kalender pendidikan sebelum menentikan waktu dan pelaksanaan jadwal kerja Saka Bhayangkara.
  5. Tentukan planning waktu dan pelaksanaanya yang sempurna dan sesuai.
  6. Masing masing jadwal kerja harus ada yang bertanggung jawab dibidangnya masing – masing.
  7. Sering – seringlah melihat dan mengecek Proram kerja saka Bhayangkara setiap rutinitas latihan.
  8. Rapatkan minimal sebulan sebelum waktu pelaksanaan kalau itu kegiatan besar.
  9. Buat Proposal dan Surat suratnya.
  10. Evaluasi kegiatan tersebut.
  11. Segera buat Laporan Pertanggung Jawaban.
  12. sering – seringlah berkomunikasi tukar pemikiran dengan Anggota kita.


Duabelas point tersebut yaitu kunci awal dari sebuah kesuksesan Program Kerja Saka Bhayangkara namun meskipun begitu masih banyak kiprah yang harus kita hadapi bersama biar jadwal tersebut bisa terlaksana dengan sempurna waktu, bertanggung jawablah pada kiprah yang anda emban karna kalau anda lengah maka kegiatan pun bisa mundur atau bahkan tidak terlaksana sama sekali. Selalu berfikir dan cari peluang dalam melaksanakan kiprah anda hal ini bisa membantu kita dalam memberikan materi karna materi tidak pernah habis untuk diberikan kepada anggota anabawang terutama pada kita sendiri.

Keamanan Lingkungan Pemukiman

PENGETAHUAN TIBMAS

Siskamling yaitu suatu cara pengendalian keamanan yang berada di lingkungan pedesaan atau perkotaan yang bertujuan untuk mengendalikan gangguan-gangauan Kamtibmas yang berasal dari oknum insan maupun dari alam. Dasar-dasar : 

Ø Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 30 ayat 1Ø UU no. 02 Th.2002 wacana ketentuan-ketentuan pokok Kepoliian RI. 

Ø TAP MPR no. TAP/MPR/II/1983 →GBHNØ Instruksi Gubernur no. 300 Th. 1983Ø Instruksi Camat Batang no. 300 / 434 10 kemampuan yang diberikan POLRI untuk petugas siskampling : 

1. Dapat membunyikan tanda bahaya 

2. Mampu melaksanakan kiprah Patroli atau ronda 

3. Mampu menanggulangi ancaman kebakaran 

4. Memberikan pengamanan 

5. Mewmberikan pertolongan dan menyelamatkan korban 

6. Mendatangi, menjaga, membatasi, mengamankan TKP ( TPTKP ) 

7. Melaporkan dan bertanggung jawab terhadap sauatu kejadian 

8. Menangkap orang yang melaksanakan kejahatan / tertangkap basah 

9. Mengisi buku mutasi peristiwa / jurnal 

10. Mampu memelihara tempat siskampling 

Manfaat siskampling : 


Ø Dapat memperlihatkan rasa aman 

Ø Memberikan rasa perlindunganØ Menjalin atau memupuk rasa ke gotong-royongan 

Ø Mencegah gangguan Kamtibmas 

Ø Wujud Manunggal ABRI dan rakyatØ Memupuk rasa percaya diriØ Memupuk rasa kekeluargaan 

Alat-alat pengenal siskampling : 


Ø Kentongan Ø Senter / oncor / alat penerangan 

Ø Ember / karung goni / kadut / pasir 

Ø Tambang 

Ø Ban lengan kampling 

Ø Borgol 

Ø Pentungan 

Ø Jas hujan / mantel / paying 

Tujuan dibuat siskampling :Untuk mengamankan linmgkungan, meliputi pengamanan masyarakat dan pengamanan Negara.Untuk mencegah hal-hal atau tindakan yang menyangkut criminal. 

