Showing posts sorted by relevance for query sistem-pernafasan-manusia-2. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query sistem-pernafasan-manusia-2. Sort by date Show all posts

Otot Otot Pernafasan

5:59 AM Add Comment


Peran Otot Pernafasan

Terdapat otot-otot yang melekat pada rangka dada yang berfungsi penting
sebagai otot pernafasan.
Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas yakni sebagai berikut :

  1. interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
  2. sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
  3. skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
  4. interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
  5. otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus menciptakan isi perut mendorong  diafragma ke atas.
  6. otot dalam diafragma yang sanggup menurunkan diafragma

Percabangan akses nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang hingga dengan 20-25 kali sebelum hingga ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus,  bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk menjaga supaya akses nafas tidakkolaps atau kempis sehingga fatwa udara lancar.

DETAIL



SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA

Pengertian pernafasan atau respirasi yakni suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni akses pernapasan dan prosedur pernapasan.
Urutan akses pernapasan yakni sebagai berikut:
rongga hidung Þ faring Þ trakea Þ bronkus  paru-paru (bronkiol dan alveolus).

Gbr. Skema Sistem Respirasi Pada Manusia
Alat Pernafasan  
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

  • Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). 
  • Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). 
  • Selaput lendir berfungsi menangkap benda ajaib yang masuk lewat akses pernapasan.
  • Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
  • Juga terdapat konka yang memiliki banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

b. Faring (Tenggorokan)

  • Udara dari rongga hidung masuk ke faring.
  • Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu akses pernapasan (nasofarings) pada potongan depan dan akses pencernaan(orofarings) pada potongan belakang.
  • Pada potongan belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknyapita bunyi (pita vocalis). 
  • Masuknya udara melalui faring akan menimbulkan pita bunyi bergetar dan terdengar sebagai suara.
  • Makan sambil berbicara sanggup menimbulkan masakan masuk ke akses pernapasan sebab akses pernapasan pada ketika tersebut sedang terbuka.
  • Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur supaya kejadian menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga menimbulkan gangguan kesehatan.

c. Tenggorokan (Trakea)


  • Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak).
  • Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada potongan dalam rongga bersilia.
  • Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda ajaib yang masuk ke akses pernapasan.


d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
·         Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
·         Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada potongan bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
·         Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

e. Paru-paru (Pulmo)

·         Paru-paru terletak di dalam rongga dada potongan atas, di potongan samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di potongan bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
·         Paru-paru ada dua potongan yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
·         Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
·         Selaput potongan dalam yang eksklusif menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam(pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).

                  Gbr. Struktur paru-paru


  • Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.

  • Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
·         Paru-paru berstruktur mirip spon yang lentur dengan kawasan permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
·         Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis kalau dibanding dengan bronkus.
Gbr. Alveolus yang diperbesar

·         Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih memiliki silia dan di potongan ujung memiliki epitelium berbentuk kubus bersilia.
·         Pada potongan distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).

·         Alveolus terdapat pada ujung final bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga mirip busa atau mirip sarang tawon. Oleh sebab alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan
 

FISIOLOGI BERNAFAS
 

  1. Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk , otot interkosta , bronkus , bronkiol , alveolus dan diafragma .
  2. Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea .
  3. Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi berpengaruh dan sentiasa terbuka
  4. Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan kepada paru .
  5. Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung bronkiol .
  6. Alveolus memiliki penyesuaian berikut untuk memudahkan pertukaran gas :

( a ) diliputi kapilari darah yang banyak
( b ) dinding sel yang setebal satu sel ( dinding sel yang nipis ) .
( c ) permukaan yang luas dan berair .

Mekanisma pernafasan

A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas .
B.Ia melibatkan perubahan kepada :
·         Otot interkosta
·         Tulang rusuk
·         Diafragma
·         Isipadu rongga toraks
·         Tekanan udara di peparu

C.Semasa tarik nafas ,
·         Otot interkosta luar mengecut( =Tulang rusuk dinaikkan ke atas ) ; otot diafragma mengecut ( =diafragma menjadikannya leper ), isi pada rongga toraks bertambah dan tekanan udara peparu menjadi rendah , tekanan udara di luar yang lebih tinggi menolak udara kedalam paru .

D.Semasa hembus nafas ,
·         Otot interkosta luar mengendur ( =Tulang rusuk dmenurun ke bawah ) ; otot diafragma mengendur ( =diafragma melengkung ke atas ), isipadu rongga toraks berkurang dan tekanan udara paru menjadi tinggi , tekanan udara dalam peparu yang lebih tinggi menolak udara keluar .

B. TUJUAN
– Untuk memahami struktur organ pernafasan
– Untuk memahami fungsi organ pernafasan dan sanggup menjelaskan fungsi organ pernafasan

Anatomi Dasar Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan intinya dibuat oleh jalan atau akses nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut olehdiafragma.
Saluran nafas yang dilalui udara yakni hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat
menghangatkan udara sebelum hingga ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda ajaib yang masuk sanggup dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
Paru-paru dibungkus olehpleura. Pleura ada yang melekat eksklusif ke paru, disebut sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal melekat pada dinding rongga dada dalam. Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada ukiran dengan dinding dada.
Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka dada ini terdiri daricostae (iga-iga),sternum (tulang dada) tempat sebagian iga-iga melekat di depan, dan vertebra torakal (tulang belakang) tempat menempelnya iga-iga di potongan belakang.
Terdapat otot-otot yang melekat pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan.

Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas yakni sebagai berikut :
1.interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
2.sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
3.skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
4.interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
5.otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus menciptakan isi perut mendorong
diafragma ke atas.
6.otot dalam diafragma yang sanggup menurunkan diafragma.

Percabangan akses nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang hingga dengan 20-25 kali sebelum hingga ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus,

bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk menjaga supaya akses nafas tidakkolaps
atau kempis sehingga fatwa udara lancar.
Bagian terakhir dari perjalanan udara yakni dialveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.

Proses Sistem Pernapasan/Respirasi Pada Manusia
Pengertian pernafasan atau respirasi yakni suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia
dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan.
Respirasi sanggup dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari fatwa darah ke sel-sel
tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan
dengan dua cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
  • Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
  • Tulang rusuk terangkat ke atas
  • Rongga dada membesar yang menimbulkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut
  • Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
  • Diafragma datar
  • Volume rongga dada menjadi besar yang menimbulkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Normalnya insan butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diharapkan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa hingga 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan diadaptasi dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen sanggup mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah bisa melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan pinjaman darah.

Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 —> H2CO3 —> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 —> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 —> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O —> H2 + CO2