Jangan Memiliki Sifat Dendam karna sanggup merugikan diri kita sendiri dan juga sanggup merusak tali silaturahmi kepada sahabat, teman, tetangga dan lain-lain.
Untuk mempelajari lebih lanjut wacana Pengertian Dendam Dan Ciri - Ciri Dendam Saya akan membagikan sedikit ilmu wacana pengetahuan Islami yang sudah saya tuliskan dibawah ini;
1. Pengertian Dendam
Dendam artinya berkeinginan keras untuk membalas sebab rasa murka atau benci. Hawa nafsu yang tidak terkendali melahirkan kemarahan. Kemarahan yang berlarut-larut dan terpendam menjadi bibit dendam. (Uwes al-Qorni. 1997: halaman 71) Marah dan dendam merupakan bawaan setan. Oleh sebab itu, keduanya sama-sama tercela sehingga kita harus menghindarinya.
Dalil-dalil yang menjelaskan wacana pentingnya menghindari sikap dendam antara lain sebagai berikut.
Artinya: . . . dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kau tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S. an-Nu-r[24]: 22)
Rasulullah juga bersabda sebagai berikut.
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata: Telah bersabda Rasulullah,
”Ada tiga hal yang kalau seseorang terbebas dari salah satunya, sungguh Allah akan mengampuni segala kesalahannya selain yang tiga itu. Ketiga hal tersebut adalah:
1) orang yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun;
2) orang yang bukan tukang sihir yang mengikuti ramalannya;
3) orang yang tidak menaruh dendam kepada saudaranya.” (H.R. al-Bukha-ri)
Dendam sangat dibenci oleh Allah sebab sanggup menjadi sumber permusuhan. Kasus-kasus pertikaian antarwarga, antarsuku, bahkan antarpelajar yang berbuntut tawuran, biasanya bersumber dari dendam.
Contoh sikap dendam sanggup dijelaskan pada masalah berikut.
Suatu hari sepeda yang kau naiki terserempet sepeda motor seorang pelajar sekolah lain. Jika kau memaafkannya saat dia meminta maaf, berarti kau telah membunuh benih dendam. Sebaliknya, kalau kau tidak mau memaafkannya, berarti kau telah menyemai benih dendam. Jika benih dendam itu kau biarkan tumbuh subur di hatimu, yang akan terjadi ialah pertikaian yang berbuntut panjang. Kamu mungkin akan mengumpulkan beberapa orang temanmu untuk menghajarnya. Anak yang kau hajar itu mungkin juga tidak terima dan berencana membalas perlakuanmu itu. Ia kumpulkan teman-teman sekolahnya kemudian beramai-ramai menyerbu sekolahmu.
Jika kita mau berpikir jernih, kita semua tentu setuju bahwa dendam itu tidak ada keuntungannya sama sekali. Dendam memicu ancaman yang sanggup mengancam diri kita sendiri dan orang lain.
Rasulullah memberi pola kepada kita untuk menghindari sikap dendam. Hal ini ditunjukkan oleh sifat dia yang bahagia memaafkan kesalahan orang yang membencinya.
Misalnya saat dia berdakwah di Mekah, menerima aneka macam gangguan dan ancaman dari kaum Quraisy. Bahkan, beberapa kali mereka mencoba membunuhnya. Rasulullah dalam menyikapi gangguan dan ancaman tersebut tetap sabar dan tidak mempunyai rasa dendam. Rasulullah selalu menampilkan akhlak yang baik dengan mau menolong musuh-musuhnya. Hal ini yang menjadikan pintu hati beberapa pembesar Quraisy justru bersimpati sehingga dengan sukarela memeluk agama Islam.
