Eubacteria Cyanobacteria Monera

6:12 AM


Bakteri, Definisi, Klasifikasi, Struktur, Bentuk, Reproduksi

 

EUBACTERIA
Bakteri mempunyai ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu : 

  1. Organisme multiselluler
  2. Prokariot (tidak mempunyai membran inti sel )
  3. Umumnya tidak mempunyai klorofil
  4. Memiliki ukuran badan yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya mempunyai ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
  5. Memiliki bentuk badan yang beraneka ragam
  6. Hidup bebas atau benalu
  7. Yang hidup di lingkungan ekstrim menyerupai pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
  8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri


Struktur Dasar Bakteri Terdiri Dari : 

Dinding Sel

Ketebalan peptidoglikan pada penyusun didinding sel membagi basil menjadi 
  1. Bakteri gram faktual bila peptidoglikannya tebal 
  2. Bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). 
  • Dinding sel ditemukan pada semua basil hgidup bebas kecuali pada Mycoplasma. 
  • Dinding sel berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan osmotik rendah dan memelihara bentuk sel. 
  • Dinding sel pada basil tidak mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung N. 
  • Dinding sel dilapisi selaput menyerupai gelatin. 
Isi sel berupa protoplasma dan membran plasma.

Membran plasma
  • Membran plasma yaitu membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. 
  • Selubung sel basil ini mengandung kawasan transpor untuk untuk menutrisi daaerah reseptor untuk virus basil dan baktreiosin. memper gampang interaksi inang-parasit, disamping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang 
Sitoplasma 
  • Sitoplasma yaitu cairan sel. 
  • Komponen-komponen Sitoplasma 
Materi inti

  • Materi inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. 
  • Materi inti sanggup dilihat dengan mikroskop elektron. 
  • Penampakan bahan inti sebagai suatu jaring DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel terhadap sumbu sel. 
  • Selama perbanyakan sel, DNA basil tetap sebagai jaring kromatin yang tersebar dan tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau kromosom yang terang selama pembelahan sel, sifat sebaliknya dari kromosom eukariot.
Ribosom
  • Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. 
  • Kumpulan polyribosom merupakan rantai ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. 
  • Jumlah ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbyhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai.


Struktur pelengkap basil :
  1. Kapsul atau lapisan lendir
  2. Flagelum atau bulu cambuk
  3. Pilus dan fimbria
  4. Klorosom,
  5. Vakuola gas
  6. Endospora  
Kapsul atau lapisan lendir
  • Kapsul yaitu lapisan di luar dinding sel pada jenis basil tertentu
  • Bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. 
  • Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
 Flagelum atau bulu cambuk
  • Flagelum atau bulu cambuk, yaitu struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.fungsi utamanya yaitu sebagai alat untuk bergerk. 
Berdasarkan jumlah flagelum , tipe flagelum pada sel basil menampakan bentuk yang khas. 
  • Beberapa jenis basil menyerupai Pseudomonas mempunyai satu falgela pada belahan ujung yang disebut monotrik. 
  • Tipe flagela yang tersusun banyak yang letaknya pada satu unjung sel dikenal sebagai tipe lotrofik. 
  • Apabila flagela terdapat pada kedua ujung disebut amfitrik. 
  • Kelompok enterobakteri motil menyerupai salmonella atau bacillus mempunyai flagela yang tersebar pada seluruh permukaan sel yang disebut peritrik, jumlah flagela pada setiap jenis basil berbeda
 Pilus dan fimbria

