Showing posts sorted by relevance for query rangkuman-rumus-rumus-ipa-smp. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query rangkuman-rumus-rumus-ipa-smp. Sort by date Show all posts

Rangkuman Rumus - Rumus Ipa Smp

4:50 PM Add Comment

RANGKUMAN RUMUS - RUMUS IPA SMP

tidak harus dalam meter asalkan satuan   keduanya sama misal dalam cm RANGKUMAN RUMUS - RUMUS IPA SMP

NO
RUMUS
SIMBOL
SATUAN
(SI)
INFORMASI PENTING
1
Massa Jenis
ρ =
ρ  = massa jenis
m = massa
 = volum
Kg/m3
Kg
m3
1 g/cm3 =1000 Kg/m3
1 Kg/m3 = 0,001 g/cm3
2
Pemuaian  panjang zat padat


 = pertambahan panjang
 = panjang mula-mula
  = koefisien muai zat padat

∆T = perubahan suhu
= panjang akhir
m
m
/oC atau /K
oC
m
Khusus bagian  ini  dan tidak harus dalam meter asalkan satuan keduanya sama misal dalam cm
3
Kalor
a.       Kalor untuk menaikan suhu benda
      Q = m.c.∆T
b.       Kalor untuk merubah wujud benda
Q = m.L

c.       Asas Black
m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2)

d.      Alat Pemanas

Q = kalor
m = massa
 = kalor jenis
L = kalor laten (kalor uap, kalor embun, kalor beku, kalor lebur)





P = daya alat pemanas
t = waktu untuk menaikan suhu

Joule
Kg
J/KgoC
J/kg






watt
sekon

1 kalori = 4,2 Joule
1 Joule = o,24 kalori






T1>T2 (Benda yang memiliki suhu lebih diletakkan di ruas kiri)
4
Gerak Lurus Beraturan
s = v.t
s = jarak
v =  kecepatan
 = waktu
M
m/s
s
1 km/jam = 1 x m/s
1 m/s = 1 x m/s
5
Gerak Lurus Berubah Beraturan
Vt = vo+at
Vt2 = vo2 + 2as
S = vot+(1/2)a.t2
vo = kecepatan awal
Vt = kecepatan akhir
 = percepatan
 = waktu
s = jarak
m/s
m/s
m/s2
sekon
m
Untuk perlambatan a bernilai negatif
6
Gaya
F = m.a

Berat
w = m.g
F = gaya
m = massa
a = percepatan
w = berat
g = percepatan gravitasi
Newton
kg
m/s2
N
m/s2
Besarnya massa selalu tetap, namun berat tergantung percepatan gravitasi di mana benda tsb berada
7
Tekanan  Zat Padat
p = tekanan
F = gaya
A = luas permukaan bidang
Pascal (Pa)
N
m2
1 Pa = 1 N/m2
8
Tekanan Zat Cair

Sistem hidrolik

Gaya apung / gaya ke atas
FA = wu – wf



FA = ρ.V.g
ρ  = massa jenis cairan
g = percepatan gravitasi
h = kedalaman zat cair
F1 = gaya pada penampang 1
F2 = gaya pada penampang 2
A1 = Luas penampang 1
A2 = Luas penampang 2


FA = Gaya ke atas
wu= berat benda ditimbang di udara
wf  = berat benda dalam cairan

V = volum zat cair yang dipindahkan
Kg/m3
m/s2
m
N
N
m



N
N
N
Sistem hidrolik diaplikasikan pada mesin pengangkat kendaraan beroda empat sehingga beban yang berat sanggup diangkat dengan gaya yang lebih kecil, satuan A1 harus sama dengan A2 dan satuan F1 harus sama dengan F2

ρ.V.g merupakan berat zat cair yang dipindahkan benda ketika benda dicelupkan ke dalam suatu cairan
9
Tekanan gas pada ruang tertutup
P1.V1 = P2.V2
P = Tekanan
V = Volume gas
atm
m3
Suhu gas dianggap tetap
10
Energi potensial
Ep = m.g.h

Energi Kinetik
Ek = mv2
m = massa
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian

v = kecepatan
kg
m/s2
m

m/s
Pada ketika buah kelapa jatuh dari pohon, buah mengalami perubahan bentuk energi dari energi potensial menjadi energi kinetik
11
Pesawat Sederhana
Pengungkit
w. w = F. F
Keuntungan mekanis Pengungkit
KM = = 
Katrol
KM = 
Bidang Miring
KM = = 
w   = berat beban
F   = gaya / kuasa
w  lengan beban
F =  lengan kuasa
KM = laba mekanis
s     panjang bidang miring
h = tinggi bidang miring dari permukaan tanah
N
N
m
m
-
m
m
Pada takal / sistem katrol, besarnya KM ditentukan oleh jumlah banyak tali yang menanggung beban atau biasanya sama dengan jumlah katrol dalam sistem tsb.
12
Getaran
f =  = 
T =  = 
Gelombang
v =
f = frekuensi getaran / gelombang
T = periode getaran / gelombang
n = jumlah getaran / gelombang
v = cepat rambat gelombang
= panjang (satu) gelombang
Hertz
sekon
-
m/s
m
Hertz = 1/sekon
13
Bunyi
d = 
d = kedalaman
v = cepat rambat gelombang bunyi
t = selang waktu antara bunyi (atau sonar) dikirim hingga didengar / diterima kembali
m
m/s
sekon
Rumus ini sanggup dipakai untuk mengukur kedalaman air atau kedalaman gua.
14
Cahaya
Cermin Lengkung (cekung dan cembung)