2. Ciri-Ciri Dendam
Perilaku dendam sanggup ditunjukkan oleh ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh pelakunya. Ciri-cirinya antara lain sebagai berikut.
a. Tidak Pernah Merasa Tenang dalam Menjalani Hidup
Pendendam pada umumnya tidak sanggup mengontrol dirinya sendiri sehingga cenderung suka murka dan menyalahkan orang lain. Terlebih kalau ia melihat orang yang dibencinya berbuat kesalahan.
b. Mudah Tersinggung dan Enggan Menerima Kritikan Orang Lain
Pendendam tidak siap kalau menerima kritikan dari orang lain. Ia merasa apa pun yang dilakukannya selama ini benar sehingga enggan menerima kritikan. Pendendam cenderung menyamakan antara saran, kritikan, atau masukan menyerupai usikan yang dianggap melecehkan dirinya.
c. Suka Bersifat Dengki
Pendendam biasanya bahagia kalau dirinya sukses dan melihat orang lain gagal. Sebaliknya, kalau orang lain sukses dan dirinya gagal, merasa sangat benci sehingga terdorong untuk menggagalkannya dengan aneka macam cara.
d. Menyibukkan Diri dengan Perbuatan yang Mubazir
Pendendam pada umumnya bahagia menyibukkan dirinya untuk menyusun planning mengganggu orang yang ia benci. Orang tersebut tidak peduli kalau kesibukannya telah membuang waktu dan menghilangkan harta benda miliknya.
e. Suka Berbuat Melampaui Batas
Pendendam dalam meluapkan kemarahannya bahagia berbuat yang melampaui batas. Orang tersebut tidak mempunyai sifat belas kasih dan kesabaran, meskipun untuk urusan sepele.
3. Cara Menghindari Perilaku Dendam
a. Menghindari Perilaku Dendam di Lingkungan Keluarga
Kamu di rumah hidup dan tinggal dengan anggota keluargamu. Ada adik, kakak, bapak, ibu, atau keluarga yang lain. Di antara anggota keluargamu tersebut mungkin secara sadar atau tidak, pernah melaksanakan kesalahan kepadamu. Begitu juga sebaliknya, mungkin kau pernah melaksanakan kesalahan terhadap anggota keluarga yang lain. Jika orang tuamu yang melaksanakan kesalahan kepadamu, sebagai seorang anak kau harus memaafkan kesalahan orang tuamu.
b. Menghindari Perilaku Dendam di Lingkungan Sekolah
Kamu di sekolah bergaul dengan teman-teman seusiamu. Keinginan bawah umur seusiamu masih membara. Begitu juga dengan emosinya, masih meluap-luap. Terkadang problem sepele sanggup menjadikan pertengkaran. Sebagai generasi Islam, kau harus mencar ilmu untuk mengendalikan emosi. Jika ada sahabat yang menyakitimu, kau tidak perlu membalasnya dengan perbuatan yang membabi buta. Berusahalah untuk memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh temanmu.
Kesalahan temanmu kalau kau balas dengan kesalahan. masalahnya semakin berlarut-larut. Daripada kau saling membalas dendam, lebih baik berusaha untuk saling memaafkan dan menjaga kerukunan bersama.
c. Menghindari Perilaku Dendam dalam Masyarakat
Dendam tidak ada keuntungannya dalam kehidupan kita. Bayangkan saja, kalau setiap orang yang disakiti menaruh dendam kepada orang yang menyakitinya, akan terjadi perselisihan yang tidak berujung. Orang yang disakiti akan mengajak sahabat atau saudaranya untuk membalas orang yang telah menyakitinya. Jika hal itu diteruskan, pertikaian tidak akan ada habisnya. Oleh sebab itu, dendam harus dijauhkan dari diri setiap insan supaya permusuhan sanggup dihilangkan di tengah masyarakat.
Cukup segitu saja bahan Islami yang sanggup saya sampaikan.Semoga sanggup bermanfaat dan sanggup menambah ilmu pengetahuan anda semua dengan adanya bahan Pengertian Dendam Dan Ciri - Ciri Dendam ini,kurang lebihnya saya minta maaf kalau ada goresan pena yang kurang baik.Terimakasih
Pengertian Dendam Dan Ciri - Ciri Dendam
1. Pengertian DendamDendam artinya berkeinginan keras untuk membalas sebab rasa murka atau benci. Hawa nafsu yang tidak terkendali melahirkan kemarahan. Kemarahan yang berlarut-larut dan terpendam menjadi bibit dendam. (Uwes al-Qorni. 1997: halaman 71) Marah dan dendam merupakan bawaan setan. Oleh sebab itu, keduanya sama-sama tercela sehingga kita harus menghindarinya.
