Makalah Kenakalan Remaja

7:09 PM
MAKALAH
KENAKALAN REMAJA

Disusun untuk memenuhi kiprah sebagai prasyarat dalam
memenuhi nilai pelajaran bahasa Indonesia


Disusun untuk memenuhi kiprah sebagai prasyarat dalam MAKALAH KENAKALAN REMAJA

(silahkan ganti logo)
Disusun oleh

1 a
2 b
3 c



Nama sekolah
TAHUN PELAJARAN aaaa / bbbb



Halaman judul tinggal menyalin (samakan) dari halaman sampul




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memperlihatkan rahmat , karunia dan hidayahNya kepada kita semua sehingga akhirnya kiprah karya tulis ini sanggup terselesaikan.Shalawat serta salam  senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang setia menemani hingga simpulan zaman.
Tugas karya tulis yang diberi judul “Kenakalan Remaja” ini ialah suatu karya tulis yang terbentuk dari hasil kolaborasi kelompok dimana kiprah ini merupakan prasyarat dari aspek evaluasi mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam penyelesain karya tulis ini , penulis banyak mengalami kesulitan , terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi yang didapatkan penulis lantaran hanya mengandalkan pengamatan dilingkungan sekitar sebagai materi penyusun karya tulis.Pada akhirnya karya tulis ini sanggup diselesaikan meskipun masih terdapat banyak kekurangan.
Penyusunan karya tulis ini tak lepas dari dukungan dan proteksi dari aneka macam pihak, oleh lantaran itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Nama guru
Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya serta keridhoan-Nya kepada kita semua , amin.
Penulis menyadari bahwa kiprah karya tulis ini masih banyak mempunyai kekurangan.Oleh lantaran itu segala saran dan kritik yang membangun , penulis harapkan untuk kemajuan masa-masa mendatang.
Harapan penulis semoga penulis kiprah karya tulis ini sanggup diambil keuntungannya oleh pembaca.



                                                                           Penulis










DAFTAR ISI




Halaman Sampul .............................................................................................................   i
Halaman Judul. …………………………………………………………………..…..…  ii
Kata Pengantar ………………………………………………………………..…….......iii
Daftar Isi     ……………………………………………………………………….…… iv

BAB I.    Pendahuluan  …………………………………………………………………   1
1.1    LatarBelakang…………………………………………………..……..................    1
1.2    Tujuan Penulis  …………………………………………………..........................    1
1.3    Rumusan Masalah……………………………………………….........................     2
1.4    Sumber Data …………………………………………………….........................   2

BAB II.    Pembahasan dan Isi  …………………………………………………………  3
2.1.    PengertianKenakalanRemaja  ………………………………………... ................   3
2.2.    Penyebab terjadinya kenakalan remaja ………………………….........................    4
2.3.    Gejala-gajala atau tanda yang sanggup memperlihatkan hal-hal yang 
    mengarah kepada kenakalan remaja. .…………………............................................     7
2.4.    Perilaku yang merupakan kenakalan remaja ........................................................     7
2.5.    Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja….........................    8

BAB III.    Penutup …………………………………………………………………..    12
a.    Simpulan ………………………………………………………………...............    12
b.    Saran . ……………………………………………………………...…... ............   12

Daftar  Pustaka ………………………………………………………………………….    13





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Remaja yakni masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi sanggup dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk sanggup dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menjadikan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan sahabat sebayanya. Hal ini lantaran mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menjadikan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini menyerupai semakin aktif mengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan prestasi, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih populer dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca informasi perihal perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut yakni suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh lantaran itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.

1.2 Tujuan Penulisan
Pada dasarnya kiprah ini dibentuk sebagai wujud dari pertanggung balasan kami atas kiprah yang diberikan oleh guru pengampu sebagai  syarat untuk memenuhi aspek evaluasi mata pelajaran Bahasa Indonasia.
Selain itu kiprah ini juga ditujukan untuk :
   1.      Memahami pengertian kenakalan remaja
  2.      Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala yang sanggup memperlihatkan hal-  hal yang mengarah pada kenakalan remaja serta untuk memahami hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menanggulangi kenakalan remaja.


1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa saja penyebab-penyebab kenakalan remaja?
3. Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yang terlibat kenakalan?
4. Perilaku apa saja yang merupakan kenakalan remaja?
5. Bagaimana upaya mengatasi kenakalan remaja ?

