BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPENDAHULUAN
Filsafat umum sangat banyak sejarahnya, diantaranya yakni filsafat yunani kuno, filsafat islam, filsafat modern, filsafat kala ke-19 dan 20, aliran-aliran filsafat dan sebagainya.Untuk menelusuri filsafat Yunani, perlu dijelaskan terlebih dahulu asal kata filsafat. Sekitar kala IX SM atau paling tidak tahun 700 SM di Yunani, Sophiadiberi arti kebijaksanaan; sophia juga berarti kecakapan. Kata philosophos mula-mula dikemukakan dan dipergunakan oleh Heraklitos (540-480 SM), sementara ada yang menyampaikan bahwa kata tersebut mula-mula digunakan oleh Pythagoras (580-500 SM).
Namun pendapat yang lebih tepat yakni pendapat yang menyampaikan bahwa Heraklitos-lah yang memakai istilah tersebut. Menurutnya, philosophos (ahli filsafat) harus mempunyai pengetahuan luas sebagai pengejawantahan daripada kecintaannya akan kebenaran dan mulai benar-benar terang digunakan pada kaum sofis dan sokrates yang memberi arti philosophein sebagai penguasaan secara sistematis terhadap pengetahuan teoritis. Philosophia yakni hasil dari perbuatan yang disebutphilosophein, sedangkan philosophos yakni orang yang melaksanakan philosophein.
Dari kataPhilosophia inilah akibatnya timbul kata-kata philosophie (Belanda, Jerman, Perancis), philosophy (Inggris), dan dalam bahasa Indonesia disebut filsafatatau falsafat.Mempelajari filsafat tidak akan pernah lepas dari bagaimana asal mula filsafat itu muncul. Dan untuk mengetahui bagaimana asal mula filsafat itu muncul,maka kita perlu mempelajari bagaimana sejarahnya. Sejarah filsafat ialah penyelidikan ilmiah mengenai perkembangan filsafat dari seluruh bangsa insan dalam sejarah. Jadi, sejarah filsafat itu belumlah “filsafat”,sejarah filsafat hanyalah “sejarahnya”. Bebicara wacana sejarah kelahiran dan perkembangan filsafat, tentu tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa peradaban kuno (masa yunani). Dalam sejarah filsafat, biasanya filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah barat, lantaran dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikiranya berpangkal pada pemikiran yunani.
Dalam mempelajari sejarah filsafat yunani, berarti menyaksikan kelahiran filsafat. Filsafat lahir diawali dengan adanya para filusuf pertama yang mempunyai keraguan atasmitos-mitos atau kisah wacana asal muasal segala sesuatu,baik alam semesta maupun insan yang tidak bisa di terima oleh budi manusia. Sudah barang tentu kemenangan akal atas mitos-mitos itu tidak mungkin terjadi dengan tiba-tiba. Kemenangan itu diperoleh secara berangsur-angsur, berjalan hingga berabad-abad.
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimanakah sejarah munculnya filsafat yunani kuno?
2. Apa sajakah faktor-faktor lahirnya filsafat yunani?
3. Siapa sajakah tokoh-tokoh filsafat yunani kuno?
1.2 TujuanPenulisan
1. Menjelaskan bagaimana sejarah filsafat yunani kuno.
2. Menjelaskan faktor-faktor lahirnya filsafat yunani.
3. Menjelaskan siapa saja tokoh-tokoh filsafat yunani kuno.
BAB II
PEMBAHASAN
Periode filsafat Yunani merupakan periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia. Hal ini disebabkan lantaran pada ketika itu terjadi perubahan rujukan pikir mitosentris yaitu rujukan pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam.Orang yunani yang hidup pada kala ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat budi pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah kala ke-6 SM muncul sejumlah andal pikir yangmenentang adanya mitos. Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang, misteri alam semesta ini, jawabannya sanggup diterima budi (rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk memakai budi pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya para andal pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba menciptakan suatu konsep yang dilandasi kekuatan budi pikir secara murni, maka timbullah kejadian asing The Greek Miracle yang artinya sanggup dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.[1]
2.2 Faktor-faktor lahirnya filsafat yunani
Terdapat tiga faktor yang mengakibatkan filsafat yunani ini lahir, yaitu[2]:
1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap
sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti.