  • Pilus dan fimbria, yaitu struktur berbentuk menyerupai rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus menyerupai dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada basil gram negatif. 
  • Fimbria yaitu struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek, lebih lurus, dan lebih tipis dibandingkan flagela.
  • Fungsi fimbria yaitu untuk bertahan hidup dan berinteraksi dengan inang. 
  • Fungsi fimbria, di antara komponenn permukaan basil lainnya yaitu untuk mempunyai kegiatan fungsional menyerupai adhesin, lektin, evasin, agresin, dan pili seks. 
Klorosom
  • Klorosom, yaitu struktur yang berada sempurna dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. 
  • Klorosom hanya terdapat pada basil yang melaksanakan fotosintesis. 
Vakuola gas
  • Vakuola gas terdapat pada basil yang hidup di air dan berfotosintesis. 
Endospora
  • Endospora, yaitu bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis basil gram faktual dan terbentuk didalam sel basil jikalau kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. 
  • Endospora mengandung sedikit sitoplasma, bahan genetik, dan ribosom. 
  • Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menjadikan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. 
 Bentuk dan Ukuran Bakteri
  • Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel basil baru. 
  • Bentuk dan Ukuran basil bervariasi, ukurannya berkisar 0.4-2.0m 
Bentuk Bakteri 
Bentuk dasar basil terdiri atas 
  1. Bentuk bundar (kokus)
  2. Batang (basil)
  3. Spiral (spirilia) 
  4. Kokobasil (bentuk antara kokus dan basil)
Bakteri Kokus :

  1. Monokokus yaitu berupa sel basil kokus tunggal b.Diplokokus yaitu dua sel basil kokus berdempetan
  2. Tetrakokus yaitu empat sel basil kokus berdempetan berbentuk segi empat.
  3. Sarkina yaitu delapan sel basil kokus berdempetan membentuk kubus
  4. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel basil kokus berdempetan membentuk rantai.  
  5. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel basil kokus berdempetan menyerupai buah anggur.
Bakteri Basil :
  1. Monobasil yaitu berupa sel basil basil tunggal 
  2. Diplobasil yaitu berupa dua sel basil basil berdempetan 
  3. Streptobasil yaitu beberapa sel basil basil berdempetan membentuk rantai  
  4. Bakteri Spirilia :
Bakteri Spirilia : 

  1. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
  2. Spiroseta yaitu bentuk sel menyerupai sekrup
  3. Vibrio yaitu bentuk sel menyerupai tanda baca koma 
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
  • Pertumbuhan pada basil mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. 
Faktor–faktor yang mensugesti pertumbuhan basil atau kondisi untuk pertumbuhan optimum yaitu :

  1. Suhu
  2. Derajat keasaman atau pH 
  3. Konsentrasi garam 
  4. Sumber nutrisi
  5. Zat-zat sisa metabolisme 
  6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi berdasarkan spesies bakterinya. 
Habitat Bakteri dan Distribusinya


  • Bakteri sanggup ditemukan dimana-mana, dalam tanah, air, sisa-sisa pembusukan mahluk hidu, dalam badan mahluk hidup, bahkan pada abu yang ada diatmosfer sanggup menjadi substratnya. 
  • Tubuh yang kecil, kemampuan berkembang biak yang cepat dan beranekaragam, kemampuan mempertahankan diri dalam aneka macam keadaan termasuk keadaan yang tidak menguntungkan, menjadikan luasnya distribusi bakteri. 
  • Didarat, laut, ngarai dan pegunungan, didaerah tropika, maupun kawasan iklim hirau taacuh terdapat bakteri. 
  • Sehingga basil juga disebut kosmopolit.
  • Namun demikian pertumbuhan basil sanggup terkendali lantaran pertumbuhan basil juga dipengaruhi oleh aneka macam faktor.