Dalil-dalil yang menjelaskan wacana pentingnya menghindari sikap dendam antara lain sebagai berikut.
Artinya: . . . dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kau tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S. an-Nu-r[24]: 22)
Rasulullah juga bersabda sebagai berikut.
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata: Telah bersabda Rasulullah,
”Ada tiga hal yang kalau seseorang terbebas dari salah satunya, sungguh Allah akan mengampuni segala kesalahannya selain yang tiga itu. Ketiga hal tersebut adalah:
1) orang yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun;
2) orang yang bukan tukang sihir yang mengikuti ramalannya;
3) orang yang tidak menaruh dendam kepada saudaranya.” (H.R. al-Bukha-ri)
Dendam sangat dibenci oleh Allah sebab sanggup menjadi sumber permusuhan. Kasus-kasus pertikaian antarwarga, antarsuku, bahkan antarpelajar yang berbuntut tawuran, biasanya bersumber dari dendam.
Contoh sikap dendam sanggup dijelaskan pada masalah berikut.
Suatu hari sepeda yang kau naiki terserempet sepeda motor seorang pelajar sekolah lain. Jika kau memaafkannya saat dia meminta maaf, berarti kau telah membunuh benih dendam. Sebaliknya, kalau kau tidak mau memaafkannya, berarti kau telah menyemai benih dendam. Jika benih dendam itu kau biarkan tumbuh subur di hatimu, yang akan terjadi ialah pertikaian yang berbuntut panjang. Kamu mungkin akan mengumpulkan beberapa orang temanmu untuk menghajarnya. Anak yang kau hajar itu mungkin juga tidak terima dan berencana membalas perlakuanmu itu. Ia kumpulkan teman-teman sekolahnya kemudian beramai-ramai menyerbu sekolahmu.
Jika kita mau berpikir jernih, kita semua tentu setuju bahwa dendam itu tidak ada keuntungannya sama sekali. Dendam memicu ancaman yang sanggup mengancam diri kita sendiri dan orang lain.
Rasulullah memberi pola kepada kita untuk menghindari sikap dendam. Hal ini ditunjukkan oleh sifat dia yang bahagia memaafkan kesalahan orang yang membencinya.
Misalnya saat dia berdakwah di Mekah, menerima aneka macam gangguan dan ancaman dari kaum Quraisy. Bahkan, beberapa kali mereka mencoba membunuhnya. Rasulullah dalam menyikapi gangguan dan ancaman tersebut tetap sabar dan tidak mempunyai rasa dendam. Rasulullah selalu menampilkan akhlak yang baik dengan mau menolong musuh-musuhnya. Hal ini yang menjadikan pintu hati beberapa pembesar Quraisy justru bersimpati sehingga dengan sukarela memeluk agama Islam.
2. Ciri-Ciri Dendam
Perilaku dendam sanggup ditunjukkan oleh ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh pelakunya. Ciri-cirinya antara lain sebagai berikut.
a. Tidak Pernah Merasa Tenang dalam Menjalani Hidup
Pendendam pada umumnya tidak sanggup mengontrol dirinya sendiri sehingga cenderung suka murka dan menyalahkan orang lain. Terlebih kalau ia melihat orang yang dibencinya berbuat kesalahan.
b. Mudah Tersinggung dan Enggan Menerima Kritikan Orang Lain
Pendendam tidak siap kalau menerima kritikan dari orang lain. Ia merasa apa pun yang dilakukannya selama ini benar sehingga enggan menerima kritikan. Pendendam cenderung menyamakan antara saran, kritikan, atau masukan menyerupai usikan yang dianggap melecehkan dirinya.