2. Karya sastra yunani yang sanggup dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat yunani.
3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak didasrkan pada aspek simpel saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos (akal), sehingga sehabis pergeseran tersebut filsafat lahir.Periode yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, lantaran pada periode ini ditandai dengan munculnya para andal pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka menciptakan pertanyaan-pertanyaan wacana tanda-tanda alam yang bersifat filsafati (berdasarkan budi pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.
Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.Para pemikir filsafat yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil.
2.3Tokoh-Tokoh Filsafat Yunani
Manusia yakni makhluk ciptaan Tuhan yang paling tepat di muka bumi ini, yaitu dilengkapi dengan seperangkat budi dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan budi dan pikiran ini insan bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, yaitu insan bisa berfikir wacana segala sesuatu secara jauh dan mendalam, dengan memakai logikanya.Kemampuan berfikir insan ini dinamakan berfilsafat. Filsafat Yunani pra-Sokrates :filsafat alam mencari klarifikasi daripada alam, Khususnya terjadi segala-galanya dari prinsip pertama charce.
Adapun tokoh-tokoh pemikir dalam filsafat yunani kuno,adalah sebagai berikut :
1. Thales (624-546 SM)
Thales lahir di miletus digelari bapak filsafat lantaran dialah orang yang mula - mula berfisafat (bijaksana). Ia yakni seorang politikus, andal geometri dan pemikir dipelabuhan miletus yang sangat ramai. Ia juga berjasa dengan meramalkan secara tepat gerhana matahari pada tahun 585 sm.ia tidak tertarik pada mitos tetapi pada pengetahuan mengenai dunia dan bintang.[3]
Gelar itu diberikan lantaran ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang jaman kini : “what is the nature of the world stuff “?(mayer , 1950:18) “apa bergotong-royong materi alam semesta ini” ? Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini bergotong-royong amat sederhana dan belum tuntas. Belum tuntas lantaran dari apa air itu ? thales mengambil air sebagai alam semesta barang kali lantaran ia melihat nya sebagai sesuatu yang amat diharapkan dalam kehidupan, dan berdasarkan pendapatnya bumi ini terapung di atas air (mayer,1950:18)[4]
2. Anaximender (610-547 SM)
Anaximander yakni murid dari thales. Dia mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (Mayer,1950 : 18). Anaximander menyampaikan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan.[5] Dia yakni orang yang berjasa dalam dunia astronomi dan geografi alasannya yakni ia orang pertama yang menciptakan peta. Anaximandros juga mencari prinsip terakhir yang sanggup menawarkan 1`pengertian mengenai kejadian-kejadian dalam alam semesta.
3. Anaximenes (585-524 SM)
Dia yakni murid Anaximandros yang secara substansial pemahamannya wacana alam tidak berbeda dengan gurunya. Ia beropini bahwa prinsip yang merupakan asal-usul segala sesuatu yaitu udara. Menurutnya jiwa menjamin kesatuan badan kita demikianpun udara mencakup segala-galanya. Jiwa sendiri juga tidak lain dari udara saja yang dipupuk dengan bernafas. Maka ia merupakan yang pertama berpikir persamaan antara badan insan dan jagat raya. Pandangan tersebut didasarkan atas alasan:
a. Udara terdapat dimana-mana, dunia itu diliputi oleh udara, tidak ada satu ruanganpun tidak terdapat udara didalamnya maka udara itu tidak ada habisnya.
b. Keistimewaan udara yaitu senantiasa bergerak oleh lantaran itu udara memegang peranan yang penting dalam aneka macam perubahan dalam alam ini.
c. Udara yakni unsur kehidupan lantaran tak ada sesuatupun yang hidup tanpa udara.
Mengenai terjadinya alam ini semuanya terjadi lantaran udara. Gerak udaralah yang menjadi sebabnya. Jika udara jarang maka terjadilah api. Jika rapat terjadilat angina dan awan, bila udara bertambah rapat lagi turunlah hujan dari awan itu.