1.4    Sumber Data 
         1.4.1    Tinjauan pustaka perihal kenakalan remaja melalui web internet
          1.4.2   Pengamatan di Lingkungan sekitar







BAB II
Pembahasan
Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih hanyalah merupakan suatu proses masuk akal dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan mempunyai ciri-ciri tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering menjadikan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini yakni masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh lantaran itu, para orangtua hendaknya berkenan mendapatkan remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua para remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di tengah membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.
               Remaja yakni masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para andal pendidikan sependapat bahwa remaja yakni mereka yang berusia antara 13 tahun hingga dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi sanggup dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk sanggup dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menjadikan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan sahabat sebayanya. Hal ini lantaran mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menjadikan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

2.1.   PengertianKenakalanRemaja
Kenakalan remaja yakni semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang sanggup menjadikan ancaman atau kerugian pada pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua sikap yang menyimpang dari norma-norma aturan pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi kenakalan remaja berdasarkan para andal :
1.      Paul Moedikdo
·         Semua perbuatan yang dari orang remaja merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dihentikan oleh aturan pidana, menyerupai mencuri, menganiaya dan sebagainya.
·         Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menjadikan keonaran dalam masyarakat.
·         Semua perbuatan yang memperlihatkan kebutuhan proteksi bagi sosial.
2.      Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan tanda-tanda patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
3.      Santrock
Kenakalanremajamerupakankumpulandariberbagaiperilakuremaja yang tidakdapat di terimasecarasocialhinggaterjaditindakan criminal.
4.      Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di mana di dalamnya terkandung unsure-unsur anti normatif
5.      Mussendkk
perilaku yang melanggar aturan atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jikalau perbuatan ini dilakukan oleh orang remaja maka akan menerima sangsi hukum.

2.2 Penyebab kenakalan remaja

Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar menyerupai sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura menyerupai minum-minuman keras, memakai obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut sanggup dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas :
    C.    Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
Faktor yang menimbulkan terjadinya kenakalan remaja secara umum sanggup dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:
     1.      Faktor Intern
      a)      Faktor Kepribadian
Kepribadian yakni  suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut huruf psikisnya).  Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas lantaran belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau sikap menyimpang.

      b)      Faktor Kondisi Fisik
Faktor ini sanggup meliputi segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu  teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat badan dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup).  Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan menimbulkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama sebagai  perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.

      c)      Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat
Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap aturan yang berlaku, sehabis selesai menjalankan proses hukuman aturan (keluar dari penjara), sering kali pada ketika kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melaksanakan tindakan penyimpangan aturan lantaran meresa tertolak dan terasingkan.


     2.      Faktor Ekstern
      a.       Kondisi Lingkungan Keluarga
Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin lantaran bimbingan dan kasih sayang pribadi dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang renta yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan menimbulkan munculnya sikap menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan lantaran kurangnya kebutuhan materi melainkan lantaran kurangnya perhatian dan kasih sayang orang renta kepada anaknya.

     b.      Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif
Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola sikap anak muda kini kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, gampang menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang  dari aturan atau norma yang berlaku, menyerupai mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan sikap ini akan semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak muda.

      c.       Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam
Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, sanggup juga menimbulkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya bermental negative. Misalnya, melaksanakan tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang bermotif memperebutkan kepentingan ekonomi.         

      d.      Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan gampang memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (antara lain terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan antar kelompok dan perang saudara) sanggup menghipnotis jiwa remaja yang kemudian bisa menjadikan tindakan-tindakan menyimpang.

      e.       Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)
Perkembangan teknologi di aneka macam bidang khususnya dalam teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya abnormal yang masuk akan banyak menghipnotis pola tingkah laris anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih rendah sehingga gampang berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku

2.3 Gejala atau tanda-tanda seorang remaja mengalami kenakalan remaja
1.      anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri.
2.      Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau sekolah.
3.      Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh beliau sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
4.      Anak-anak yang suka berbohong.
5.      Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
6.      Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
7.      Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah atau dirumah.

2.4              Perilaku-perilaku yang merupakan kenakalan remaja
  Berdasarkan pengertian kenakalan remaja diatas kami mengadakan pengamatan perihal beberapa sikap remaja yang termasuk kenalan remaja di lingkungan sekitar, berikut beberapa referensi kenakalan remaja yang ada di lingkungan sekitar kami :
a) perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;
b) perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;
c) mengganggu teman;
d) memusuhi orang renta dan saudara, meliputi perbuatan berkata bernafsu dan tidak hormat pada orang renta dan saudara;
e) Merokok;
f) menonton video atau media cetak yang tidak layak
g) Corat-coret tembok sekolah
h)   Membolos dan
i)     Mengendarai kendaraan di anak-anak tanpa helm
j)     Selalu melanggar tata tertib


Jadi, sanggup disimpulkan tindakan kenakalan remaja sangat merugikan bagi remaja dan masyarakat itu sendiri.