c. Suka Bersifat Dengki
Pendendam biasanya bahagia kalau dirinya sukses dan melihat orang lain gagal. Sebaliknya, kalau orang lain sukses dan dirinya gagal, merasa sangat benci sehingga terdorong untuk menggagalkannya dengan aneka macam cara.
d. Menyibukkan Diri dengan Perbuatan yang Mubazir
Pendendam pada umumnya bahagia menyibukkan dirinya untuk menyusun planning mengganggu orang yang ia benci. Orang tersebut tidak peduli kalau kesibukannya telah membuang waktu dan menghilangkan harta benda miliknya.
e. Suka Berbuat Melampaui Batas
Pendendam dalam meluapkan kemarahannya bahagia berbuat yang melampaui batas. Orang tersebut tidak mempunyai sifat belas kasih dan kesabaran, meskipun untuk urusan sepele.
3. Cara Menghindari Perilaku Dendam
a. Menghindari Perilaku Dendam di Lingkungan Keluarga
Kamu di rumah hidup dan tinggal dengan anggota keluargamu. Ada adik, kakak, bapak, ibu, atau keluarga yang lain. Di antara anggota keluargamu tersebut mungkin secara sadar atau tidak, pernah melaksanakan kesalahan kepadamu. Begitu juga sebaliknya, mungkin kau pernah melaksanakan kesalahan terhadap anggota keluarga yang lain. Jika orang tuamu yang melaksanakan kesalahan kepadamu, sebagai seorang anak kau harus memaafkan kesalahan orang tuamu.
Jika kakakmu melaksanakan kesalahan terhadapmu, sebagai orang yang lebih muda kau harus sanggup memaafkan kesalahan mereka. Jika adikmu melaksanakan kesalahan, sebagai orang yang lebih renta kau harus berusaha untuk memaafkan kesalahannya. Jika anggota keluargamu yang lain melaksanakan kesalahan, sebagai seorang saudara kau harus memaafkan kesalahan saudaramu. Begitu juga saat kau melaksanakan kesalahan, kau harus segera meminta maaf atas kesalahanmu tersebut.
b. Menghindari Perilaku Dendam di Lingkungan Sekolah
Kamu di sekolah bergaul dengan teman-teman seusiamu. Keinginan bawah umur seusiamu masih membara. Begitu juga dengan emosinya, masih meluap-luap. Terkadang problem sepele sanggup menjadikan pertengkaran. Sebagai generasi Islam, kau harus mencar ilmu untuk mengendalikan emosi. Jika ada sahabat yang menyakitimu, kau tidak perlu membalasnya dengan perbuatan yang membabi buta. Berusahalah untuk memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh temanmu.
Kesalahan temanmu kalau kau balas dengan kesalahan. masalahnya semakin berlarut-larut. Daripada kau saling membalas dendam, lebih baik berusaha untuk saling memaafkan dan menjaga kerukunan bersama.
c. Menghindari Perilaku Dendam dalam Masyarakat
Dendam tidak ada keuntungannya dalam kehidupan kita. Bayangkan saja, kalau setiap orang yang disakiti menaruh dendam kepada orang yang menyakitinya, akan terjadi perselisihan yang tidak berujung. Orang yang disakiti akan mengajak sahabat atau saudaranya untuk membalas orang yang telah menyakitinya. Jika hal itu diteruskan, pertikaian tidak akan ada habisnya. Oleh sebab itu, dendam harus dijauhkan dari diri setiap insan supaya permusuhan sanggup dihilangkan di tengah masyarakat.
Cukup segitu saja bahan Islami yang sanggup saya sampaikan.Semoga sanggup bermanfaat dan sanggup menambah ilmu pengetahuan anda semua dengan adanya bahan Pengertian Dendam Dan Ciri - Ciri Dendam ini,kurang lebihnya saya minta maaf kalau ada goresan pena yang kurang baik.Terimakasih
0 Komentar
Penulisan markup di komentar