Cara Hidup Bakteri

  • Umunya basil bersifat heterotrof. 
  • Hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. 
  • Namun demikian ada beberapa jenis yang mampumengadakan asimilasi sehingga bersifat autotrof. 
Berdasarkan asal energi yang dipakai untuk berasimilasi maka basil dengan sifat autotrof sanggup dibedakan menjadi dua golongan : 
  1. Bakteri Khemo Autotrof
  2. Bakteri Foto Autotrof

Bakteri Khemo Autotrof
  • Yang bersifat Kemoautotrof: bila energi yang dipakai untuk asimilasi berdasarkan dari reaksi-reaksi kimia, contohnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. 
  • Baketrei nitrit dengan mengoksidasi NH3, basil nitrat dengan mengoksidasikan HNO2, basil sulfur dengan mengoksidasi senyawa belerang. 
Bakteri Foto Autotrof
  • Yang bersifat Fotoautotrof: bila energi untuk asimilasi didapatkan dengan sumbangan cahaya matahari. 
  • Seperti pada tumbuhan hijau, basil yang sanggup melaksanakan fotosintesis yaitu basil yang mengahsilkan zat warna. (dari golongan thiorhodaceae{bakteri sulfur berzat warna).
Bakteri Heterotrof
  1. Saprofit
  2. Parasit 
Saprofit

  • Bakteri yang hidup sebagai saprofit memakai sisa-sisa tumbuhan atau binatang sebagai subsrat dan sumber kehidupannya. 
  • Kegiatan fisisologi basil yang menempati substrat mengalami proses penguraian yang biasanya dsertai dengan timbulnya energi. 
  • Proses ini dinamakan pembusukan bila disertai dengan anyir dan fermentasi bila suatu pernapasan tramolekuler. 
Parasit
  •  Bakteri golongan ini menjadikan penyakit lantaran berada pada sel mahkluk yang hidup. Sehingga menjadikan penyakit lantaran bersifat patogen 
  • Misal basil TBC, Lepra, Diphteri, Sipilis , Gonorhoe, Tetanus dll
Dari segi kebutuhan akan oksigen, baketri sanggup dibedakan menjadidua golongan 
  1. Bakteri Aerob
  2. Bakteri Anaerob 
Bakteri aerob
  • Bakteri aerob: untuk hidup memerlukan oksigen bebas. 
  • Bakteri aerob sanggup dibedakan lagi menjadi aerob obligat, artinya untuk hidupnya mutlak diharapkan adanya oksigen bebas. 
  • Contoh basil Nitrifikasi yang mencakup Nitrocoocus , Nitrosomonas, Nitrobacter
  • Tetapi bila oksigen yang diharapkan bersifat tidak mutlak maka disebut dengan aerob fakultatif. 
Bakteri anaerob
  • Bakteri anaerob: untuk hidup tidak tergantung pada oksigen bebas, lantaran dalam pernapasannya tidak memerlukan oksigen.  
  • Bakteri fermentatif selalu anaerob
  • Contoh basil Tetanus .Lactobacillus 
Cara Perkembangbiakan bakteri 
  1. Cara Vegetatif
  2. Cara Generatif 

Cara Vegetatif
  • Bakteri umumnya melaksanakan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. 
  • Pembelahan sel pada basil yaitu pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. 
Cara Generatif