2.5  Upaya mengatasi kenakalan remaja
Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang sempurna terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait semoga perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya sanggup dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Berikut Solusi dalam rangka penanggulangan kenakalan remaja :
1. Tindakan Preventif
    Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum sanggup dilakukan melalui cara berikut:
  1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
  2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi lantaran timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.

Usaha training remaja sanggup dilakukan melalui:
  1. Menguatkan sikap mental remaja supaya bisa menuntaskan dilema yang dihadapinya.
  2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
  3. Menyediakan sarana-sarana dan membuat suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
  4. Memberikan wejangan secara umum dengan cita-cita sanggup bermanfaat.
  5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laris baik dan merangsang kekerabatan sosial yang baik.
  6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memperlihatkan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memperlihatkan pengarahan yang positif.
  7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi seorang remaja. Kaprikornus untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, menyerupai selalu berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap melaksanakan hal-hal kecil, memperlihatkan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak gampang melaksanakan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan training yang perlahan dan sabar.Dengan perjuangan training yang terarah, para remaja akan membuatkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang harmonis antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang dibutuhkan dalam menuntaskan kesulitan atau dilema masing-masing.

   Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laris para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memperlihatkan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laris remaja di rumah dan di sekolah.

     Sekolah yakni forum pendidikan formal yang mempunyai imbas berpengaruh terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melaksanakan aktivitas “monitoring” training remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan aneka macam kegiatan positif bagi remaja.

Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:
  1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya.
  2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut:
2. Tindakan Represif
   Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral sanggup dilakukan dengan mengadakan eksekusi terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya hukuman tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan semoga nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh lantaran itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau eksekusi secara pribadi bagi yang melaksanakan kriminalitas tanpa pandang bulu.

    Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam eksekusi yang dibentuk oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan hukuman yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.

   Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan eksekusi terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi eksekusi yang berat menyerupai skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas memberikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memperlihatkan peringatan secara verbal maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melaksanakan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.


3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
   Tindakan ini dilakukan sehabis tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laris pelanggar remaja itu dengan memperlihatkan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui training secara khusus yang sering ditangani oleh suatu forum khusus maupun perorangan yang andal dalam bidang ini.
Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
  1. Kegagalan mencapai identitas kiprah dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang remaja yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri sehabis sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, sahabat sebaya untuk melaksanakan point pertama.
  3. Remaja menyalurkan energinya dalam aneka macam kegiatan positif, menyerupai berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
  4. Remaja cendekia menentukan sahabat dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi isyarat dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Remaja membentuk ketahanan diri semoga tidak gampang terpengaruh jikalau ternyata sahabat sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Jika aneka macam solusi dan training di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala perjuangan pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, harmonis dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang remaja yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.








BAB III
3.1 Kesimpulan
      Kenakalan remaja meliputi semua sikap yang menyimpang dari norma-norma aturan pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja sanggup dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman perihal keagamaan; imbas dari lingkungan sekitar dan imbas budaya barat serta pergaulan dengan sahabat sebaya; dan daerah pendidikan. Untuk menanggulanginya 
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang remaja yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri sehabis sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, sahabat sebaya merupakan hal-hal yang bisa dilakukan juga bisa mengatasi kenakalan remaja.

Adapun solusi dalam menghadapi kenakalan sanggup dibagi menjadi 3, yaitu:
·         Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja
·         Tindakan represif, yaitu memperlihatkan hukuman tegas kepada pelaku kenakalan remaja
·         Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laris pelanggar remaja itu dengan memperlihatkan pendidikan lagi.


3.2 Saran
a.    Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk sanggup menjaga kekerabatan yang hangatdalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang serta tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan perihal cara bergaul. Orang renta harus bisa menjadi teman, semoga anak sanggup terbuka dan anak sanggup menjadikan orang renta sebagai seorang sahabat terpercaya.

b.    Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan sanggup membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi yang dimiliki siswa. Sehingga sanggup meningkatkan konsep diri siswa, serta dapatmeminimalisir penggunaan kata-kata atau sikap yang sanggup menurunkan konsep diri siswa.
c.    Pihak Pemerintah
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia semoga tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
d.      Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya. Apabila melihat hal-hal yang tidak masuk akal yang dilakukan oleh para remaja segera laporkan ke penegak aturan setempat semoga diberi penyuluhan dan pengarahan.
e.       Para Remaja
Yang terpenting sesungguhnya yakni bagaimana remaja sanggup menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Agar kita sanggup menjadi remaja yang baik dan semoga kita bisa membuat Negara dan bangsa yang sukses.



3.3 Daftar Pustaka
Isikan daftar sumber karya tulis perihal kenakalan remaja ini

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