4. Pythagoras
Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan dalam melukiskan kehidupan dan fatwa Pythagoras. Pythagoras tidak menulis apa-apa dan begitu juga muridnya. Dalam kala ke-5 data-data mengenai kehidupan Pythagoras sudah diselubungi dengan aneka macam legenda, sehingga kebenarannya masih dipertanyakan. Dengan demikian, kita tidak sanggup memilih unsur-unsur mana yang termasuk fatwa Pythagoras dan muridnya.
Pythagoras lahir di pulau Samos. Tahun kelahirannya tidak diketahui. Kira-kira tahun 530 SM ia berpindah ke kota Kroton, Italia Selatan. Tarekat yang didirikan Pythagoras bersifat religius, bukan politik, menyerupai yang diperkirakan. Mereka menghormati ilahi Apollo. Kaum pythagorean tidak berfilsafat lantaran alasan-alasan ilmiyah saja, melainkan mereka mempraktikkan filsafat sebagai a way of life.
Seiring berjalannya waktu, pengikut-pengikut Pythagoras berubah menjadi dua aliran. Pertama,aliran akusmatiko (akusma=apa yang telah didengar). Mereka mengindahkan penyucian dengan menaati semua peraturan dengan seksama. Kedua,aliran mathematikoi(matematis=ilmu pengetahuan). Mereka mengutamakan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.
5. Parmanides
Parmanides yakni salah seorang tokoh relatifisme yang penting.. Ia lahir pada kira kira tahun 450 SM di Elea. Dikatakan sebagai logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan sanggup disebut filosof pertama dalam pengertian modern. Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat tidak tetap dan berubah- ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi menurutnya pengetahuan yang bersifat indra itu tidak sanggup di percaya lantaran banyak orang yang tidak mempercayai kebenaran sehabis mengikuti indranya. Sebab itu yang merupakan realitas yakni bukan yang berubah dan bergerak serta beralih dan bermacam – macam, melainkan tetap. Realitas bukanlah menjadi, melainkan ada. Oleh lantaran itu, filsafatnya disebut juga “filsafat ada” . Parmenides membuktikannya sebagai berikut:
a. Di luar ada tentu hanya tak ada. Tak ada ini juga bukan tentu realitas, juga tak mungkin kita kenal dan kita ketahui. Hanya yakni yang sanggup dipahami , bagi Parmenides ada dan berfikir itu sama. Oleh lantaran itu ada itu tetap , tak mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada permacamnya, yang ada hanya satu saja ada.
b. Kalau ada itu satu maka ia tak berawal, alasannya yakni dari manakah kiranya ia harus timbul. Bagi ada tak terdapat dahulu dan kemudian . Ada itu hanya ada belaka, kini yang baka.
c. Ada itu tak mungkin terbagi-bagi, alasannya yakni sekiranya mungkin terbagi, maka terdapatlah bermacam- macam ( lebih dari satu ) ada.
Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada deduksi logis, tidak menyerupai heraclitus, misalnya, yang memakai metode intuisi. Plato amat menghargai metode parmendes dibandingkan dengan dari filosof lain pendahuluinya.
Pertentangan antara heraclitus dan parmenides yakni antara ada dan tiada, nilai pengetahuan indra dan pengetahuan budi merupakan soal yang maha penting bagi andal pikir selanjutnya. pengetahuan budi dan pengetahuan indra memang tidak mungkin dilalui belaka , keduanya harus diakui adanya.
6. Zeno
Menurut Plato ia lahir di Elea pada tahun 490 SM. Ia yakni murid setia Parmenides. Aristoteles menyampaikan bahwa Zeno menemukan dialektika. Istilah ini merupakan kata yang mempunyai aneka macam arti sepanjang sejarah filsafat.