Bimastral dalah suatu kemampuan untuk menguasai wilayah sekitar tempat tinggal kita dengan cara mendatakan, mengidentifikasin memahami seluruh aspek kehidupan yang ada.Jarak Penguasaan Bimastral :Wilayah perkotaan 50 mWilayah pedesaan 100 m 

TIPIRING ( TINDAK PIDANA RINGAN ) Tipiring yaitu suatu tindak pidana / pelanggaran aturan yang diancam eksekusi maximal :Kurungan / penjara 3,5 bulan Denda Rp. 7500 ( ukuran tahun 1948 ) sekitar Rp. 500.000 

Macam-macam Triping : 

1. Mabuk di tempat umum 
2. Mengamen
3. Menggelandang
4. Membuat keributan di sidang pengadilan
5. Membuat keributan ditempat orang yang sedang melaksanakan peribadatan
6. Wanita tuna susila dan gigolo
7. Menaruh pasir di pinggir jalan umum
8. Penghinaan ringan
9. Pencirian ringan
10. Penganiayaan ringan
11. Penipuan ringan
12. Penggelapan ringan

Sistem Keamanan Lingkungan Pemukiman

Lingkungan Pemukiman yaitu daerah dimana sekelompok atau golongan warga masyarakat menetapkan dan atau betempat tinggal.

Tujuan Penyelengaraan pengamanan lingkungan pemukiman yaitu tercapainya kondisi lingkungan pemukiman yang sehat dan kemantapan ketahanan lingkungan pemukiman dibidang Kamtibmas yang ditandai ciri-ciri:

 norma agama, aturan dan adab dihayati serta ditaati dan diamalkan dengan baik oleh masyarakat.

Adanya mentalitas masyarakat yang bisa menjadi daya tangkai terhadap setiap ancaman, gangguan dan kendala terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kepekaan masyarakat terhadap masalah-masalah Kamtibmas yang terjadi lingkungan disertai response profesional sesuai norma-norma yang berlaku.
Masyarakat sanggup menikmati rasa bebas dari gangguan maupun ancaman, rasa dilindungi dan rasa ketentraman lahiriah dan batiniah sehingga masyarakat sanggup melaksanaan segala kegiatan usahanya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan (Tata Tentram Karta Raharja).
Masyarakat sanggup berperan aktif sesuai kiprah dan fungsinya masing-masing dalam mengimplementasikan sistem Kamtibmas swakarsa dilingkungannya yang meliputi Informasi maupun peng-Identifiksiksian masalah-masalah Kamtibmas yang terjadi dilingkungannya dan upaya-upaya yang sanggup dilakukan dalam rangka menuntaskan melalui lembaga kemitraan Polisi Masyarakat (Siskommas) maupun kegiatan-kegiatan sistem keamanan Lingkungan (Siskamling).

Oleh lantaran itu, dengan maraknya aksi kejahatan dan teror bom di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, diharapkan kiprah serta masyarakat dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban biar tetap aman yang dimulai dari keamanan lingkungan pemukiman masing-masing.
  
Cara Pengamanan Lingkungan Pemukiman secara fisik

1) Cara pengamanan lingkungan pemukimanfisik dimulai dengan pengamanan diri pribadi,          pengamanan keluarga/rumah tangga dan pengamanan lingkungan Pemukiman.


2) Cara pengamanan diri pribadi secara pribadi fisik
  • Kewaspadaan diwaktu meninggalkan rumah (tidak membawa barang-barang berharga       parkir   kendaraan pada tempatnya dan sebagainya ).
  • Kewaspadaan mendapatkan tamu yang tidak dikenal
  • Kewaspadaan terhadap penggunaan alat-alat masak, listrik/api atau materi bakar lainnya.

Cara pengamanan keluarga/rumah tinggal

  1. Kewaspadaan menyerupai diuraikan diatas
  2. Pemasangan lampu penerangan yang cukup
  3. Pemasangan pagar secara baik dan sempurna ( kokoh, kuat, dan tidak menutup  pandangan dari luar ( dalam rumah ).
  4. Pemasangan kunci-kunci
  5. Bila mau meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, lebih baik dititipkan kepada keluarga/tetangga terdekat yang sanggup mendapatkan amanah atau kepada pihak keamanan.
  6. Memelihara anjing penjaga
  7. Dan sebagainya.
Baca :

Demikianlah ulasan mengenai Materi Pramuka wacana Materi Saka Bhayangkara. Semoga ulasan ini sanggup dipahami dan dimengerti oleh pembaca semua. dan minta maaf kalau ada penulisan kata dan materi yang salah.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