Menentukan sifat bayangan cermin cekung
Ruang Benda+Ruang Bay = 5
  
       III     II       I      IV
          R      f     O
          




Lensa (cekung dan cembung)
(depan)                   ( belakang)

         2F2  F2     O    F1   2F1
f = jarak fokus cermin
R = jari-jari kelengkungan cermin
So = jarak benda di depan cermin
Si = jarak bayangan dari cermin
Hi = Tinggi bayangan
Ho = Tinggi benda
M = Perbesaran



Pada cermin cekung :
Ruang
Benda
Ruang
Bayangan
Sifat Bayangan
I
IV
maya, tegak, diperbesar
II
III
nyata, terbalik, diperbesar
III
II
nyata, terbalik, diperkecil
tepat di R
tepat di R
nyata, terbalik, sama besar
tepat di f
tepat di f
tidak terbentuk bayangan

P = kekuatan lensa
f = jarak fokus lensa
Pada lensa cembung :
Ruang
Benda
Ruang
Bayangan
Sifat Bayangan
O-F2
di depan lensa
maya, tegak, diperbesar
F2 – 2F2
di kanan 2F1
nyata, terbalik, diperbesar
2F2
2F1
nyata, terbalik, sama besar
tepat di F2
-
-
cm
cm
cm
cm
cm
cm

- (kai)















dioptri
f cermin cekung (+)
f cermin cembung (-)
Si(+)=bayangannyata
Si (-)=bayangan maya

M > 1 bay diperbesar
M = 1 bay sama besar
M < 1 bay diperkecil


Bayangan yang dibuat cermin cembung selalubersifat : maya, tegak, diperkecil







Untuk mencari kekuatan lensa, jarak fokus harus dalam meter
f  lensa cembung (+)
f  lensa cekung (-)
Si(+)=bayangannyata
Si (-)=bayangan maya

M > 1 bay diperbesar
M = 1 bay sama besar
M < 1 bay diperkecil

Bayangan yang dibuat lensa cekung selalubersifat : maya, tegak, diperkecil
15
Alat Optik
a.      Lup
Ma= 
Mt= 
b.      Mikroskop
M = fob x fok

Ma = Perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum
Mt = Perbesaran untuk mata tidak berakomodasi / rileks
f = fokus lup

M = Perbesaran Mikroskop
fob = fokus lensa obyektif
fok = fokus lensa okuler
- (kali)

- (kali)




- (kali)
cm
cm
Lensa okuler merupakan lensa yang berada di erat mata pengamat
Lensa obyektif berada di erat obyek yang diamati
16
Listrik Statis
F = gaya coulomb
k = konstanta coulomb
Q = muatan listrik
d = jarak antar muatan
I = arus listrik
t = waktu
N
Nm2/c2
coulomb
m
ampere
sekon
17
Listrik Dinamis
Hukum Coulomb
V = I.R
Hambatan Penghantar

Rangkaian Seri R
Rt = R1+R2+....+Rn

Rangkaian Paralel R
Rangkaian Paralel terdiri dari 2 Resistor
Rt =
Hukum Kirchoff 1
I masuk = I keluar

Rangkaian Listrik dengan kendala dalam
a. Baterai Seri
b. Baterai Paralel

V = beda potensial
W = energi listrik
Q = muatan listrik
R = hambatan

ρ = kendala jenis
 = panjang kawat penghantar
A = Luas penampang penghantar











I = berpengaruh arus



n = jumlah elemen
E = GGL (gaya gerak listrik)
r = kendala dalam sumber tegangan
R = kendala luar total

volt
joule
coulomb
ohm(Ω)


Ωm
m
m2












ampere




-
Volt
ohm

ohm


























GGL merupakan beda potensial baterai yang dihitung ketika rangkaian terbuka atau beda potensial orisinil baterai
18
Energi Listrik dan Daya Listrik
a. Energi Listrik
W = Q.V
W = V.I.t
W = I2Rt
W= 
b. Daya Listrik
P = V.I
P= I2R
P = 
P = 


W = Energi Listrik
Q = Muatan Listrik
V = tegangan / beda potensial
 = Kuat Arus Listrik
P = Daya Listrik
t = waktu


joule
coulomb
volt
ampere
watt
sekon


i kalori – 4,2 Joule
I J = 0,24 kal
19
Gaya Lorentz
F = B.i.
F = Gaya Lorentz
B = Kuat medan magnet
i = berpengaruh arus listrik
 = panjang kawat
N
Tesla
A
m
20
Transformator

Efisiensi Transformator

Vp = tegangan primer / masukan
Vs = teg. Sekunder / keluaran
Ip = Arus primer / masukan
Is = Arus sekunder / keluaran
Np = jumlah lilitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder
Ws = Energi keluaran
Wp = Energi masukan
Ps = Daya keluaran
Pp = Daya masukan

V
V
A
A
-
-
J
J
watt
watt