Ia mulai mengemukakan suatu hipotesa, yaitu salah satu anggapan yang dianut oleh pelawan-pelawa Parmenides. Lalu ia menandakan dari hipotesa itu harus ditarik kesimpulan-kesimpilan yang mustahil. Jadi, hipotesa semula tidak benar. Itu berarti bahwa kebalikannya harus dianggap benar. Menurut metode ini, Zeno membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas, dan gerak sama-sama mustahil.[6]
7. Plato
Menurut Plato, tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila insan sudah terlatih dalam hal intuisi, maka ia niscaya sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya kemudian mempunyai sejumlah gagasan wacana semua hal, termasuk wacana kebaikan, kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Plato membuatkan pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif sebagaimana gampang dijumpai dalam matematika. Problem filsafati yang digarap oleh Plato yakni keterlemparan jiwa insan kedalam penjara dunia inderawi, yaitu tubuh. Itu duduk kasus ada ("being") dan mengada (menjadi, "becoming"). Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427 – 347 SM
Plato yakni salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar kala ke-4 SM yang gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga menjadi perhatian Plato dibawah imbas Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak, sehabis masa filosofis, Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah relijius dengan gagasannya wacana Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong gerak untuk mencari hakikat dari kehidupan. Dalam buku Mohammad Hatta, “Alam Pikiran Yunani’, ia digambarkan sebagai orang paling bijak yang pernah dilahirkan semenjak era Phytagoras dan sebelum Aristoteles dilahirkan. Setidaknya demikianlah yang diyakin oleh mereka yang mengenal benar pikiran Plato. Salah satunya yang kontroversial dan mengundang pertanyaan banyak orang dan para arkeolog yakni hipotesis metaforisnya wacana Atlantis sebagai Benua Yang Tenggelam, yang konon digambarkan Plato sebagai suatu pulau atau anak benua “Nesos” atau “Continent” dimana peradaban insan masa kini berasal. Demikian tingginya peradaban insan Atlantis sampai-sampai kesombongan hinggap pada para penduduknya dan dalam sekejap mata berdasarkan taksiran para andal purbakala yang berminat membuktikan keberadaan Benua Atlantis, benua itu lenyap ditelan tsunami yang kini disebut Atlantik. Kaprikornus kejadian lenyapnya Atlantis menyerupai dengan Gempa bawah Laut dan Tsunami yang menimpa Serambi Mekah pada tanggal 26-12-2004 yang lalu.
8. Aristoteles
Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara. Ketika umur 18 tahun dikirim ke Athena untuk berguru ke Plato pada sekolah Akademi. Pada akibatnya Aristoteles mendirikan sekolah yang diberi nama Peripatacici bermakna berjalan-jalan. Sistempengajaran yang diberikan sambil jalan-jalan di taman. Aristoteles disebut dengan aliranrealis, lantaran mendasarkan pemikirannya pada pengalaman kemudian menawarkan uraian fundamental mengenai data-data pengalaman. Karya aristoteles sanggup dibagi atas 8 bagian, mengenai logika, filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi, retorika, dan poetika. Ia juga membuatkan ilmu wacana budi budi (logika), yang dalam hal ini disebutnya dengan nama analytika, yaitu ilmu budi budi yang berpangkal pada premis yang benar, dan dialektika, yaitu ilmu budi budi yang berpangkal pikir pada hal-hal yang bersifat tidak niscaya (hipotesis).
Semua goresan pena Aristoteles wacana ilmu wacana budi budi (Logika) itu ditulis dalam 6 (enam) naskah yang masing-masingnya berjudul; Categories, On Interpretation, Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, Sophistical Refitations
BAB III
KESIMPULAN
Pada masa itu ada keterangan-keterangan wacana terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidka puas akan keterangan itu kemudian mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu. Ciri yang menonjol dari Filsafat Yunani Kuno di awal kelahirannya yakni ditunjukkannya perhatian terutama pada pengamatan tanda-tanda kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan suatu (arche)yang merupakan unsur awal terjadinya segala gejala.
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, Dr. K. 1975. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanius.
Tafsir, Ahmad. 2009. Filsafat Umum: Akal dan hati Sejak Thales hingga capra
https://ellline.blogspot.com//search?q=klasifikasi-filsafat_18
https://ellline.blogspot.com//search?q=klasifikasi-filsafat_18
Muzairi. 2009.Filsafat Umum. Yogjakarta: Teras.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar