Tokoh Protagonis, Antagonis, Tritagonis Dalam Seni Teater, Cara Menentukan Tugas Pertunjukan Teater

5:50 PM
Tokoh Protagonis, Antagonis, Tritagonis Dalam Seni Teater, Cara Memilih Peran Pertunjukan Teater-Dalam permainan drama niscaya ada tokoh-tokohnya kan, niscaya tokoh itu majemuk karakternya. Dalam karakteristik tokoh itu, ada tokoh Protagonis(tokoh orang baik), Antagonis(tokoh orang jahat/penentang tokoh utama), Tritagonis(tokoh pembantu tokoh protagonis/antagonis)

Salah satu unsur dalam pementasan teater ialah pemain/pemeran/ tokoh. Pemeran atau tokoh ialah orang yang memainkan kisah sesuai dengan aksara dan tabiat yang telah ditentukan oleh cerita. Peran yang diemban oleh seorang pemain ialah bentuk perwujudan atau esensi sebuah teater dalam mengomunikasikan kisah kepada khalayak ramai (penonton).

Selanjutnya anda bisa membaca sendiri artikel yang telah saya sipkan, semoga anda lebih bisa memahami dan mengerti tentang Tokoh Protagonis, Antagonis, Tritagonis Dalam Seni Teater, Cara Memilih Peran Pertunjukan Teater dibawah ini. Selamat belajar.
 Salah satu unsur dalam pementasan teater ialah pemain Tokoh Protagonis, Antagonis, Tritagonis Dalam Seni Teater, Cara Memilih Peran Pertunjukan Teater
Dalam berteater, pemilihan tokoh yang sesuai sangatlah penting. Tokoh yang digunakan harus sesuai dengan aksara serta tabiat yang telah ditentukan dalam cerita. Tokoh dalam kisah dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu protagonis, antagonis, dan tritagonis.

A. Peran Protagonis

Peran protagonis atau kiprah utama (tokoh inti) ialah tokoh yang mempunyai peranan penting dalam pementasan teater. Untuk menjadi tokoh utama diharapkan ketekunan dan pengalaman yang memadai. Di samping itu, tokoh protagonis merupakan pusat perhatian para penonton dan mempunyai kiprah sentral dalam teater. Oleh alasannya ialah itu, bintang film utama dituntut untuk bermain semaksimal mungkin. Kadang-kadang, tokoh ini menuntut syarat harus pemain yang berwajah tepat menyerupai berwajah tampan dan cantik. Namun, hal tersebut tidaklah mutlak, bergantung tuntutan kisah dan skenario. Tokoh protagonis biasanya memerankan tabiat baik, ksatria, dan pahlawan.

B. Peran Antagonis

Peran antagonis ialah tokoh utama yang berseberangan atau berlawanan dengan tokoh protagonis. Antagonis sering merupakan tokoh jahat yang menyusahkan tokoh utama. Tokoh antagonis bisa juga seorang tokoh yang merintangi tokoh protagonis. Dengan kata lain, tokoh antagonis ini menghalangi usaha atau tujuan tokoh protagonis. Tokoh antagonis ini biasanya memerankan sesuatu yang tidak sesuai dengan impian atau pandangan penonton. Karakter tokoh ini biasanya jahat, pengadu domba, atau penyebar fitnah.

C. Peran Tritagonis

Peran tritagonis ialah kiprah yang menjadi penengah dan pendamai antara kiprah protagonis dan antagonis. Peran ini biasanya berwatak kalem, sederhana, berwibawa, bijaksana, dan mempunyai wawasan yang luas.

Untuk menguasai kiprah seorang tokoh atau bintang film dibutuhkan latihan keras yang terus-menerus, penghayatan yang tinggi, dan pengalaman yang banyak. Dengan begitu, ketika bermain, kiprah yang dimainkan sanggup dikuasai dengan baik.

Adapun syarat-syarat seorang bintang film ialah sebagai berikut.
1. Sehat
Sehat yang dimaksud ialah bekerjasama dengan keadaan pemain pada ketika sebelum dan berlangsungnya pertunjukan. Sehat ini mencakup sehat jasmani dan rohani. Keduanya harus dalam keadaan prima dan terkendali sehingga akan tercipta kiprah yang diharapkan oleh kisah atau skenario.
2. Memiliki wawasan yang tinggi
Seorang bintang film dituntut untuk memerankan tokoh sesuai dengan tabiat dan karakteristik tertentu. Bagi pemain yang mempunyai wawasan tinggi, kiprah tersebut bukanlah menjadi halangan, tetapi tidak bagi yang berwawasan minimal, kiprah yang dibebankan akan terasa berat. Selain itu, bintang film juga dihadapkan pada obrolan yang harus dihafal disertai dengan gerak dan referensi lantai.
3. Mampu bekerja sama
Dalam sebuah pertunjukan teater pemain diharuskan bisa bekerja sama dengan pemain lain. Walaupun kiprah yang diemban berbeda-beada, keterpaduan antara pemain, sutradara, dan penata gerak harus serasi, seirama, dan kompak. Kerja sama bisa dilakukan pada ketika latihan, persiapan, dan ketika pementasan.
4. Ulet
Seorang bintang film diharuskan untuk terus mengasah kemampuannya dalam berakting dan selalu mau memperbaiki kesalahan, baik obrolan maupun gerak, untuk mencapai kesempurnaaan.
5. Disiplin
Seorang bintang film harus mempunyai tingkat kedisiplinan diri yang tinggi. Kedisiplinan bisa berasal dari diri sendiri, mulai dari disiplin waktu latihan hingga disiplin ketika pementasan berlangsung.
6. Bertanggung Jawab
Dalam memainkan peran, seorang bintang film bertanggung jawab pada diri sendiri dan kelompoknya. Berhasil atau tidaknya teater dilandasi oleh perilaku tanggung jawab para anggotanya. Sikap ini bisa dimunculkan pada ketika mendapatkan peran, rutinitas latihan, dan latihan perorangan, baik menghafal dialog, bermain peran, maupun mempertunjukkannya.

Mungkin itu saja yang sanggup saya sampaikan mengenai bahan Seni Teater. Semoga sanggup menambah ilmu pengetahuan anda semua dengan adaya pembahasan Tokoh Protagonis, Antagonis, Tritagonis Dalam Seni Teater, Cara Memilih Peran Pertunjukan Teater ini. Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan maupun pembahasan lantaran saya juga insan biasa. Terimakasih.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