Konon bunda Teresa memandikan anak gelandangan ditepi sungai Gangga. Ia melihat ada keluarga yang sedang bertengkar, saling berteriak.
Ia berpaling ke murid2nya dan bertanya: "Kenapa orang suka saling berteriak kalau sedang marah?" Tanya bunda Teresa.
Salah satu menjawab: "Karena kehilangan sabar, kita berteriak."
"Tetapi, kenapa harus berteriak pada orang yang ada di sebelahmu? Kan, pesannya sanggup juga hingga dengan cara halus?" tanya
Murid2 saling berkelahi tanggapan namun tidak ada satu yang mereka sepakati.
Akhirnya sang bunda bertutur: "Bila 2 orang bermarahan, hati mereka sangat menjauh. Untuk sanggup menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak semoga terdengar. Semakin marah, semakin keras teriakan alasannya yakni jarak ke 2 hati pun semakin jauh."
"Apa yang terjadi dikala 2 manusia jatuh cinta?" lanjutnya.
"Mereka tidak berteriak pada 1 sama lain. Mereka berbicara lembut alasannya yakni hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati tidak ada atau sangat dekat."
"Mereka tidak berteriak pada 1 sama lain. Mereka berbicara lembut alasannya yakni hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati tidak ada atau sangat dekat."
Setelah merenung sejenak, beliau meneruskan. "Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yang terjadi? Mereka tidak lagi bicara. Hanya berbisikan dan saling mendekat dalam kasih-sayang. Akhirnya, mereka bahkan tidak perlu lagi berbisikan. Mereka cukup saling memandang. Itu saja. Sedekat itulah 2 manusia yang saling mengasihi."
Bunda Teresa memandangi murid2nya dan mengingatkan dengan lembut: "Jika terjadi pertengkaran, jangan biarkan hati menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang menciptakan hati kian menjauh. Karena kalau kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak lagi sanggup ditempuh."...
Thank you beloved mother Teresa
Thank you beloved mother Teresa
0 Komentar
Penulisan markup di komentar