  • Reproduksi basil secara seksual yaitu dengan pertukaran bahan genetik dengan basil lainnya. 
  • Pertukaran bahan genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik sanggup dilakukan dengan tiga cara yaitu
  1. Transformasi
  2. Transduksi
  3. Konjugasi 
Transformasi 
  • Transformasi yaitu pemindahan sedikit bahan genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel teri ke sel basil yang lainnya. 
Transduksi
  • Transduksi yaitu pemindahan bahan genetik satu sel basil ke sel basil lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
 Konjugasi
  • Konjugasi yaitu pemindahan bahan genetik berupa plasmid secara pribadi melalui kontak sel dengan membentuk struktur menyerupai jembatan diantara dua sel basil yang berdekatan. 
  • Umumnya terjadi pada basil gram negatif. 
KLASIFIKASI BAKTERI
Schizophyta Bacteria mencakup :
  1. Bangsa Pseudomonadales  
  2. Bangsa Chlamydobacteriales
  3. Bangsa Eubakteriales 
  4. Bangsa Actinomycetales 
  5. Bangsa Beggiatoales  
  6. Bangsa Myxobacteriales
Bangsa Pseudomonadales
  • Sel-sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau bengkok, spiral kadang kala bergandengan membentuk rantai.
  • Sel sering mengandung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau bergerak dengan mediator flagel yang polar.
Bangsa Chlamydobacteriales
  • Sel-sel berderet deret menyerupai benang, sering deretan sel diselubungi suatu sarung, sel yang terlepas dari koloninya sanggup bergerak bebas 
  • Dalam sarung koloninya sering terdapat senyawa-senyawa besi
Bangsa Eubakteriales
  • Sel-sel berbentuk bundar atau benangyang lurus, terpisah-pisah kadang kala membentuk koloni berupa rantai.  
  • Bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak
Bangsa Actinomycetales 
  • Sel-selnya memanjang sehingga menyerupai hifa cendawan, dan cenderung membentuk percabangan
Bangsa Beggiatoales
  • Sel-sel menyerupai cocus atau berbentuk benang dengan butiran sulfur didalam selatau pada permukaanya, bergerak meluncur, berkelok-kelok atau ,mengguling, tidak mempunyai flagel.
Bangsa Myxobacteriales
  • Sel-sel berbentuk batang yang lentur, merayap pada substrat yang padat, membentuk koloni yang tipis merata pada substratnya yang tampak menyerupai lendir.  
  • Dapat membenruk badan buah.
Bangsa Spirochaetales
  • Sel-sel berbentuk langsing, lentur, panjang 6-500 I berbentuk spiral sekurang-kurangnya mempunyai satu putaran yang lengkap. 
Peranan Bakteri 
Dalam kehidupan insan basil mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan yaitu sebagai berikut :


  1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
  2. Pembuatan masakan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
  3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai basil pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tumbuhan kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
  4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
  5. Penghasil antibiotik contohnya yaitu Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan abses basil gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan abses basil gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan basil gram negatif termasuk basil penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk aneka macam bakteri.
  6. Pembuatan zat kimia contohnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
  7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran binatang sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
  8. Penelitian rekayasa genetika dalam aneka macam bidang.sebagai pola dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, contohnya enzim, vitamin dan hormon. 
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
  1. Pembusukan makanan, contohnya Clostridium botulinum.
  2. Penyebab penyakit pada insan contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit leprae).
  3. Penyebab penyakit pada binatang contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi).
  4. Penyebab penyakit pada tumbuhan budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tumbuhan tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan). 
CYANOBACTERIA(Alga Biru) 

Ciri –ciri :

  1. Bersel tunggal ( Uniseluler ), ada pula yang berkoloni.
  2. Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan fikoeritrin.
  3. Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulose, kadang – kadang berlendir.
  4. Inti sel tidak mempunyai membran ( prokariotik) 
Cara Reproduksi 
  1. Cara Vegetatif
  2. Cara Generatif
Cara Vegetatif meliputi
  1. Pembelahan sel 
  2. Fragmentasi 
Pembelahan sel

  • Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel – sel tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah searah dan tidak saling terpisah sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom. 
  • Tempat – tempat tertentu dari filamen gres sehabis mengalami dormansi ( istirahat yang panjang ). 
  • Heterokist sanggup mengikat nitrogen bebas di udara pola pada Gleocapsa. 
  • Heterokist yaitu sel yang pucat, kandungan selnya terlihat sejenis (terlihat dengan mikroskop cahaya) dan mempunyai dinding yang transparan. 
  • Heterokist terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif. 
  • Sedangkan akinet terbentuk dari penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan masakan (granula cyanophycin) dan penebalan-penabalan eksternal oleh pelengkap zat yang kompleks. 
Fragmentasi 
  • Fragmentasi yaitu cara tetapkan belahan badan tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. 
  • Fragmentasi terutama terjadi pada Oscillatoria. 
  • Pada filamen yang panjang bila salah satu selnya mati maka sel mati itu membagi filamen menjadi 2 belahan atau lebih. 
  • Masing – masing belahan disebut hormogonium. 
  • Fragmentasi juga sanggup terjadi dari pemisahan dinding yang berdekatan pada trikom atau lantaran sel yang mati yang mngkin menjadi potongan bikonkaf yang terpisah atau necridia. 
  • Susunan hormogonium mungkin mencakup kerusakan transeluler.  
Spora 
  • Spora : Pada keadaan yang kurang menguntungkan Cyanobacteria akan membentuk spora yang merupakan sel vegetatif. 
  • Spora membesar dan tebal lantaran penimbunan zat makanan.  
 Klasifikasi
  • Cyanophyceae termasuk dalam kingdom Monera, divisi cyanophyta 
Cyanophyceae dibedakan dalam 3 ordo berdasarkan bisa tidaknya membentuk spora yaitu 
  1. ordo Chroococcales
  2. ordo Chamaesiphonales
  3. ordo Hormogonales.
Ordo Chroococcales
  • Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau – hijauan. Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. 
  • Setelah pembelahan sel – sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk kelompok – kelompok atau koloni 
Contoh spesies dari ordo chroococcales :
  1. Chrococcus
  2. Gleocapsa
  3. Anacystis  
  4. Merismopedia
  5. Eucapsis 
  6. Coelosphaerium
  7. Mycrocystis  
Chrococcus  
  • Organisme uniseluler atau berkelompok dalam bentuk agregat dari 2 atau 4 sel 
  • Hal ini disebabkan lantaran kegagalan dari hasil pembelahan sel untuk berpisah dengan cepat. 
  • Hasil pembelahan sel dari Chrococcus berbentuk setangah bola
  • Sedangkan Gleocapsa berbentuk bulatan atau mempunyai kutub.  
Gleocapsa
  • Berbentuk bundar memanjang dan dikelilingi oleh membran dengan beberapa generasi sel yang terdapat di dalamnya. 
  • Membran kadang – kadang ada yang berpigmen. 
  • Gleocapsa terdapat pada batuan yang lembab atau pada air  
Anacystis
  • Bentuknya bundar silindris, menuju bentuk basil dan mengalami pembelahan secara transversal. 
  • Setiap individu dikelilingi oleh membran yang lembut. 
  • Sel mungkin terdapat di dalam matriks.
Merismopedia

  • Sel tersusun atas matriks di dalam sebuah lapisan tunggal yang tipis dan berliku yang dipelihara dan tumbuh dari pembelahan sel dalam 2 arah. 
  • Spesies ini mungkin berentuk plenkton atau epipelic dan terdapat dalam air yang tenang. 
  • Reproduksi dari bentuk koloni yaitu dengan cara fragmentasi. 
 Eucapsis

  • Pembelahan sel kearah 3 garis tegak lurus dan membentuk sarkinoid. 
  • Reproduksi dengan cara fragmentasi.  
 Coelosphaerium

  • Koloni berbentuk bulatan yang irreguler tersusun oleh matriks yang berkoloni pada belahan tepi. 
  • Sel berwarna hijau – biru atau mungkin gelap dan terisi oleh gelembung gas. 
  • Coelosphaerium sering terdapat pada plankton.
Mycrocystis
  • Koloni berbentuk bulatan atau tidak beraturan. 
  • Sel dari Mycrocystis disebarkan merata oleh kumpulan matriks. 
  • Mereka sering berwarna hitam atau merah lantaran adanya kandungan gelembung gas. 
  • Mycrocystis yaitu plankton yang keras, ini bukti bahwa Mycrocystis biasanya menjadikan luapan air dan mensekresikan zat penghambat bagi ganggang lainnya.
     
 Ordo Chamaesiphonales

  • Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang mempunyai spora. 
  • Benang – benang itu sanggup putus – putus merupakan hormogonium yang sanggup merayap dan merupakan koloni baru. 
  • Spora terbentuk dari isi sel ( endospora ) sehabis keluar dari sel induknya spora dapat menjadi tumbuhan baru.
     
Ordo Chamaesiphonales dibagi menjadi 3 famili yaitu : 
  1. Famili Pleurocapcaceae 
  2. Famili Dermocarpaceae 
  3. Famili Chamoesiphonaceae 
Famili Pleurocapcaceae meliputi
  1.  Xenococcus
  2.   Hyella
Xenococcus  
  • Bulatan sel dari Xenococcus menempel pada filamen alga, mereka mengalami pembelahan anticlinal untuk meningkatkan ukuran dari koloni. 
  • Setiap sel sanggup memproduksi banyak endospora dan disebut baeocyt yang membedakan mereka dari spora bakteri. 
  • Endospora dari beberapa ganggang hijau – biru mungkin bersifat motil untuk periode yang singkat.
 Hyella

  • Cabang trikom dari Hyella tumbuh dari desmoschsis yang hidup dalam cangkang kalkareus atau bersama ganggang lainnya. 
  • Filamen besal mungkin menjadi pluriseriata. 
  • Banyak sel mungkin terbagi dalam bentuk endospora.  
 Famili Dermocarpaceae

  • Pembelahan sel vegetatif menjadi 2 belahan sel yang sama mungkin terjadi dalam anggota famili ini. 
  • Contoh spesiesnya antara lain : Dermocarpa
Dermocarpa

  • Selnya berbentuk bundar hingga ramping atau pyriform dan tumbuh terikat pada substrat dalam kelompok. 
  • Reproduksi diselesaikan sendiri oleh endospora yang mungkin berkembang dalam jumlah besar dengan sel vegetatif  
 Famili Chamoesiphonaceae 
  • Contoh spesies ini yaitu : Chamaesiphon 
  • Persebarannya luas dan umumnya epifit. 
  • Berada pada tumbuhan angiospermae aquatik, lumut , dan ganggang khususnya Chladophora dan pada tumbuhan dewasa, protoplast pada kutub distal membentuk sebuah rantai spora yang disebut exospora.
  Ordo Hormogonales

  • Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi suatu membran. 
  • Benang – benang itu menempel pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. 
  • Benang – benang itu selalu sanggup membentuk hormogonium.  
Ordo Hormogonales dibagi menjadi 5 famili yaitu: 
  1. Famili Oscillatoriaceae
Famili Oscillatoriaceae
  • Hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel – selnya bulat, merupakan benang – benang dan hasilnya membentuk koloni yang berlendir. 
  • Pada jarak jarak tertentu pada benang – benang itu terdapat sel – sel yang dindingnya tebal, kehilangan zat warna yang mempunyai kegunaan untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning – kuningan dan dinamakan heterokista. 
  • Heterokista ini dalam keadaan khusus sanggup tumbuh menjadi benang gres tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati. 
  • Contoh spesies ini yaitu : Oscillatoria, Spirullina, Mycrocaleus,
 Oscillatoria
  • Trikom dari Oscillatoria berbentuk silindris dan tidak bercabang. 
  • Mereka hanya mempunyai satu membran. 
  • Trikom sering berada di massa pelampung atau belahan mengkilap pada tanah lembab. 
  • Selnya pendek dan lebar kecuali untuk sel ujungnya yang mungkin tertutup dan tipis. 
  • Trikom dari oscillatoria mengatakan pertumbuhan meluncur, rotasi dan gerakan oscillatori. 
  • Reproduksi dilakukan oleh hormogonia. 
 Spirullina
  • Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi sehingga dijadikan sumber makanan. 
  • Spirullina bisa menghasilkan karbohidrat dan senyawa organik lain yang sangat diharapkan oleh tubuh, juga menghasilkan protein yang cukup tinggi. 
 Mycrocaleus

  • Berkas dari trikom kadang – kadang menggulung satu sama lain berada pada membran yang sama. 
  • Trikom menonjol keluar dari pucuk membran. 
  • Dinding terluar dari ujung sel menebal. 
  • Beberapa spesies Mycrocaleus hidup pada air tawar, maritim dan juga pada pasir yang lembab  
 Famili Nostocaceae

  • Trikom tidak bercabang dan heterokist dan akinet terdapat pada organisme dewasa. Heterokist mungkin bersambung atau interkalar. 
  • Contoh spesies ini yaitu : Nostoc, Anabaena, Cylindrospermum 
 Nostoc
  • Nostoc lebih umum hidup pada terestrial / sub aerial daripada aquatik. 
  • Persebarannya luas pada tanah alkali dan pada batuan lembab. 
  • Agregat gelatin dari filamen mempunyai jeli. 
  • Trikom dikelilingi oleh lapisan tunggal dan pada organisme sampaumur terdapat kumpulan matriks. 
  • Sel menyerupai manik –manik mengalami pembelahan sel secara rata yang meningkatkan panjang dari bentuk trikom.membran mungkin kuning tau kecoklatan. 
 Anabaena

  • Sebagian besar spesies anabaena bersifat aquatik dan beberapa bersifat planktonik.trikom sampaumur dari Anabaena  
  • menghasilkan heterokist dan akinet yang ukurannya berbeda dari sel vegetatif. 
 Cylindrospermum

  • Memiliki heterokist yang selalu basal dan dibawah keadaan normal. 
  • Sel yang berbatasan menjadi berpindah kedalam akinet silindris.  
 Famili Scytonemataceae

  • Trikom disertai membran yang mungkin berwarna. 
  • Trikom dicirikan oleh percabangan palsu tanpa pembelahan sel inisiasi pada bidang yang baru, trikom atau hormogonia putus atau tumbuh menyambung membran. 
  • Contoh spesies ini yaitu : Tolipotrix 
Tolipotrix 
  • Diameter trikom seragam dan disertai membran yang sempit. 
  • Tipe percabangan palsu timbul dari sekitar heterokist.  
 Famili Stigonemataceae

  • Trikom dari beberapa genera yaitu pluriseriata. 
  • Trikomnya berbeda dari cyanophyta lainnya dalam percabangannya yaitu dimulai oleh pembelahan sel pada belahan yang baru.
  • Contoh spesies ini yaitu : Hapalosiphon, Stigonem
Hapalosiphon 
  • Spesies ini tumbuh pada air yang asam atau netral dan bersifat epifit pada tumbuhan aquatik lain. 
  • Sel berbentuk pendek silindris. 
  • Pada membran terdapat hialin, hetrokist interkalar dan akinet. 
  • Hormogonia biasanya dari percabangan yang mugkin timbul unilateral atau bilateral spesies
 Stigonema
  • Hidup pada batuan yang lembab dan tanah yang lebih banyak terdapat air. 
  • Trikom utama pluriseriata, membran tidak berwarna atau kuning kecoklatan. 
  • Pertumbuhan ujung lebih luas dan percabangannya sama dengan sumbu utama, bentuk sel mugkin bundar atau pipih. 
  • Mereka terlihat disambung oleh untai protoplasmik kasar. Hormogonia dihasilkan dari ujung percabangan
Famili Rivullariaceae
  • Trikomnya meruncing dari dasar hingga apeks atau dari tengah ke arah 2 ujung. 
  • Contoh spesies ini yaitu : Calothrix
Calothrix
  • Hidup pada air tawar, air maritim dan mungkin melapisi watu – batuan atau menempel pada ganggang dan tumbuhan aquatik lainnya. 
  • Filamen meruncing dan tidak bercabang / mempunyai percabangan palsu. Percabangan palsu sanggup lepas dari trikom induk. 
  • Heterokist biasanya basal dan jikalau ada akinet berdekatan dengan heterokist basal
 Rivularia
  • Rivularia tidak mempunyai akinet. Beberapa spesies dari Rivularia bersifat sub areal pada karang yang lembab 
 KLIK BACTERIA

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